FORGIVE TO BE FREE

November 30, 2023 0 Comments

Renungan Harian Youth, Kamis 30 November 2023

Syalom rekan-rekan Youth semuanya, tidak terasa hari ini adalah hari terkahir di bulan November dan besok kita akan memasuki bulan yang baru, yaitu bulan terakhir tahun 2023. Semoga kita semua tetap semangat dan terus semangat dalam menjalani hari-hari kita

Rekan-rekan Jika ditanyakan apakah hal yang paling sulit dilakukan? Mungkin salah satu jawabannya adalah mengampuni. Ketika ada seseorang yang berbuat salah, kebenaran yang dituntut dalam diri kita adalah mengampuninya. Tapi, untuk melakukannya membutuhkan sebuah keberanian yang besar. Mengampuni bisa membawa damai dan sukacita bila dilakukan dengan ketulusan, tapi Ketika mengampuni dilakukan dengan paksaan hanya membawa beban berat kedalam hidup. Tidak adanya ketenangan juga menjadi satu alasan disaat mengampuni dengan tidak ada keiklhasan hati. Bagaimana bisa hidup menjadi bebas dan diberkati ketika mengampuni masih ada embel-embelnya atau mengharapkan sesuatu. Tuhan Yesus saja mengampuni manusia dengan ketulusan meskipun Dia dicaci, dihina, diludahi bahkan disalibkan. Dia mati diatas kayu salib sebagai tanda penggenapan janji Allah untuk menyelamatkan manusia.

Hidup untuk mengampuni dan memaafkan sangat membutuhkan kekuatan dan keberanian, tetapi Ketika semua bisa dilakukan maka kau akan mendapatkan kebebasan dan damai sejahtera yang melebihi apapun didunia ini. Pengampunan akan memberikan kebebasan bagi diri kita

You need to forgive so you can be free. Forgive so you can be happy. You’re not doing it for others but for yourself.”

Didalam 2 Timotius 1:7 (TB) “Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban.” Didalam ayat ini Rasul Paulus menunjuk pada apa yang telah Allah persiapkan untuk manusia yaitu adanya roh kudus untuk memberikan kekuatan, keberanian kasih dan ketertiban didalam menjalani hidup. Berbicara soal KASIH, Allah sendiri ingin agar umatNya memiliki Kasih yang tulus dalam setiap Tindakan yang dilakukan yaitu mengampuni dan memaafkan. Allah telah memberikan sukacita, damai Sejahtera dan kasih kepada kita, begitupun sebaliknya harus kita lakukan kepada sesama kita. Selanjutnya, Allah tidak memberikan “roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban“. Jika ada roh ketakutan untuk mengampuni berarti itu bukan dari Allah. Ingat, disaat kita mampu untuk mengampuni disitu ada kebebasan dan sukacita dari Allah karena hanya Dialah yang memberikanmu kekuatan dan keberanian melangkah mengambil keputusan yang bisa menentukan ketenangan dan kebebasan dalam menjalani hidup.

Allahlah sumber kekuatan, terutama Dia yang sanggup memberi kekuatan dan keberanian bagi mereka yang percaya kepadaNya meskipun dalam penderitaan.

“Saat kita berpegang pada sikap tidak mau memaafkan dan hidup dengan menyimpan dendam di dalam hati, yang kita lakukan hanyalah membangun tembok pemisah. Kita berpikir bahwa kita sedang melindungi diri kita sendiri, padahal sebenarnya tidak. Kita hanya menutup diri dari orang lain dalam hidup kita. Kita menjadi terisolasi, sendirian, menyesatkan dan terpenjara oleh kepahitan kita sendiri. Tembok-tembok itu tidak hanya menghalangi orang masuk, tembok-tembok itu juga membuat kita terkurung.”

Orang-orang yang menderita dan tidak memiliki kebebasannya adalah mereka yang membangun tembok dan terperangkap didalam tembok itu. Tembok yang mencegah untuk hidup bebas penuh sukacita dan damai Sejahtera. Tembok-tembok yang menyimpan dan menghalangi kita untuk dapatkan kasih Allah. Tembok-tembok yang menghalangi untuk bisa memaafkan dan mengampuni. Itulah tembok kepahitan, dendam, tidak adanya pengampunan. Ingat Firman Allah didalam

Kol 3:13  Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian.

“Do you realize that those walls will also prevent God’s blessing from pouring into your life? Those walls can stop up the flow of God’s favor.”

Tembok itu menghalangi berkat Tuhan dalam hidup kita, Jangan pernah memenjarakan dirimu sendiri lewat tembok -tembok yang kau bangun disetiap perbuatan dan perilaku yang kau lakukan dihidup yang dijalani. Tuhan tidak pernah mengekang atau memenjarakan kita yang adalah ciptaanNya. Tapi Tuhan memberikan kebebasan yang tidak bisa diberikan oleh siapapun. Dengan melakukan segala perintahNya, itu bukti kau mengasihi Tuhan Allah. Perbuatan dan Tindakan yang dilakukan akan menentukan arah hidup.

Orang-orang yang memiliki kebebasan sejati dari Allah berarti dia sudah siap dan mampu memaafkan dan mengampuni apapun kesalahan yang dilakukan orang-orang disekitarnya. Sebab hidup dengan adanya tembok yang dibangun tidak akan menghasilkan apapun.

Hidup yang penuh kebahagiaan tanpa ada tembok yang menghalangi adalah kehidupan yang hanya bisa didapat Ketika ada kasih untuk mengampuni dan memaafkan. Sebagaimana Allah telah mengampuni dan memaafkan, sudah menjadi tugas kita untuk bisa berbuat hal yang sama seperti Allah. Ampuni dan maafkan maka kau akan temukan kebebasan yang tidak dapat membelenggu kehidupan yang sudah bisa diberikan Allah. Kebebasan sejati yang bisa didapatkan ketika Tuhan memilih kita untuk melakukan kehendak-Nya yang sulit serta penuh risiko dan penderitaan. Ia berkenan memilih kita tentu karena mempunyai rencana yang indah di dalamnya, maka terimalah dengan sukacita, penuh penyerahan, dan ketaatan maka apa yang tidak pernah kau pikirkan itulah yang Tuhan sediakan.

“When we forgive others, we’re not doing it just for those persons but we’re
 doing it for our own good.”

Tuhan Yesus memberkati

LW – SCW

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *