HIDUP YANG SENANTIASA BERBUAH
Renungan Harian Youth, Jumat 02 Agustus 2024
BACAANNYA : LUKAS 6 : 44
Syalom rekan Youth yang diberkati Tuhan, gimana kabarnya hari ini? Saya doakan kita semua dalam keadaan sehat dan selalu dalam lindungan Tuhan.
Ukuran keberhasilan seorang petani dapat dilihat dari hasil panen dan kualitasnya saat menuai hasil. Itulah jeri lelah seorang petani serasa telah terbayar lunas. 2 Timotius 2:6 berkata : Seorang petani yang bekerja keras haruslah yang pertama menikmati hasil usahanya. Begitu pulah degan kehidupan kita sebagai orang Kristen.
Seorang yang dapat dikatakan dewasa rohani bukan dilihat dari seberapa lama ia mengikut Tuhan atau seberapa aktif terlibat dalam pelayanan tapi melalui buah – buah yang dihasilkan dalam kehidupannya setiap hari.
Lukas 6:44 “Setiap pohon dikenal dari buahnya. Karena dari semak duri orang tidak memetik buah ara, dan dari duri-duri tidak memetik buah anggur.” Dan Matius 3:8 jadi hasilkanlah buah yang sesuai dengan pertobatan.
Dalam kehidupan ini, kita semua dihadapkan pada pilihan untuk hidup menghasilkan buah yang baik atau sebaliknya. Sebagai remaja dan pemuda, perjalanan kita penuh dengan tantangan dan pilihan yang akan menentukan jenis “buah” apa yang kita hasilkan. Tuhan mau kita menjadi orang Kristen yang bertumbuh dan berbuah. Karena bertumbuh dan berbuah adalah tanda adanya kehidupan.
Menjadi Pohon yang Baik
Yesus mengajarkan bahwa setiap pohon dikenal dari buahnya. Dalam konteks kehidupan kita, “buah” ini adalah tindakan, perkataan, dan sikap kita sehari-hari. Sebagai remaja, kita harus bertanya pada diri sendiri: Apakah tindakan kita mencerminkan Kristus? Apakah kita menunjukkan kasih, kebaikan, dan kesabaran dalam kehidupan kita?
Untuk bertumbuh dan berbuah hal mendasar yang harus kita lakukan adalah : Menyiapkan tanah hati kita untuk ditaburi benih firman Tuhan. Sebab (Roma 10:17) berkata “Jadi iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh Firman Kristus. Jadi respon hati terhadap Firman Allah akan berpengaruh besar terhadap pertumbuhan rohani kita. Yakobus menasihati kita : Buanglah segala sesuatu yang kotor dan kejahatan yang begitu banyak itu dan terimalah dengan lemah lembut Firman yang tertanam di dalam hatimu, yang berkuasa menyelamatkan jiwamu. (Yakobus 1:21).
Yang jadi pertanyaan bagi kita di pagi ini.. Bagaimana keadaan hati kita? Dalam perumpamaan penabur dalam Matius 13, Yesus menggambarkan empat jenis tanah yang melambangkan kondisi hati manusia.
- Tanah di Pinggir Jalan, Seperti tanah yang keras Ini adalah hati yang tidak menerima firman Tuhan, sehingga dengan mudah diambil oleh iblis.
- Tanah Berbatu-batu, Hati yang menerima firman dengan sukacita tetapi tidak memiliki akar yang kuat, sehingga ketika datang pencobaan, iman mereka goyah.
- Tanah Bersemak Duri, Hati yang terhimpit oleh kekhawatiran dunia dan tipu daya kekayaan, sehingga firman Tuhan tidak bisa berbuah.
- Tanah yang Baik, Hati yang mendengar firman dan mengerti, sehingga menghasilkan buah yang banyak. Ada seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, dan ada yang tiga puluh kali lipat.
Kita adalah orang yang paling memahami kondisi hati kita saat ini dan di mana kita berada dalam kehidupan ini.
kita sering dihadapkan pada berbagai godaan dan tekanan, baik dari teman sebaya, media sosial, maupun lingkungan sekitar. Namun, penting bagi kita untuk menjaga hati kita tetap menjadi “tanah yang baik” yang siap menerima dan menjalankan firman Tuhan. Mari kita renungkan secara pribadi kehidupan yang kita jalani saat ini—apakah sudah sesuai dengan Firman Tuhan atau belum, dan apakah kita sudah menghasilkan buah yang baik atau belum. Firman Tuhan mengatakan bahwa kapak sudah tersedia pada akar pohon, dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik akan ditebang dan dibuang ke dalam api (Matius 3:10).
Demikian pula dengan kehidupan kita sebagai orang percaya, Tuhan menginginkan buah dari kita. Salah satu buah yang Tuhan minta adalah buah pertobatan. Buah apa yang telah kita hasilkan sejak kita bertobat dan mengikuti Tuhan? Jika tidak ada buah dari pertobatan kita, maka Tuhan telah menyiapkan kapak untuk menebang dan kita akan dicampakkan ke dalam dapur api.
Hidup yang berbuah adalah tujuan setiap orang percaya. Dengan menjaga hati kita tetap murni dan terbuka terhadap firman Tuhan, kita dapat menghasilkan buah yang baik dan memuliakan Allah dalam kehidupan kita. Ingatlah, pohon yang baik tidak mungkin menghasilkan buah yang buruk.
Mari kita berusaha untuk selalu menjadi pohon yang baik di hadapan Tuhan.
Sebagai anak muda, marilah kita menjadi pelaku Firman karena ketika kita melaksanakan apa yang dikatakan Firman Tuhan, itu akan menjadi bukti nyata bahwa kehidupan kita sebagai orang Kristen benar-benar menghasilkan buah.
TUHAN YESUS MEMBERKATI
AH – IT