Jangan Menjual Kebenaran
Renungan Harian Umum, 24 September 2022
Bacaan: Amsal 23:23, Belilah kebenaran dan jangan menjualnya; demikian juga dengan hikmat, didikan dan pengertian.
Syalom Bapak Ibu Saudara yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus . . . .
Saudara-saudara yang terkasih dalam Tuhan Yesus Kristus, kita merupakan kaum minoritas, ada saatnya kita berhadapan dengan sebuah pilihan yang sulit dan itulah hidup. Banyak orang meninggalkan imannya demi sesuatu yang secara duniawi merupakan hal yang berharga. Gara-gara jabatan, posisi, fasilitas, tekanan-tekanan dan berbagai bentuk ancaman yang ditujukan kepada kita.
Saudara-saudara, Tuhan sendiri telah menebus kita di kayu salib, semua dosa-dosa kita telah dipikulnya, maka lewat Yesus kita dapat masuk ke dalam hadirat Tuhan yang maha kudus. Tuhan yang penuh kasih senantiasa memberkati kita dengan berkat-berkat yang selalu baru. Dia tetap setia berada didekat kita, ingatlah hidup didunia ini sementara sifatnya, kehidupan kekal menanti setelah kita melewati fase dunia.
Apakah itu kehidupan kekal, atau kebinasaan kekal, yang penuh siksaan mengerikan, semua tergantung apa yang kita pilih. Karena semua kebenaran sesuai dengan firman Tuhan yang ada di Alkitab. Ketika kita diminta untuk membeli, artinya kita harus sadar bahwa kebenaran itu bernilai jauh lebih tinggi dari apapun yang harus kita korbankan untuk mendapatkan kebenaran itu. Sebuah bentuk semangat, perjuangan, kerajinan, ketekunan, kesabaran,yang terkadang menuntut pengorbanan hingga harga diri atau nyawa sekalipun.
Kebenaran adalah sesuatu yang harus membimbing dan mengatur hati, sebab tanpa kebenaran tidak ada kebaikan. Tidak ada perbuatan-perbuatan yang sesuai aturan tanpa asas-asas yang benar. Dengan kuasa kebenaranlah, kita akan dijauhkan dari dosa dan dibimbing untuk taat pada kewajiban. Pengertian kita harus diisi baik-baik dengan hikmat dan didikan, dan oleh sebab itu, kita harus membeli kebenaran itu, yakni, harus rela berpisah dengan apa saja demi kebenaran.
Mari kita Ingat betapa Tuhan mengasihi kita, setiap hari Dia mengetuk pintu hati kita untuk tetap berada dalam pelukanNya. Saudara untuk keuntungan Tuhankah itu ??? Tidak…itu untuk kita, supaya kita di kehidupan selanjutnya dapat berada disisiNya dan tidak berhadapan dengan kematian yang kekal dan penuh siksa.
Ketika banyak orang haus mencari kebenaran dan belum mendapatkannya, alangkah bodohnya jika kita yang telah mengetahui kebenaran malah menjualnya demi mendapatkan sesuatu yang sifatnya sementara.
Justru kita sebagai anak-anak Tuhan harus memperjuangkan kebenaran ini, apapun resikonya dan berikan kebenaran itu kepada orang-orang yang ada disekitar kita, lewat kasih Allah, berkat-berkatNya yang berkelimpahan dalam hidup kita sehari-hari.
Jika Tuhan Yesus adalah kebenaran, maka berapapun harga yang harus kita bayarkan akan kita bayarkan harganya untuk tetap memiliki Dia. Sebab Tuhan Yesus telah membayar kita dengan darahNya yang mahal demi Dia hidup di dalam kita. Hargailah pengorbananNya dengan cara membayar berapapun harga yang harus kita bayarkan.
Belilah kebenaran dan jangan pernah menjualnya.
jangan menjual kebenaran berapapun harganya, karena tidak ada harga yang pantas untuk ditukarkan dengan kebenaran surgawi.
Tuhan Yesus memberkati.
EW