“Tuhan yang memegang Kendali”
Renungan harian anak, Kamis 12 September 2024
Syalom, Adik-Adik yang Dikasihi Tuhan!, Hari ini, kakak punya cerita yang sangat menyentuh hati tentang seorang ayah dan anaknya yang sedang mengalami penyakit kanker. Anak ini masih sangat muda, tapi dia menunjukkan sikap hati yang luar biasa ketika menghadapi penyakit yang berat. Mari kita dengarkan percakapan mereka.
Ayah : Mengapa Tuhan memberimu penyakit kanker ? Ayah tau memang Tuhan mengizinkan & Tuhan memegang kendali ya ?
Anak : Karena Tuhan memilihku.
Ayah : Mengapa Tuhan memilihmu ?
Anak : Karena aku anak yang spesial.
Ayah : Karena kamu spesial. Betul, kamu adalah anak yang spesial. Tapi kamu sudah mengalami begitu banyak kesakitan. Mengapa Tuhan mengatakan ya, kenapa Tuhan gak buat kamu terbebas dari kanker ?
Anak : Karena Tuhan memberitahu saya untuk melakukannya. Untuk aku mengalami penyakit ini.
Ayah : Kamu marah gak sama Tuhan?
Anak : Aku gak marah.
Ayah : Sama sekali gak marah ? Kenapa ?
Anak : Karena aku bersyukur, Tuhan memilih aku bukan salah satu dari kedua saudara ku.
Ayah : Mengapa kamu bersyukur, kamu yang dipilih ?
Anak : Karena kalau mereka yang harus menerima penyakit ini, mereka harus melalui semua nya ini. Mereka pasti gak akan kuat.
Ayah : Dan kamu gak mau mereka melalui semuanya ini ? Kamu tau gak kenapa ayah menangis ?
Anak : Karena aku harus mengalami penyakit ini.
Ayah : Iya, ayah berharap biar ayah saja yang mengalami penyakit kanker ini, jadi kamu ataupun anak ayah yang lainnya, tidak menderita karena penyakit ini.
Adik-adik, betapa mulianya hati anak ini, ya? Meski dia mengalami sakit yang sangat berat, dia tidak marah sama Tuhan. Dia malah bersyukur karena dia yang harus menanggung sakit itu, bukan saudara-saudaranya. Anak ini percaya bahwa Tuhan punya rencana yang baik, meskipun dia harus menjalani perawatan yang sulit, seperti kemoterapi yang membuat tubuhnya sakit dan rambutnya rontok.
Tapi seperti yang bisa Adik – Adik baca & dengar, dipercakapan tadi. Anak tersebut sama sekali tidak marah sama Tuhan, bahkan ia bersyukur, bahwa ia yang mengalami sakit kanker. Bukan salah satu dari saudaranya. Karena ia tau sakit yang dirasakan.
Sungguh anak ini memiliki hati yang sangat mulia. Ditengah kesakitan yang dialaminya. Ia masih bisa bersyukur. Bukan marah atau kecewa kepada Tuhan. Apa yang dialami anak ini, pasti berat banget ya Adik – Adik. Tapi kita bisa lihat bagaimana respon / reaksi nya ya. Sikap hatinya, mengatakan bahwa aku mengalami sakit kanker karena aku anak yang spesial. Sungguh respon yang luarbiasa ya. Ditengah sakit nya ia masih bisa berkata seperti itu.
Kadang-kadang, kita juga menghadapi masalah atau penyakit yang membuat kita sedih dan lemah. Tapi, apakah kita mau memiliki hati yang bersyukur seperti anak ini? Atau kita malah marah dan menyalahkan Tuhan? Kakak belajar banyak dari cerita ini. Saat kita menghadapi masalah, ingatlah bahwa Tuhan selalu bersama kita. Dia tidak pernah meninggalkan kita. Tuhan memilih kita untuk melewati masalah karena Dia ingin membuat kita lebih kuat. Setiap persoalan yang kita hadapi pasti ada maksudnya, dan Tuhan selalu punya rencana yang indah untuk hidup kita.
Ketika Tuhan memilih kita untuk kita mengalami pergumulan atau persoalan. Tuhan mau membuat kita semakin kuat. Melalui apapun persoalan dan tantangan dalam hidup kita dengan hati yang selalu bersyukur. Percaya bahwa Tuhan Yesus baik. Yuk mulai sekarang, segala persoalan apapun yang sedang kita alami, kita mau datang pada Tuhan. Berserah penuh kepada Tuhan. Dan selalu memiliki respon / sikap hati yang benar.
Ayat Hafalan :
Roma 4:19, Imannya tidak menjadi lemah, walaupun ia mengetahui, bahwa tubuhnya sudah sangat lemah.
Komitmen :
Tuhan, ampuni aku kalau aku sering mengeluh ketika menghadapi masalah. Ajar aku untuk selalu percaya kepada-Mu, dan untuk selalu bersyukur dalam setiap keadaan. Aku percaya Engkau selalu memegang kendali atas hidupku. Aku pasti bisa melewati segala persoalan dalam hidupku. Karena aku yakin, Engkau selalu ada berjalan bersamaku.
KL – RS