HIDUP YANG DEKAT DENGAN TUHAN

Renungan Harian Youth, Jumat 13 Juni 2025
Bacaan: Mazmur 145:18
“TUHAN dekat pada setiap orang yang berseru kepada-Nya, pada setiap orang yang berseru kepada-Nya dalam kesetiaan.”
Shalom, rekan-rekan Youth yang dikasihi Tuhan! Kedekatan dengan Tuhan bukan sekadar tentang rajin ke gereja atau hafal banyak ayat Alkitab, tapi tentang hati yang rindu bersekutu dengan Dia setiap hari. Dalam kehidupan kita, begitu mudah kita terjebak dalam rutinitas, aktivitas sekolah, pelayanan, media sosial, dan pergaulan, sampai tanpa sadar hubungan kita dengan Tuhan menjadi dingin dan formalitas belaka.
Tapi firman Tuhan dalam Mazmur 145:18 menyatakan kebenaran yang indah: Tuhan dekat kepada setiap orang yang berseru kepada-Nya dalam kesetiaan. Itu berarti
Hubungan dengan Tuhan bukan soal momen emosional sesaat, melainkan sikap hati yang setia, konsisten, dan penuh kerinduan kepada-Nya.
Daud dan Saul: Dua Hati, Dua Kehidupan
Alkitab memberikan contoh kontras antara dua raja Israel: Saul dan Daud. Keduanya diurapi Tuhan. Namun, hasil akhirnya sangat berbeda. Saul memulai dengan baik, tapi kemudian menjauh dari Tuhan, tidak taat, dan hanya mencari Tuhan ketika keadaan mendesak. Ia menjadikan Tuhan sebagai “jalan terakhir”, bukan sebagai sumber utama kehidupannya.
Sementara itu, Daud dikenal sebagai “seorang yang berkenan di hati Tuhan” (1 Sam. 13:14). Apa yang membuat Daud istimewa? Bukan karena ia sempurna—Daud juga pernah jatuh dalam dosa—tetapi karena hatinya yang selalu rindu dekat dengan Tuhan. Ia suka menyembah Tuhan, menuliskan mazmur-mazmur yang lahir dari pengalaman pribadinya bersama Tuhan. Ia tahu bagaimana membawa hati yang hancur kepada Tuhan, dan membiarkan Tuhan menuntunnya kembali ke jalan yang benar.
Kedekatan dengan Tuhan Membentuk Karakter
Hubungan yang dekat dengan Tuhan bukan hanya membuat kita tahu banyak tentang Dia, tapi mengubah kita dari dalam. Daud menunjukkan karakter yang luar biasa: ia tidak membalas kejahatan Saul meski punya kesempatan, ia sabar terhadap Simei yang mencacinya, ia rendah hati dan berserah. Semua ini bukan hasil instan. Itu buah dari persekutuan yang intim dengan Tuhan. Dalam Mazmur 139:23–24, Daud menulis:“Selidikilah aku, ya Allah, dan kenallah hatiku…”
Ia tidak hanya meminta Tuhan memberkati, tapi juga meminta Tuhan menyelidiki hatinya. Itulah ciri orang yang hidup dekat dengan Tuhan: rela dikoreksi dan dibentuk.
Alkitab berkata, “Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.” (Amsal 4:23). Dunia hari ini penuh hal yang bisa mencemari hati kita—keinginan dunia, ego, iri hati, tekanan sosial—karena itu, menjaga hati adalah hal yang serius.
Salah satu cara terbaik menjaga hati adalah dengan terus hidup dekat dengan Tuhan. Itu bukan hanya melalui ibadah umum, tapi melalui waktu pribadi bersama Tuhan: memuji-Nya, menyembah-Nya, membaca dan merenungkan Firman-Nya setiap hari.
Hari ini kita belajar bahwa Daud menjaga kedekatannya dengan Tuhan melalui kerinduan yang dalam akan hadirat Allah. Ia tidak hanya mencari Tuhan ketika berada dalam masalah, tetapi menjadikan hadirat-Nya sebagai tempat perlindungan dan kesukaan sejati. Hal ini tercermin dalam puji-pujian dan mazmur yang ditulisnya, yang menunjukkan betapa Daud menghargai persekutuan pribadi dengan Tuhan melalui penyembahan, doa, dan perenungan firman.
Selain itu, Daud menunjukkan hati yang lembut dan terbuka terhadap koreksi Tuhan. Ketika ditegur atas dosanya, ia segera bertobat dengan sungguh-sungguh, tanpa mencari alasan atau menyalahkan orang lain. Daud sadar bahwa menjaga hubungan dengan Tuhan bukan hanya tentang melakukan hal-hal rohani, tetapi juga tentang memiliki hati yang rendah, peka, dan mau dibentuk. Ia hidup dalam kejujuran di hadapan Tuhan, mencurahkan isi hatinya baik dalam suka maupun duka.
Daud juga mengandalkan Tuhan dalam segala keputusan hidupnya. Ia selalu bertanya dan menantikan petunjuk Tuhan sebelum bertindak. Ini menunjukkan bahwa Daud tidak mengandalkan kekuatannya sendiri, tetapi menjadikan Tuhan sebagai pemimpin hidupnya. Semua hal ini menunjukkan bahwa kedekatan Daud dengan Tuhan bukan sekadar rutinitas rohani, melainkan gaya hidup yang lahir dari kasih dan pengabdian yang sejati.
Tuhan tidak mencari orang yang paling kuat atau paling berbakat. Ia mencari orang yang hatinya dekat dengan-Nya, yang mau mengenal-Nya lebih dalam setiap hari.
Seperti Daud, mari kita jadikan Tuhan tempat pelarian, sahabat sejati, dan pusat hidup kita. Jangan hanya datang saat butuh, tapi hiduplah dalam persekutuan dengan-Nya setiap saat. Itulah hidup yang berkenan di hadapan Tuhan.
Pokok Doa
Tuhan, inilah yang kuingini: diam di hadirat-Mu, menyaksikan kemurahan-Mu dan menikmati kasih-Mu, kehadiran-Mu, dan kuasa-Mu di dalam hidupku. Biarlah melalui persekutuan dengan-Mu, sikap hatiku senantiasa dibaharui menjadi seperti-Mu. Dalam nama Yesus. Amin.
Jalinlah hubungan dengan Tuhan melalui pujian, penyembahan, dan perenungan Firman Tuhan secara pribadi. Jangan tunggu saat genting. Mulailah hari ini.
Hikmat Hari Ini : “Manfaat terbesar dari hubungan yang akrab dengan Tuhan adalah ketika Tuhan menyatakan kepada kita kondisi hati kita yang sebenarnya dan kita mau untuk berubah”
Tuhan Yesus memberkati! 🔥🙌
YNP – TVP
Dapatkan Link renungan Harian dari elohim.id setiap hari dengan bergabung kedalam Grup Renungan Harian kami
Silahkan ketik Nama (spasi) Daerah asal (Spasi) No Hp yang anda daftarkan
Kirim ke 0895-1740-1800
Tuhan Memberkati dan tetap bertumbuh dalam kebenaran Firman Tuhan
Saya sangat diberkati dengan renungan harian yg dibagikan.