“BERTANGGUNG JAWAB”

June 19, 2021 0 Comments

Renungan Harian Anak, Sabtu 26 Juli 2021

MATIUS 25:14-30

Syalom adik-adik Elohim kids .. sudah siap mendengarkan renungan hari ini … Meminta maaf kelihatannya hal yang sederhana, tapi tak semua orang punya keberanian melakukannya. Jika bagi orang dewasa meminta maaf adalah hal yang sulit, bagaimana dengan anak-anak? Baru-baru ini kisah permintaan maaf dari bocah bernama Zhafran menjadi viral di sosial media.

Cerita bermula ketika Zhafran jatuh dari sepeda dan tak sengaja menggores mobil yang sedang parkir yang ia tabrak. Ia lalu pulang sambil menangis. Merasa takut, Zhafran meminta maaf pada ibunya. Dengan bijaksana, ibunya bertanya apakah ia terluka atau tidak. Setelahnya sang ibu menjelaskan bahwa seharusnya ia meminta maaf pada pemilik mobil, bukan kepada ibunya. Akhirnya, sang ibu pun mengantar kembali Zahfran ke tempat mobil itu berada. Karena si pemilik mobil tidak ada, akhirnya Zahfran menyampaikan permohonan maafnya melalui surat yang ia tulis sendiri. Bahkan, ia juga mencantumkan nomor telepon sang ibu supaya dapat menghubunginya untuk mengganti kerusakan yang ia sebabkan.

Ini isinya:”Maaf ya pak mobil bapak tergores saat sata jatuh dari sepeda. Ini no hp bunda saya: 08138324xxx.. Zhafran,” begitulah kira-kira tulisan yang ditempel oleh Zhafran.

Cerita yang kemudian dibagikan oleh sang ibu secara singkat di Facebook dengan nama akun Condri Fadilaturrohmah ini lalu menuai banyak sekali pujian dari warganet. Mereka sangat mengapresiasi keberanian yang dimiliki oleh Zhafran serta cara sang ibu mendidik anak ini. Mengambil nilai moral dari viralnya cerita tadi, sebagai orang tua kita tentu bisa melakukan hal yang sama.

Dari kisah di atas, Zhafra berani bertanggung jawab atas apa yang menurutnya salah. Itu adalah salah satu bentuk tanggung jawab yang bagi Zhafra harus diselesaikan agar dia tidak terus menerus kepikiran karena kesalahan yang tidak sengaja dilakukannya itu.

Berbicara mengenai tanggung jawab, adik-adik sudah tau belum tanggung jawab adik-adik? Kalau adik-adik yang sudah bersekolah pasti sudah tau kan tanggung jawabnya apa? Mengikuti pelajaran dengan baik dan benar, mengerjakan tugas tepat waktu. Setelah belajar pasti akan diuji lewat ulangan seberapa paham adik-adik dengan pembelajaran yang diberikan guru-guru. Kalau dirumah, adik-adik harus membantu orang tua kita di rumah seperti membereskan mainan kita sendiri, membereskan tempat tidur setelah bangun, mneyuci baju setelah makan, menyapu rumah dan banyak hal lainnya yang bisa adik-adik lakukan untuk membantu orang tua kita. Ketika menerima pemberian dari orang lain juga merupakan bentuk untuk melaksanakan tanggung jawab juga lho adik-adik. Misalnya, kita diberikan baju oleh orang lain, pastilah kita akan menjaga baju itu dengan baik. Atau Ketika kita diberikan uang oleh papa mama kita. Uang itu harus dikelola atau digunaka sebaiknya dan seperlunya agar kita tidak jadi anak yang boros dan uang itu bisa kita tabung untuk kedepannya.

Mendapat pemberian menuntut tanggung jawab dalam merawat dan memanfaatkannya.

Sebab sesuatu diberikan tentu bukan tanpa maksud. Namun alih-alih merawat dengan baik, tak jarang seseorang tidak menghargainya. Ada pula yang hanya mendiamkannya, karena takut risiko: Bagaimana jika yang aku lakukan ternyata keliru?

Belajar dari kisah dalam MATIUS 25:14-30 mengenai Hamba yang baik dan jahat

Hamba yang mendapatkan pemberian satu talenta menyembunyikan talentanya dalam tanah, untuk kemudian dikembalikan kepada sang Tuan saat ia kembali. Ia tidak mengelolanya sebagaimana yang dilakukan hamba yang menerima lima dan dua talenta. Apa alasannya? Ia takut. Bagaimana pendapat sang Tuan atas tindakannya? Marah, karena sang Tuan berharap hambanya mengelolanya dengan tanggung jawab.

Adik-adik Semua yang ada pada kita merupakan talenta, pemberian Tuhan. Menerimanya berarti memiliki tanggung jawab “mengelola” supaya membuahkan hasil bagi kemuliaan Tuhan. Ini tidak selalu berupa materi. Banyak hal seperti bisa berbahasa inggris, jago main bola, bersepda, main basket, main bulutangkis, menari, melukis, bernyanyi dan masih banyak lagi. Talenta juga bisa tentang hal lainnya. Kemampuan menasihati misalnya, beranikah kita menasihati sesama yang kedapatan melakukan pelanggaran? Atau dengan ide yang kita miliki, beranikah kita menyumbangkan ide untuk kemajuan gereja? Jangan-jangan kita lebih suka diam, menimbun talenta itu karena takut risiko. Takut dimusuhi, atau takut repot karena harus ikut mewujudkan ide.

Talenta dipercayakan supaya kita bisa berkarya. Jelas, kita harus mau berjerih lelah bagi Tuhan untuk talenta yang Tuhan beri. Menanggapi talenta dengan sikap takut dan ragu hanya menunjukkan bahwa kita hamba yang meremehkan pemberian sang Tuan.

Ayat hapalan

Matius 25:29 Karena setiap orang yang mempunyai  , kepadanya akan diberi, sehingga ia berkelimpahan. Tetapi siapa yang tidak mempunyai, apapun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya.

Komitmenku hari ini

Aku mau menjadi anak yang bertanggung jawab dengan melakukan semua tugas yang diberikan kepadaku dan mau mengembangkan talenta yang sudah Tuhan berikan bagiku.

MEK – YG

PENGUMUMAN :

Jangan lupa adik-adik semuanya, untuk mengikuti ibadah Elohim Kids di acara Sunday Funday Besok … hari minggu jam 08.15 di channel Youtube Elohim ministry dengan tema :

“Tuhan Mengabulkan Doa ”

Ayo kita bersukacita Bersama memuji Tuhan dan juga yang paling penting kita belajar Firman Tuhan.

Alat dan bahan untuk aktivitas besok

  • 1 Lembar kertas HVS / Kertas Gambar
  • Kertas Lipat
  • Alat tulis dan Warna
  • Gunting dan Lem

Sampai jumpa besok ya … Tuhan Yesus memberkati.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *