MENGEJAR KEHENDAK ALLAH
Renungan Harian Youth, Kamis 15 Agustus 2024
I Yohanes 2:17, Dan dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya.
Salah satu ciri orang yang hidup dalam terang adalah orang tersebut hidup dalam kasih, baik kasih kepada TUHAN, sesama, dan diri sendiri. Kasih ini tidak memandang apapun (entah rupa, harta, kasta, agama, suku, dll) dan kasih mengalahkan segala sesuatu (kemarahan, keegoisan, dll). Bahkan Tuhan YESUS mengajar kita bukan hanya mengasihi sesama kita saja, melainkan setiap orang yang membenci kita juga, bahkan berdoa bagi mereka juga.
Ketika seseorang hidup dalam kehendak Tuhan, mereka menempatkan Tuhan sebagai pusat dari segala sesuatu yang mereka lakukan.
Surat 1 Yohanes ini ditulis untuk mendorong jemaat agar tetap teguh berpegang kepada kebenaran bahwa Yesus, Anak Allah, adalah sungguh manusia dan benar-benar menumpahkan darahNya untuk menyucikan manusia dari dosa (1:7). Persoalan yang paling menonjol melatarbelakangi penulisan surat ini ialah ajaran palsu mengenai keselamatan dalam Kristus dan caranya bekerja di dalam diri orang percaya. Surat ini mendefenisikan kehidupan Kristen dengan memakai istilah yang bertentangan dan tidak memberi kompromi diantara terang dan gelap, kebenaran dan kebohongan, kebenaran dan dosa, kasih dan kebencian, mengasihi Allah dan mengasihi dunia, anak-anak Allah dan anak-anak setan. Yohanes menuliskan surat ini, dan disampaikannya kepada setiap orang yang percaya kepada Kristus.
Mengasihi dunia adalah ketika hati kita terpaut pada hal-hal yang ditawarkan dunia dan pada keinginan duniawi.
Pada zaman dahulu, sewaktu kerajaan Persia merebut kemenangan maka akan dipilih seorang budak yang terbaik untuk dijadikan raja selama tiga hari. Budak tersebut diberikan jubah kerajaan, dilayani banyak orang, dan diberikan kebebasan untuk mengumbar kesenangan hatinya. Namun, tiga hari kemudian budak itu harus mati sebagai korban persembahan kepada dewa. Ini merupakan suatu contoh kesenangan yang sementara, karena endingnya adalah mengalami kebinasaan. Peringatan bagi kita adalah bahwa Mencintai dunia nyatanya tidak hanya menjadi karakteristik orang-orang yang belum percaya; dan Orang percaya yang terlibat pelayanan sekalipun masih bisa tergoda dengan nafsu dunia.
Ayat emas di atas menegaskan bahwa dunia sedang lenyap dengan keinginannya. Kata “dunia” (Yunani: kosmos) digunakan dengan dua pengertian. Pertama, planet secara fisik atau alam semesta yang diciptakan (Yoh. 1:10). Kedua, menunjuk kepada sistem masyarakat atau dunia yang sudah jatuh ke dalam dosa yang dipengaruhi Iblis dan terpisah dari Allah (1Yoh. 2:15-17; 3:1, 13). Sistem ini tidak hanya jahat dan berdosa, tetapi juga menunjuk pada roh pemberontakan melawan Allah. Saat ini Iblis sedang menggunakan gagasan, moralitas, filsafat, pemerintah, kebudayaan, pendidikan, sains, kesenian, sistem ekonomi, sarana hiburan, media massa, agama, dll. untuk menentang Allah. Sebagai contoh, Iblis bisa memakai ilmu kesehatan untuk melakukan aborsi, pertanian untuk memproduksi narkoba, alkohol untuk merusak manusia, dll.
Dalam 1 Yohanes 2:16, ada tiga aspek dari dunia yang menciptakan permusuhan dengan Allah.
- Pertama, keinginan daging antara lain keinginan najis, mengejar kesenangan berdosa, dan kepuasan hawa nafsu.
- Kedua, keinginan mata, yaitu keinginan melihat pornografi, kekerasan, dan kejahatan moral
- Ketiga, keangkuhan hidup, yakni kesombongan, pengagungan, dan pemuliaan diri sendiri sebagai pusat hidup—tidak mengakui Allah sebagai penguasa tertinggi (Yak. 4:16). Dengan menggunakan daya tarik dunia, Iblis berusaha untuk membinasakan kehidupan moral dan rohani orang Kristen
Ketika kita memilih untuk mengikuti kehendak Tuhan, kita membuka diri bagi transformasi dan petunjuk-Nya dalam kehidupan kita.
Renungan hari ini mengingatkan kita bahwa kesenangan yang diberikan oleh dunia hanyalah sementara. Seperti kesenangan yang dialami oleh budak yang dijadikan raja selama tiga hari, kemudian dibinasakan. Kesenangan dunia pada akhirnya akan membawa kita pada kebinasaan dan penyesalan. Karena itu, baiklah kita melakukan kehendak Allah yang kekal, yaitu hidup dalam iman, pengharapan, kasih, kebenaran, dan kekudusan, serta menjauhi semua larangan-Nya.
Bagaimana kehidupan orang yang melakukan kehendak Allah ? Tetapi, orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya, yaitu orang -orang yang selalu menaati perintah Allah akan menerima anugerah hidup yang kekal (1 Yoh. 1:2). Seorang yang percaya kepada Kristus, yang tinggal di dalam dunia ini, tidak menjadi serupa dengan dunia ini, mengalahkan dunia ini membenci kejahatan dunia tidak mengasihi dunia, mati terhadap dunia dan dibebaskan dari dunia.
Jikalau kita tetap ingin menjadi anak-anak Terang, kita harus menjauh dari keinginan-keinginan dunia ini, sehingga kita dapat mengasihi Tuhan dan sesama dengan segenap hati.
Amin, Tuhan Yesus Memberkati
RM – SCW