IKUTI TELADANKU

July 22, 2023 0 Comments

Renungan Harian Youth, Sabtu 22 Juli  2023

Ayat                     : I Korintus 4:16; 11:1

Syalom, selamat pagi teman-teman remaja dan pemuda semuanya. Apa kabarnya hari ini? Semoga kita semua sehat selalu dan dalam lindungan Tuhan.

Salah satu dari sekian banyak cara yang efektif dalam proses pembelajaran adalah memberi contoh atau teladan. Seorang guru akan berhasil dalam proses pendidikannya kalau ia mampu menjadi teladan bagi peserta didiknya. Demikian juga pelayan-pelayan Tuhan. Keberhasilan seorang pelayan antara lain ditentukan juga oleh sejauh mana ia menjadi teladan bagi jemaat.

Bagaimana mungkin seorang pelayan dapat mengajarkan tentang kesetiaan kalau ternyata ia juga tidak setia dalam pelayanan.

Hal ini juga dilakukan oleh Rasul Paulus, yang mengingatkan dan mengajarkan kita tentang keteladanan. I Korintus 4:16,”Sebab itu aku menasihatkan kamu: turutilah teladanku!”

Jemaat di Korintus sangatlah beruntung, karena mereka mendapat bimbingan dan pengajaran yang diberikan oleh Rasul Paulus. Ia seperti bapak rohani yang selalu mengajarkan hal-hal yang baik dan memberikan contoh yang praktis dalam kehidupan kristiani yang harus diteladani oleh anak-anak rohaninya. Rasul Paulus juga mau jemaat di Korintus mengikuti teladan Yesus Kristus.

Ada sebuah cerita; Pada suatu petang seorang tua bersama anaknya yang baru menamatkan pendidikan tinggi duduk berbincang-bincang di halaman sambil memperhatikan suasana di sekitar mereka. Tiba-tiba seekor burung gagak hinggap di ranting pokok berhampiran. Si ayah lalu menuding jari ke arah gagak sambil bertanya, “Nak, apakah benda itu?” “Burung gagak”, jawab si anak. Si ayah mengangguk-angguk, namun sejurus kemudian sekali lagi mengulangi pertanyaan yang sama. Si anak menyangka ayahnya kurang mendengar jawabannya tadi Lalu menjawab dengan sedikit kuat, “Itu burung gagak ayah!” Tetapi tak lama kemudian si ayah bertanya lagi soal yang sama. Si anak merasa agak keliru dan sedikit bingung dengan persoalan yang sama diulang-ulang, lalu menjawab dengan lebih kuat, “BURUNG GAGAK!!” Si ayah terdiam seketika. Namun tidak lama kemudian sekali lagi sang ayah mengajukan pertanyaan Yang serupa hingga membuat si anak hilang kesabaran dan menjawab dengan nada yang kesal kepada si ayah, “Gagaklah ayah…….”. Tetapi agak mengejutkan si anak, karena si ayah sekali lagi membuka mulut hanya untuk bertanya soal yang sama. Dan kali ini si anak benar-benar hilang sabar dan menjadi marah. “Ayah!!! saya tak tahu ayah paham atau tidak. Tapi sudah lima kali ayah bertanya soal hal tersebut dan saya sudah juga memberikan jawabannya. Apa lagi yang ayah mau saya katakan???? “Itu burung gagak, burung gagak ayah…..”, kata si anak dengan nada yang begitu marah. Si ayah terus bangun menuju ke dalam rumah meninggalkan si anak yang kebingungan.

Sesaat kemudian si ayah keluar lagi dengan sesuatu ditangannya. Dia menghulurkan benda itu kepada anaknya yang masih geram dan tertanya-tanya. Diperlihatkannya sebuah Diary lama. “Coba kau baca apa yang pernah ayah tulis di dalam diary itu”, pinta si ayah. Si anak setuju dan membaca paragraf yang berikut. “Hari ini aku di halaman bersama anakku yang genap berumur lima tahun. Tiba-tiba seekor gagak hinggap di pohon berhampiran. Anakku terus menunjuk ke arah gagak dan bertanya, “Ayah, apa itu?”. Dan aku menjawab, “burung gagak”. Walau bagaimana pun, anak ku terus bertanya soal yang serupa dan setiap kali aku menjawab dengan jawaban yang sama. Sehingga 25 kali anakku bertanya demikian, dan demi cinta dan sayangnya aku terus menjawab untuk memenuhi perasaan ingin tahunya. Aku berharap hal ini menjadi suatu pendidikan yang berharga.”

Setelah selesai membaca paragraf tersebut si anak mengangkat muka, memandang wajah si ayah yang kelihatan sayu. Si ayah dengan perlahan bersuara, “Hari ini ayah baru bertanya kepadamu soal yang sama sebanyak lima kali, dan kau telah hilang sabar serta marah.” Dari cerita ini dapat kita simpulkan bahwa sang ayah sedang memberikan ontoh kepada anaknya tentang kesabaran.

Rekan-rekan youth, bagaimana dengan kita? Apakah kita sudah menjadi teladan dan dapat diikuti oleh orang-orang disekeliling kita?

Satu teladan lebih baik daripada sejuta nasihat. Ketika hidup kita dapat menjadi teladan bagi orang lain, maka nama Tuhan akan dipermuliakan dan kita dapat menjadi berkat bagi orang lain.

I Timotius 4:12b,”Jadilah teladan bagi orang-orang percaya dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesuianmu.”

Tuhan memberkati!

MW – AdS

PENGUMUMAN

Kami mengundang rekan-rekan semuanya untuk bisa hadir dalam Youth ang akan diadakan pada hari SABTU, 22 Juli 2023 jam 17.00 di Gedung Gereja Elohim Batu

Tema youth celebration kita minggu ini adalah tentang – Healing For the Soul – Dalam kita menjalani hidup ini adakalanya kita mengalami berbagai perasaan yang sangat kompleks, seperti kecemasan, kekhawatiran, kesedihan, dan kekecewaan. Kadang-kadang, beban emosional ini bisa membuat jiwa kita terluka dan lelah. Kita membutuhkan ketenangan jiwa dan kita butuh “Healing”. Tentunya kita tidak asing dengan istilah “Healing” supaya jiwa kita segar Kembali. Namun kita perlu memahami bahwa “Healing” dan ketenangan sejati hanya ketika kita bertemu dengan kasih dan pelukan Tuhan. Seperti janji Yesus bagi kita semua Matius 11:28 Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.

Yuk untuk lebih jelasnya datang dan bergabung Bersama dengan kita semuanya.

Dan jangan lupa Ibadah besok jam 06.00 WIB serta Sekolah minggu jam 08.00 di GPdI Elohim Batu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *