IMAN YANG BESAR

June 28, 2023 0 Comments

Renungan Harian Youth, Rabu 28 Juni 2023

Matius 15:28, Maka Yesus menjawab dan berkata kepadanya: “Hai ibu, besar imanmu, maka jadilah kepadamu seperti yang kaukehendaki.” Dan seketika itu juga anaknya sembuh.

Pernahkah kita meminta pertolongan kepada seseorang dan orang tersebut mendiamkan kita? Ketika seseorang memperlakukan kita seperti itu, bagaimana tindakan kita selanjutnya?

Di dalam bagian Alkitab yang kita baca, kita melihat bagaimana seorang perempuan Kanaan, seorang Yunani bangsa Siro Fenisia dan non-Yahudi, memohon kepada Yesus untuk menyembuhkan anak perempuannya yang kerasukan setan. Perempuan ini adalah orang asing, atau seperti yang dikatakan oleh Markus, dia adalah orang Kanaan; orang-orang yang di dalam kitab Torah ditetapkan untuk dibasmi karena kerusakan rohani dan moral mereka. Namun di sini, perempuan Kanaan ini ternyata malah menjadi satu dari dua orang yang dinyatakan oleh Yesus sebagai, “Iman yang lebih besar daripada ini tidak pernah kulihat, bahkan di tengah orang-orang Israel sekalipun.”Awalnya, Yesus sama sekali tidak menjawabnya. Namun, setelah didesak oleh murid-murid-Nya, Yesus menjawab, “Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel.”  

Maksud perkataan Yesus adalah bahwa keselamatan diberitakan kepada bangsa Israel terlebih dahulu sebelum diberitakan kepada seluruh dunia dan memang pada saat itu, pemberitaan tentang keselamatan masih difokuskan kepada orang Yahudi.

Mendengar jawaban Yesus, perempuan tersebut malah mendekat, menyembah Yesus, dan kembali meminta tolong. Kata “anjing” adalah istilah yang biasa dipakai orang Yahudi untuk menghina mereka yang non-Yahudi. Kata “anak-anak” merujuk kepada bangsa Yahudi dan “roti” merujuk kepada pesan Yesus. Yesus mengindikasikan bahwa belum waktunya kuasa-Nya ditunjukkan kepada orang non-Yahudi karena orang Yahudi belum sepenuhnya mengerti dan menerima pesan Yesus. Di sisi lain, kata “anjing” yang dipakai oleh Yesus bukanlah mengacu kepada anjing jalanan yang suka mengais-ngais melainkan lebih merujuk kepada anjing peliharaan di rumah. Jadi, perkataan Yesus bukanlah untuk menghina, melainkan untuk menguji iman perempuan ini. Lalu perempuan Kanaan ini berkata, “Benar Tuhan, namun anjing itu makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya.” Perempuan ini tidak menyerah dan terus memohon, sampai akhirnya Yesus mengabulkan permintaannya. Perempuan Kanaan tersebut memberikan teladan iman yang tahan uji dan pantang menyerah.

KERENDAHAN HATI MERUPAKAN KUNCI UNTUK MENERIMA KEHENDAK TUHAN.

APAKAH CIRI DARI IMAN YANG BESAR DI MATA ALLAH?

Berapa kali Yesus berkata kepada para murid-nya, “Hai kamu yang kurang percaya”? Dari ayat 21-28, kita bisa melihat bahwa perempuan Sirofenisia ini mendapat tempat yang lebih tinggi daripada kedua belas murid. Karena kepada kedua belas rasul itu, berulang kali Yesus harus katakan, “hai kamu yang kurang percaya.” Namun kepada perempuan ini dikatakan, “Besar imanmu.”

Bagi Yesus, perempuan tidak termasuk hitungan! Menariknya, perempuan itu tidak tersinggung tetapi terus mendekat, menyembah, dan memohon pertolongan. Tetapi siapa sangka, bukannya merasa iba, Yesus malah sekali lagi menguji dengan seolah merendahkan harga dirinya dengan menyamakannya seperti anjing. Tetapi lagi-lagi, bukannya pergi dengan amarah atau kekesalan hati, perempuan itu justru seolah membenarkan perkataan Yesus.

Yesus pun memuji imannya sekaligus menyembuhkan anaknya.

Sekalipun Yesus tidak menjawab seruannya, perempuan ini tetap teguh. Dia tidak pergi. Luar biasa! Namun setelah tidak menjawab seruan perempuan itu, seolah-olah ingin menambah kepedihan perempuan ini, “Tidak adil. Tidaklah patut mengambil roti dari anak-anak dan memberikannya kepada anjing. Kamu adalah orang asing, dan di mata orang Yahudi, kamu termasuk anjing.”

Rekan-rekan youth, ada banyak orang yang mengaku beriman tetapi gampang sekali tersinggung. Seakan-akan Tuhan tidak mengerti kondisi mereka dan Tuhan tidak mau menjawab permohonan mereka.  Perempuan siro-Fenisia itu justru memanfaatkan kesempatannya dihadapan Tuhan dengan menunjukkan imannya yang besar kepada Tuhan.  Tuhan saat itu begitu dekat dengan dia dan sebenarnya Tuhan Yesus juga mengerti situasi yang perempuan itu hadapi saat itu. 

Yesus sangat menghargai kejujuran dan kerendahan hati yang kita tunjukkan dengan penuh kesungguhan hati kita.

Saat kita sedang bergumul dengan suatu permasalahan hidup yang berat dan telah berulang kali memohon jawaban Tuhan, apakah kita tetap bertahan dan percaya bahwa Tuhan pasti akan memberikan yang terbaik pada waktunya? Jika kita memiliki iman yang semacam itu, kita akan tahu apa arti kemenangan rohani. Kita akan tahu apa artinya menjadi umat Allah. Kita akan tahu apa artinya melangkah bersama Allah. Kita akan tahu apa itu sukacita dalam hadirat-Nya.Tetap teguh percaya kepada Kristus Yesus, mungkin Tuhan sedang menguji iman Anda.

Amin. Tuhan Yesus Memberkati

RM – NDK

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *