” Cermin Kasih kepada Allah “
Renungan Harian Anak, Jumat 29 Juli 2022
Syalom selamat pagi adik-adik semuanya, tetap bersukacita dan semangat semuanya ya …
Jika ditanya siapakah yang mengasihi Tuhan? Wah adik-adik pasti dengan semangat untuk mengangkat tangan. Namun adik-adik Firman Tuhan selalu mengingatkan kita semuanya bahwa mengasihi Tuhan bukan hanya dimulut saja namun juga didalam Tindakan kita … Trus bagaimana cara kita bertindak mengasihi Tuhan? Ternyata caranya adalah dengan kita mau mengasihi sesama kita. Karena itulah hukum kasih kepada Allah tidak bisa dipisahkan dari kasih kepada sesama.
Adik-adik …. Didalam Alkitab juga ada kisah mengenai orang samaria yang baik hati dalam Lukas 10:25-37, Orang Samaria yang baik hati ini bersedia menolong seseorang yang butuh pertolongan dan sedang menderita, bahkan walaupun tidak dikenal dan berbeda bangsa dengannya. Kasih orang Samaria ini bukan saja dimengerti dalam hatinya namun juga dia kerjakan bagi orang lain yang membutuhkan.
Nah kakak punya sebuah cerita nih
Seorang raja mengadakan sayembara untuk rakyatnya. Pemenang dari sayembara akan memperoleh hadiah berupa jabatan menjadi penasihat raja. Untuk mendapatkan jabatan tersebut, para peserta sayembara diberikan sebuah tugas untuk mewujudkan mencintai Allah dan sesamanya. Banyak peserta yang gagal melakukannya karena ternyata begitu sulit untuk mewujudkan cintanya kepada Tuhan dan sesama.
Di sebuah desa, ada seorang anak muda yang biasa saja mau mengikuti sayembara ini, namun dia berfikir bahwa menghadap raja tidak bisa dengan keadaan yang lusuh dan kotor. Kemudian dengan tekad yang kuat dia bekerja dan mengumpulkan uang untuk membeli baju. Dan untuk bisa mendapatkan harga yang murah, dia pergi ke tetangga-tetangganya yang memiliki baju yang tidak dipakai dan dia berharap mendapatkannya dengan harga yang murah. Setelah mendapatkannya dia bersiap dan begegas berangkat ke kota untuk menyemui raja
Di tengah perjalanan, ia melihat seorang pengemis dengan pakaian kumal, wajah kotor, dan dekil, la memohon belas ka¬sihan, “Tolong nak aku lapar dan kedinginan.” Mendengar rintihan pengemis ini, sang anak tadi jatuh iba. Tanpa berpikir panjang, ia memberikan bekalnya dan menyerahkan jubahnya yang dikenakannya kepada pengemis tersebut. Kemudian sang anak melanjutkan perjalanan menuju kota dengan mengenakan pakaian seadanya. Sesampai di pintu gerbang penjaga mempersilakan anak tadi masuk ke dalam istana karena dia mau mengikuti sayembara yang diadakan oleh Raja.
Ketika dia menghadap Raja tiba-tiba suara sangkakala berbunyi dan berkumandang sebuah suara pemenanng lomba sudah ditemukan. Dan semua mata memandang anak ini, dengan takut dia berfikir apa yang sudah aku lakukan? … kemudian Betapa terkejut hati sang anak begitu melihat wajah sang raja. “Bukankah Baginda adalah pengemis yang hamba temui di pinggir jalan tadi?” tanya sang pemuda. “Benar anak muda dan ternyata kamu berhasil memenangkan sayembara yang kuadakan, kamu berhasil mewujudkan kasihmu kepada Tuhan dan sesama dengan bersedia untuk berkorban bagi orang yang tidak layak dan miskin. Oleh karena itu, kamu pasti mampu mengasihi sesama sang menderita dan itu berarti kamu mampu mengasihi Allah Jadi kamu berhak menerima hadiah yang kujanjikan.” Sahut sang Raja
Adik-adik kita belajar bahwa mengasihi Allah tercermin melalui kasih kita kepada orang-orang yang berada di sekitar kita. Dari kisah Akitab dan cerita ilustrasi diata kita melihat bahwa, Tuhan Yesus mengajarkan kepada kita untuk saling mengasihi. Dan tidak membedakan-bedakan karena Tuhan Yesus mengasihi semua orang apapun keadaan mereka.
Ayo kita baca Ayat kita hari ini :
I Tesalonika 4:9 Tentang kasih persaudaraan tidak perlu dituliskan kepadamu, karena kamu sendiri telah belajar kasih mengasihi dari Allah.
Komitmenku hari ini
Aku mau menjadi cermin Kasih dari Allah dengan mencerminkan mengasihi Allah dengan berbagi kasih dan kepedulian terhadap sesama,
Y _YC