Dimulai dari Keluarga

June 11, 2022 0 Comments

Bacaan: 1 Timotius 3:1-15

Nats: 1 Petrus 5:3, “Janganlah kamu berbuat seolah-olah kamu mau memerintah atas mereka yang dipercayakan kepadamu, tetapi hendaklah kamu menjadi teladan  bagi kawanan domba itu.”

Syalom Saudara-saudara yang terkasih dalam Kristus . . . .

            Keluarga adalah sebuah lembaga pertama yang dirancang dan diberkati Allah di muka bumi ini.  Keluarga merupakan cermin hubungan terdekat yang dari nya kita mempelajari banyak hal dalam dunia ini, termasuk kepemimpinan.

Dari sini kita belajar bahwa keluarga adalah sistem terkecil dan paling awal untuk membangun kerohanian dari setiap individu . Itulah sebabnya Tuhan mempercayakan istri, dan anak-anak dan kepada laki-laki , jadi tuntunlah keluarga kita lewat keteladanan sebagai imam.

            Sejak awal, Allah telah menciptakan manusia dengan tujuan untuk saling melengkapi satu dengan yang lain . Yang didalamnya kita juga dapat melihat  ada generasi baru yang hadir dan akhirnya menampilkan gambaran Allah yang nyata.

Alkitab menuliskan bahwa kita adalah anggota-anggota keluarga Allah (Efesus 2:19) . Dalam keluarga, idealnya kita dapat merasakan adanya kasih  yang tumbuh dari rasa percayasehingga akan mendorong  anggota-anggota didalamnya untuk rela berkorban tanpa dibatasi oleh apapun.

            Dari keluarga kita juga belajar tentang nilai dan makna dari pengabdian, sebagaimana yang yg dicatat  dalam 1 Timotius 5:4b,..  ” Hendaknya mereka itu pertama-tama belajar berbakti kepada kaum keluarganya sendiri dan membalas budi orang tua dan nenek mereka, karena itulah yang berkenan kepada Allah”.

Dikatakan bahwa seorang yang ingin berbakti terlebih dahulu belajar berbakti kepada keluarga terdekat. Inilah yang memperkenankan hati Tuhan .

Dari keluarga kita belajar tentang apa itu pengayoman, dan juga disiplin dan hal tersebut terjadi secara spontan dalam keluarga.

            Demikian juga dalam hal kepemimpinan, Rasul Paulus memberi syarat kepada pemimpin jemaat melalui Timotius. Dalam 1 Timotius 3:1-15,dikatakan bahwa seorang pemimpin haruslah tidak bercacat, dapat menahan diri, bijaksana, sopan, bukan seorang peminum, bukan tukang berkelahi, bukan hamba uang, bukan pemarah, bukan orang serakah. Disamping syarat tersebut diatas, ada syarat khusus  bagi seorang pemimpin yakni ; suami dari hanya satu istri, suka memberi tumpangan dan yang terpenting dapat memimpin keluarganya dengan baik.

Dari syarat-syarat yang ideal ini seorang pemimpin jemaat diatas, hal ini bukan sesuatu yang mustahil , tetapi hal tersebut bahkan dikatakan adalah suatu pekerjaan yang indah seperti pada ayat 1.

            Jadi saudara-saudara dalam keluarga semua kriteria tentang kepemimpinan menjadi mungkin, mengapa demikian ? karena dalam keluargalah kita dapat mengerjakan sesuatu tanpa adanya suatu paksaan.Justru dengan mengerjakan  dan memenuhi syarat-syarat tersebut adalah merupakan  suatu kehormatan kepada kita untuk dapat memenuhinya.

Tidak heran Rasul Paulus  dengan tegas mengatakan  bahwa keluarga merupakan penopang dasar dari kebenaran (1 Timotius 3:15 ) . Itu sebabnya kepemimpinan harus dimulai dari keluarga.

Tuhan memberkati

EW

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *