Wajib Iman, Wajib Imun, Wajib Aman

August 13, 2021 0 Comments

Renungan Harian, 13 Agustus 2021

1 Tesalonika 5:16-18, “Bersukacitalah senantiasa. Tetaplah berdoa. Mengucap syukur dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu.”

Selamat pagi bapak, ibu dan saudara yang terkasih.  Masuk pertengahan tahun 2021, Indonesia harus berhadapan dengan gelombang  pandemi Covid-19 yang selanjutnya.  Sempat ada optimisme untuk bisa memulai kembali aktifitas seperti semula, contohnya Sekolah akan dimulai Kembali, Pertemuan ibadah selain ibadah Raya hari minggu akan dimulai kembali. Tetapi semua itu berubah karena pandemi mengganas kembali.  PPKM darurat pun diberlakukan di wilayah yang mengalami peningkatan jumlah orang terpapar covid-19 terbanyak yaitu pulau Jawa dan Bali.  Bahkan bukan hanya di Jawa dan Bali, tetapi saat ini PPKM darurat tersebut juga berlaku di beberapa pulau di luar Jawa.

Berbagai negara di seluruh dunia terus berlomba menemukan  cara dan upaya penanggulangan Covid-19 yang paling efektif, termasuk juga Indonesia.  Namun selain upaya medis yang dilakukan oleh para ahli, diperlukan juga peran masyarakat mendukung setiap upaya pemerintah dalam rangka memutus rantai penyebaran virus covid-19.  Pada tanggal 16 Oktober 2020, Ketua Satgas  Penanganan Covid-19, Doni Monardo, mensosialisasikan upaya penanggulangan Covid-19, yaitu iman, aman, dan imun.  Upaya ini menuntut peran aktif dari seluruh lapisan masyarakat demi segera terlepasnya Indonesia dari pandemi global ini.  Adapun maksud dari setiap kata tersebut adalah;

Aman, maksudnya adalah penerapan protokol kesehatan dalam kehidupan sehari-hari, yaitu: menjaga jarak, memakai masker, menghindari kerumunan, dan mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau hand sanitizer.

Iman, artinya meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan tetap beribadah sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

Imun, yaitu meningkatkan kekebalan/imun tubuh dengan cara: olahraga yang teratur, istirahat yang cukup, mengkonsumsi makanan/minuman yang berkualitas, konsumsi vitamin, berjemur setiap pagi menjelang siang dan hati harus selalu bergembira. 

Dari penjelasan aman, iman dan imun tersebut,  ternyata sebagian besar upaya penanggulangan Covid-19 yang dicanangkan Pemerintah Indonesia justru berhubungan dengan respon hati dan pikiran kita dalam menghadapi pandemi Covid-19.

Bapak, ibu dan saudara yang terkasih, Rasul Paulus dalam

1 Tesalonika 5:16-18 telah lebih dulu mengajarkan kita untuk selalu bersukacita dan tetap berdoa, serta mengucap syukur dalam segala hal.

Bersukacita adalah langkah awal untuk memiliki hati yang gembira.

Ingat bahwa hati yang gembira adalah obat, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang (Amsal 17:22).  Dengan selalu bersukacita, maka hati kita tenang, dan jiwa kita pun bersemangat, sehingga kita dapat berdoa dalam menghadapi keadaan akhir jaman (1Petrus 4:7).

Mengapa Paulus menulis bahwa mengucap syukur adalah sesuatu yang dikehendaki Tuhan untuk kita lakukan? Bayangkan Anda masuk ke sebuah restoran atau toko dan dilayani oleh pelayan yang menggerutu dan mengomel sepanjang hari, lalu keesokan harinya Anda pindah ke restoran lainnya yang pelayannya selalu sukacita dan penuh dengan kata terima kasih. Saya yakin Anda tidak akan kembali lagi ke restoran yang pertama, dan akan menjadi pelanggan tetap di restoran yang kedua.  Demikian pula Tuhan. Ia tidak akan betah dengan orang yang mudah mengeluh, bersungut-sungut, atau khawatir, namun Ia suka dengan orang yang selalu bersukacita, berdoa dan mengucap syukur.  1 Korintus 10:10 menyatakan bahwa Tuhan membenci persungutan, karena peraungutan mendatangkan kebinasaan.

Tidak ada satupun yang dapat memastikan kapan pandemi Covid-19 ini akan selesai atau mereda, namun berbagai peneliti telah membuktikan bahwa imun tubuh kita akan meningkat dan menjadi kuat saat kita selalu gembira dan bersukacita. 

Nehamia 8:11 “karena sukacita dari Tuhan adalah perlindungan kita.”  Dalam terjemahan bahasa inggris mengatakan; “the Joy of the Lord is your strenght.” 

Oleh sebab itu marilah kita selalu bersukacita, berdoa dan mengucap syukur, apapun yang terjadi dalam kehidupan kita.  Amin.

Tuhan Yesus Memberkati.

DS

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *