“Heart of Worship”
Renungan Harian Selasa, 20 Juli 2021
Yohanes 4:23-24, Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian. Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran.”
Kita dapat memuji siapapun tapi tidak dapat menyembah kepada siapapun.
Apakah artinya hati yang menyembah? Seringkali kita mendengar bagaimana kita menyembah Tuhan dengan menyanyikan lagu-lagu penyembahan yang syahdu, lambat dan penuh penghayatan. Penyembahan seringkali diartikan kita mengucapkan haleluyah.. halleluyah setelah lagu penyembahan berakhir atau penyembahan diartikan apabila kita berbahasa roh.
Yohanes 4:1-23, Dalam ayat ini dikatakan Allah mencari penyembah-penyembah yang BENAR yang menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran. Jadi ada penyembah yang tidak benar.
Bagaimanakah penyembah yang benar itu?
1. Penyembah yang benar adalah penyembah yang bukan menyembah Tuhan dari kata-kata saja, tetapi menyembah Tuhan dari keseluruhan hidup kita. Hidup memberi diri.
Lalu apa yang dimaksud dengan menyembah? Menyembah memiliki suatu arti penundukan diri terhadap seseorang secara total. Penundukan diri berbicara mengenai suatu ketaatan.Tetapi penyembahan lebih dari sekadar penundukan diri, karena menyembah berarti penundukan diri/penyerahan secara total.
Istilah menyembah biasanya hanya dipakai untuk penyembahan kepada Tuhan atau raja, jarang sekali dikatakan kita menyembah kepada teman kita, saudara kita atau orang lain.
Dalam Yohanes 4 tentang perempuan Samaria, langkah apa yang pertama kali dilakukan Yesus kepada perempuan Samaria? Yesus membawa perempuan Samaria kepada pertobatan terlebih dahulu, pengenalan akan Yesus, sebelum perempuan itu dapat menyembah kepada Yesus. Seseorang yang belum mengalami pertobatan dan kelahiran baru, belum pernah bertemu dengan Yesus dan mengalami Yesus, tidak akan pernah menjadi seorang penyembah yang benar.
Dia akan menjadi seorang penyembah, tetapi penyembah yang tidak benar, karena manusia pada dasarnya adalah makhluk yang menyembah. Itu adalah bagian dari sifatnya.
Yang menjadi pertanyaan adalah siapakah yang akan disembahnya? Allah kita adalah Allah yang cemburu dan menginginkan kita hanya menyembah kepada-Nya. Dia tidak ingin kita menyembah kepada ilah-ilah dan berhala-berhala lain dalam hidup kita. Keluaran 34:14
2. Penyembahan yang benar adalah suatu hubungan
Penyembah tidak perlu menjadi seorang yang bernyanyi dengan baik atau sangat ahli memainkan alat-alat musik. Sebenarnya, menyembah yang benar muncul dari hubungan yang intim dengan Allah, datang dari hati yang mengenal Allah dan menerima wahyu-Nya.
Penyembahan tanpa suatu hubungan yang intim dengan Tuhan adalah suatu kesia-siaan. Penyembahan adalah gaya hidup dan pengalaman sehari-hari.
Terkadang ada orang yang berkata “aku tidak bisa menyembah” itu adalah perkataan yang salah, ketika kita mengalami pertobatan yang sejati, kita serahkan hidup kita, ada suatu komitmen yang kuat dengan Allah, maka ada suatu hubungan yang terjalin. Dari hubungan ini muncullah yang namanya penyembahan.
3. Penyembah yang benar adalah penyembah yang melayani dan memberi
Penyembahan tidak bisa dibuat-buat. Penyembahan yang sejati keluar dari hati dan bisa meluap dalam mulut kita. Lewat ekspresi tubuh kita, sehingga dalam penyembahan akan muncul berbagai macam ekspresi.
Kata Ibrani “shachah” berarti menyembah, membungkukkan badan, melaksanakan penyembahan dengan membungkukkan badan, memberi hormat atau merebahkan diri di lantai.
Istilah dalam Perjanjian Baru adalah “proskuneo” yang sama artinya dengan mencium tangan atau berlutut dan tersungkur sampai dahi menyentuh lantai dan dengan penuh penghormatan yang sungguh-sungguh.
Dua kata lain untuk menyembah berarti melayani dengan tubuh fisiknya, melaksanakan pelayanan suci dan memberikan persembahan kepada Allah. Ketika kita menyembah seseorang, maka kita akan melayaninya juga.
Inti dari penyembahan adalah menyenangkan hati-Nya bukan hati kita sendiri.
Dia mudah disenangkan tapi sukar dipuaskan. Tiap persembahan kita, Dia menyukainya, tapi Dia tak akan puas sampai kita benar-benar hidup dalam kehendak-Nya.
Untuk itu, mari kita membangun komitmen untuk selalu menyembah DIA, sehingga kita menjadi penyembah yang benar dihadapanNya.
Tuhan Yesus Memberkati…
YG