HARAP TENANG, SEDANG ADA UJIAN

June 14, 2024 0 Comments

Renungan Harian Jumat, 14 Juni 2024

Mazmur 37:7, Berdiam dirilah di hadapan TUHAN dan nantikanlah Dia; jangan marah karena orang yang berhasil dalam hidupnya, karena orang yang melakukan tipu daya

Marah, Geram, Panik, gelisah, kalut, kacau, stres, cemas dan kuatir, itulah reaksi yang seringkali timbul ketika kita berada dalam masalah.  Kemudian kita berusaha sekuat tenaga agar bisa terlepas dari masalah yang ada dengan secepat mungkin.

Daud memulai mazmur ini dengan satu kalimat yang menusuk persoalan tentang bagaimana respons kita kepada kejahatan dan ketidakadilan dalam hidup ini: “Jangan marah karena orang yang berbuat jahat, jangan iri hati kepada orang yang berbuat curang

Ya, memang banyak orang yang jujur dan hidup tulus merasakan kecemburuan yang besar, ketika melihat betapa nyaman dan makmurnya hidup orang-orang yang melakukan kejahatan. Sedangkan ia sendiri harus berjuang dan mengalami penderitaan, meski hidup tulus dan jujur.

Bukan tanpa alasan Daud memulai mazmurnya dengan kalimat seperti di atas.

Firman Tuhan dalam mazmur ini menegaskan betapa rentan dan terbatasnya hidup orang yang berbuat jahat (ayat 2, 9, 10, 13, 20, 22, 35-36, 38). Ini berarti, meski kelihatan hidup orang jahat dipenuhi dengan kelimpahan, namun sesungguhnya hidup mereka seperti “ berdiri di tempat yang licin “. Begitu rentan dan begitu mudah jatuh.

Beda halnya dengan orang-orang yang hidupnya takut akan Allah.

Pemazmur menggambarkan hidup mereka itu kokoh karena ditopang Allah (ayat 17, 19, 23-24, 30-31, 33, 39-40), penuh kelimpahan dari Allah (ayat 9, 11, 22, 25-26, 29, 34 ), dan dipelihara selamanya oleh Allah (ayat 18, 28, 37).

Melalui firman Tuhan ini, pemazmur mengingatkan kita bahwa di tengah kesusahan dan ketidakadilan yang kita hadapi dalam hidup ini, Allah tidak pernah tinggal diam dan mengabaikan kesusahan umat-Nya. Ia peduli dan memperhatikan, dan Allah sedang bekerja di dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi kita.

Oleh karena itu,

  • Jangan cemburu terhadap orang yang berbuat jahat (ayat 1, 7, 8).
  • Percayalah kepada Tuhan (ayat 3, 5, 7, 34).
  • Tetap lakukan apa yang baik dan benar (ayat 3-5, 27, 34).

Firman Tuhan hari ini mengingatkan kita bahwa ada saatnya kita perlu berdiam diri dan menenangkan diri, sebab bila kita tidak tenang dan situasi hati terus bergelora saat berhadapan dengan ketidakadilan, maka sulit bagi kita untuk membuat tindakan yang tepat, karena pikiran kita sedang tidak tenang.

Sebuah istilah dalam Bahasa Indonesia menyebutkan “diam itu emas.”Makna yang terkandung di dalamnya adalah tidak asal bicara, berpikir matang, sedikit bertindak

  • Berdiam diri di hadapan Tuhan, memiliki pengertian: bersandar pada kekuatan Tuhan, percaya akan firman-Nya dan tetap percaya terhadap kehadiran Tuhan.
  • Berdiam diri di hadapan Tuhan akan MEMAMPUKAN kita untuk mendengarkan suara Tuhan. Dan Pendengaran yang baik itu akan membuat kita MEMAHAMI apa yang menjadi kehendak-Nya.

Persoalan manusia adalah begitu disibukkan dengan banyaknya suara yang terdengar di sekelilingnya, sehingga tidak mampu lagi mendengarkan suara Tuhan dengan jernih.

Mengapa berdiam diri di hadapan TUHAN itu penting bagi kita?

Kebenaran firman Tuhan akan memberikan kita ketenangan.

Di mana ada kebenaran di situ akan tumbuh damai sejahtera, dan akibat kebenaran ialah ketenangan dan ketenteraman untuk selama-lamanya” (Yesaya 32: 17).

Ketenangan atau damai sejahtera datang dari kebenaran firman Tuhan. Kebenaran itulah yang membuat kita merasa damai dan tidak dikejar-kejar ketakutan atau bahkan kegeraman.

Orang yang dipenuhi damai sejahtera tidak akan mudah bereaksi atau meresponi dengan cara yang salah. Sebaliknya, mereka akan lebih berhikmat dan bijaksana dalam menghadapi kondisi yang ada dihadapannya.

Dalam berbagai situasi yang kita hadapi, kita seringkali berespon yang salah. Kita berusaha mendesak Tuhan untuk mengubah kondisi kita atau memberikan solusi. Tapi lupa bahwa sebenarnya yang Tuhan mau adalah supaya kita berdiam diri sejenak dan mendengarkan suaraNya. Dia mau kita lebih dulu tenggelam dalam hadiratNya dan tak terpengaruh dengan semua kekhawatiran kita.

Berdiam dirilah di hadapan TUHAN, maka Ia akan memberikan jalan keluar atas setiap pergumulan kita.

Pdt. Budi Wahono

Bacaan Alkitab hari ini : 1 Samuel Pasal 9 dan 10

https://elohim.id/bacaan-alkitab-jumat-14-juni-2024/ 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *