“DEKIL BUKAN DEGIL”

Renungan Harian Jumat, 25 April 2025
📖 Efesus 5:15–17 “Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang bijak, dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat. Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan.”
Shalom, bapak ibu yang terkasih dalam Kristus.
Hari ini kita akan belajar sebuah renungan yang relevan dengan kehidupan anak muda zaman sekarang: tentang sikap “degil” alias keras kepala atau bebal dalam mengikuti Tuhan. Judul renungan kita adalah “Dekil Bukan Degil.”
Apa Itu “Degil” dalam Terang Firman Tuhan? “Degil” dalam Bahasa Indonesia berarti keras kepala, sulit menerima nasihat, dan tidak mau berubah walau sudah diperingatkan. Dalam Alkitab, sikap ini disebut juga dengan “bebal.” Kitab Amsal banyak mengulas tentang kebebalan, dan menyebut bahwa orang bebal adalah mereka yang menolak hikmat, menolak teguran, dan hidup tanpa takut akan Tuhan.
Mari kita lihat perbandingan dua orang: Seorang anak kecil yang jatuh ke lubang karena tidak tahu. Seorang dewasa jatuh ke lubang yang sama karena sudah tahu tapi mengabaikannya. Yang pertama jatuh karena ketidaktahuan, yang kedua karena kebebalan. Kita seringkali seperti orang dewasa yang tahu apa yang benar, tetapi menolak melakukannya.
Alkitab Mengajarkan: Ciri-Ciri Orang Bebal
1. Tidak Takut Akan Tuhan
“Permulaan hikmat adalah takut akan TUHAN, orang bodoh menghina hikmat dan didikan.” (Amsal 1:7). Orang bebal hidup seakan-akan Tuhan tidak ada. Ia bertindak sesuka hati, tanpa mempertimbangkan firman Tuhan.
2. Menolak Teguran dan Nasihat
“Orang bebal menolak didikan ayahnya, tetapi siapa mengindahkan teguran adalah bijak.” (Amsal 15:5). Orang bebal merasa dirinya paling benar. Ia anti kritik, dan tidak mau berubah walau sudah diperingatkan.
3. Berbicara tanpa pertimbangan karena tidak menghormati Hikmat
Orang bebal sering berbicara tanpa pertimbangan, menyebabkan perselisihan dan kesulitan. “Mulut orang bebal menimbulkan pertengkaran, dan mulutnya berseru meminta pukulan.” (Amsal 18:6)
4. Mengandalkan Diri Sendiri dan Bicara Semaunya
“Siapa mengandalkan hatinya sendiri adalah orang bebal.” (Amsal 28:26)
“Mulut orang bebal menimbulkan pertengkaran.” (Amsal 18:6)
Mereka tidak bisa dikontrol, bicaranya sembarangan, dan pikirannya tidak bisa diarahkan.
Mengapa Seseorang Bisa Jadi Bebal?
1. Menolak Takut akan Tuhan
“Permulaan hikmat adalah takut akan TUHAN, orang bodoh menghina hikmat dan didikan.” (Amsal 1:7) Seseorang menjadi bebal ketika ia tidak menghormati Tuhan dan tidak menganggap-Nya sebagai sumber hikmat. Dan lebih memilih jalan sendiri daripada mengikuti kehendak Tuhan.
2. Tertipu oleh Kesombongan
“Orang bebal berkata dalam hatinya: ‘Tidak ada Allah.'” (Mazmur 14:1) Kesombongan membuat seseorang merasa tidak membutuhkan Tuhan. Mereka berpikir bahwa mereka bisa mengandalkan diri sendiri tanpa memerlukan petunjuk dari Tuhan.
3. Keras Hati dan Tidak Mau Diajar
“Siapa mencintai didikan, mencintai pengetahuan; tetapi siapa membenci teguran, adalah dungu.” (Amsal 12:1) Orang bebal menolak nasihat dan teguran karena merasa tidak membutuhkan hal itu. Sikap ini membuat mereka sulit hidup dalam kebenaran.
4. Diperbudak oleh Dosa
“Mereka menjadi gelap dalam pengertiannya, jauh dari hidup persekutuan dengan Allah, karena kebodohan yang ada di dalam mereka dan karena kedegilan hati mereka.” (Efesus 4:18) Dosa membuat hati manusia menjadi keras dan menolak kebenaran.
5. Terpengaruh oleh Lingkungan yang Salah
“Siapa bergaul dengan orang bijak menjadi bijak, tetapi siapa berteman dengan orang bebal menjadi malang.” (Amsal 13:20)
Mungkin kalau kita jujur, kita juga bisa termasuk dalam kategori bebal rohani: Sudah tahu Firman Tuhan, tapi tetap saja mengulangi dosa yang sama. Tetap terikat pornografi, game, malas ibadah, merokok, judi online, bahkan percaya ramalan dan okultisme. Tetap mengandalkan diri sendiri dan menjauh dari komunitas rohani.
Tuhan Memanggil Kita untuk Hidup Bijak
Rasul Paulus menasihati jemaat di Efesus: Efesus 5: 15-17 “Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang bijak, dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat. Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan.”
Jangan hidup sembarangan. Jangan keras kepala. Refleksikan hidupmu. Kata filsuf Socrates, “Hidup yang tidak direfleksikan adalah hidup yang tidak layak dihidupi.” Tapi kita sebagai orang percaya, merefleksikan hidup bukan hanya dengan berpikir, tapi dengan mendekat kepada Tuhan Sang Pencipta hidup kita.
Apa Yang Harus Kita Lakukan?
- Akui jika selama ini kita hidup seperti orang bebal.
- Minta Roh Kudus melembutkan hati kita.
- Belajarlah dari Firman Tuhan dan terima setiap teguran dengan kerendahan hati.
- Jangan abaikan suara Roh Kudus yang mengingatkan kita.
- Pilih berteman dengan orang-orang bijak dan takut akan Tuhan.
Karena itu…..”Janganlah seperti orang bebal, yang selalu merasa paling benar, dan yang tidak pernah menghargai teguran “ JADILAH BIJAK….!
HIKMAT HARI INI:
“Bijak adalah ketika kita tahu apa yang benar, dan kita memilih untuk melakukannya.”
Tuhan Yesus memberkati!
BW
Dapatkan Link renungan Harian dari elohim.id setiap hari dengan bergabung kedalam Grup Renungan Harian kami
Silahkan ketik Nama (spasi) Daerah asal (Spasi) No Hp yang anda daftarkan
Kirim ke 0895-1740-1800
Tuhan Memberkati dan tetap bertumbuh dalam kebenaran Firman Tuhan