Dimanakah, dia kamu baringkan ?

April 28, 2022 0 Comments

Bacaan: Yohanes 11:1-44

Syalom Bapak Ibu Saudara yang dikasihi Tuhan Yesus.

Catatan dalam Injil Yohanes 11:1-44 oleh Lembaga Alkitab Indonesia diberi judul “Lazarus dibangkitkan”. Sebuah kisah yang luar biasa bagaimana Yesus berkuasa membangkitkan orang mati, dah kisah ini hanya dicatat di Injil Yohanes. Setibanya Yesus di Betania dan mengetahui bahwa Lazarus telah empat hari berada dalam kubur. Jika mayat telah empat hari berada dalam kubur, jelas bahwa mayat itu pasti sudah mulai mem­busuk. Kedatangan Yesus ditanggapi secara berbeda oleh Marta dan Ma­ria. Marta pergi menjemput-Nya, sementara Maria tinggal di rumah. Marta sepertinya menyesali mengapa Yesus tidak segera datang ketika ia menginformasikan perihal sakitnya Lazarus kepada-Nya.

            Ada yang menarik perhatian saya dalam pembacaan kisah ini, yaitu pertanyaan Tuhan Yesus yang bertanya “Di manankah dia kamu baringkan?” (ay. 34). Bukankah Dia adalah Allah yang Maha Tahu, mengapa Yesus menanyakan hal ini?

Keprihatinan-Nya terhadap mereka, yang terlihat melalui pertanyaan-Nya yang lembut mengenai jasad Lazarus kawan-Nya itu: Di manakah dia kamu baringkan? Dia tetap menanyakan itu walaupun Ia tahu betul di mana Lazarus dibaringkan, sebab: 

  • Ia hendak menunjukkan diri-Nya sebagai manusia, bahkan saat Ia hendak mengadakan kuasa Allah. Karena mengambil rupa sebagai manusia, Ia pun menyesuaikan diri dengan kebiasaan dan cara anak-anak manusia: 

Non nescit, sed quasi nescit — Dia bukannya tidak tahu, melainkan berbuat seolah-seolah begitu, kata Augustinus.

  • Dia menanyakan letak kuburan Lazarus, supaya orang-orang Yahudi yang tidak mau percaya itu tidak akan memiliki alasan untuk mencurigai bahwa Ia telah bersekongkol dengan Lazarus, seandainya Ia langsung pergi menuju kuburan yang letaknya sudah Ia ketahui melalui hikmat-Nya. Banyak para penafsir mengamati hal ini dari pendapat Krisostom (seorang bapa gereja abad keempat — pen.).
  • Dengan demikian Ia hendak mengalihkan perhatian sahabat-sahabat-Nya yang sedang berdukacita itu, dengan membangkitkan harapan mereka akan sesuatu yang hebat.

Seolah-olah Ia berkata, “Aku tidak datang kemari untuk berbelasungkawa dan mencucurkan air mata yang tidak bermanfaat apa-apa seperti yang kamu lakukan. Tidak, aku punya pekerjaan lain. Marilah kita pergi ke kubur dan menyelesaikan perkara ini.” Perhatikan, memusatkan perhatian kita kepada pekerjaan kita merupakan obat ampuh untuk melawan kesedihan yang berlebihan.

  • Dengan berkata begitu Kristus hendak menegaskan kepada kita bahwa Ia selalu memperhatikan jasad para orang kudus yang terbaring di kuburan. Dia memperhatikan di mana mereka dibaringkan dan akan menjaga mereka. Tidak saja terdapat kovenan dengan debu, melainkan juga ada penjagaan terhadapnya.

Pertanyaan Tuhan Yesus tersebut hendak menyatakan bagaimana Dia peduli dengan kesedihan kita, kekecewaan kita, permasalahan kita dan Tuhan Yesus hendak membangkitkan pengharapan di dalam hati kita, bahwa tidak ada yang mustahil bagi Tuhan.

Apapun yang kita hadapi hari-hari ini, Tuhan Yesus masih peduli dengan kita, Dia tau apa yang kita hadapi. Tuhan tau apa yang menjadi sumber permasalahan kita, dan Tuhan Yesus mau menyelesaikannya. “Di manankah dia kamu baringkan?”

Tuhan Yesus memberkati

CM

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *