THOMAS ~ DARI RAGU JADI TERPAKU & TERUTUS

April 28, 2025 0 Comments

Renungan Harian Senin, 28 April 2025

Bacaan: Yohanes 20:24–29

Ayat Pokok: “Tomas menjawab Dia: ‘Ya Tuhanku dan Allahku!'”(Yohanes 20:28)

Siapa yang tidak mengenal Thomas? Ia sering kali disebut “Thomas yang ragu”. Tapi jika kita memperhatikan kisah hidupnya lebih dekat, kita akan menemukan bahwa perjalanan iman Thomas bukanlah perjalanan orang yang menolak percaya, melainkan perjalanan orang yang bergumul sungguh-sungguh untuk menemukan kebenaran.

Mari kita telusuri bagaimana Thomas berubah: dari penuh tanya, menjadi penuh keyakinan, lalu penuh misi!

A. Thomas yang Penuh Tanya / Ragu

1. Iman yang Bergumul – Pertanyaan Terbuka

Ketika para murid lain berkata, “Kami telah melihat Tuhan!”, Thomas tidak langsung percaya. Ia berkata dengan jujur, “Sebelum aku melihat bekas paku pada tangan-Nya dan mencucukkan jariku ke dalam bekas paku itu, aku tidak akan percaya.” (Yoh 20:25)

Thomas bukan tidak mau percaya, tetapi ia ingin memastikan. Ia bergumul. Ini menunjukkan iman yang jujur dan terbuka. Ia tidak pura-pura percaya untuk menyenangkan orang lain, tetapi ingin bertemu Tuhan secara nyata. Dalam pergumulan ragunya, Thomas tetap mencari Tuhan. Ia tidak pergi meninggalkan komunitas murid-murid lain.

2. Iman Bukan Kebal dari Pertanyaan

Iman yang sejati bukan berarti kita tidak pernah punya pertanyaan. Tapi iman sejati adalah memilih tetap percaya di tengah pertanyaan. Thomas mengajarkan bahwa meragukan bukanlah akhir dari iman, asal kita mau terus mencari kebenaran dan menantikan jawaban dari Tuhan.

B. Thomas yang Penuh dengan Keyakinan / Terpaku

1. Firman + Perjumpaan = Iman yang Sejati

Delapan hari kemudian, Yesus sendiri yang datang menghampiri Thomas. Bukan murid-murid lain yang meyakinkannya, tetapi Tuhan yang hidup!
Yesus mengundang Thomas untuk melihat dan menyentuh bekas luka-Nya. Tanpa keraguan lagi, Thomas langsung berkata, “Ya Tuhanku dan Allahku!” (Yoh 20:28)

Perjumpaan pribadi dengan Tuhan melalui firman-Nya akan membentuk iman yang sejati.

2. Kebangkitan: Manifestasi Kuasa Ilahi

Kebangkitan Kristus bukan hanya membuktikan bahwa Yesus hidup, tetapi memperlihatkan kuasa Allah yang mengalahkan maut, dosa, dan kuasa kegelapan.
Perjumpaan dengan Kristus yang bangkit mengubahkan Thomas sepenuhnya: dari keraguan menjadi keyakinan yang dalam. Ia tidak sekadar percaya Yesus hidup, ia menyembah Dia sebagai Tuhan dan Allah.

C. Thomas yang Penuh Misi / Terutus

1. Hasil dari Perjumpaan dengan Tuhan

Iman sejati yang dibentuk lewat perjumpaan dengan Yesus akan menghasilkan misi hidup.
Tradisi gereja awal mengatakan bahwa Thomas kemudian menjadi misionaris ke India dan memberitakan Injil hingga mati syahid. Ia tidak lagi ragu, ia menjadi pemberita kabar sukacita.

Ketika Kristus yang bangkit mengubah hati kita, kita pun akan terdorong untuk memberitakan-Nya!

2. Kebangkitan Kristus Mengubah Arah Hidup Kita

Kebangkitan Yesus bukan hanya memberikan kelegaan rohani, tetapi juga mengubah tujuan dan arah hidup kita.
Dari kehidupan yang hanya sibuk dengan diri sendiri, menjadi hidup yang dipakai untuk memuliakan Allah dan melayani sesama.

Dari Penanya Jadi Penyembah, Dari Peragu Jadi Pemberita

Yesus tidak menghardik Thomas karena keraguannya. Sebaliknya, Yesus mendekati Thomas dengan kasih dan memberikan bukti nyata untuk membangkitkan imannya.
Dan Thomas pun menjawab dengan penyembahan yang tulus: “Ya Tuhanku dan Allahku!”

Pertanyaan untuk kita hari ini:

  • Apakah aku masih memelihara keraguan tanpa mencari jawaban dari Tuhan?
  • Apakah aku sudah mengalami perjumpaan pribadi dengan Kristus yang hidup?
  • Apakah hidupku sudah diarahkan untuk menjadi saksi Kristus seperti Thomas?

TUHAN YESUS MEMBERKATI!
Rangkuman Khotbah Pdt. Ester Budiono

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *