“Jangan Menyimpan Dendam”

March 20, 2025 0 Comments

Renungan harian Anak, Kamis 20 Mei 2025

Shalom, Adik-Adik Elohim Kids! Bagaimana kabarnya hari ini? Kakak harap semuanya dalam keadaan sehat dan penuh sukacita. Sebelum kita memulai aktivitas hari ini, yuk kita belajar bersama Firman Tuhan tentang “Jangan Menyimpan Dendam.”

Apa Itu Dendam? Adik-adik, pernahkah kalian merasa marah kepada seseorang yang sudah berbuat jahat kepada kalian? Mungkin ada teman yang mengejek, mencubit, mengambil barang milik kalian, atau bahkan menyebarkan gosip yang tidak benar. Ketika seseorang menyakiti kita, biasanya kita merasa marah dan ingin membalas perbuatannya. Tetapi apakah menyimpan dendam itu baik? Tentu tidak! Tuhan tidak ingin kita menyimpan kemarahan atau rasa benci di dalam hati kita. Justru Tuhan ingin kita mengampuni dan melupakan kesalahan orang lain, seperti Tuhan sudah mengampuni dosa-dosa kita.

Mengapa Kita Tidak Boleh Menyimpan Dendam?

Adik-adik, bayangkan kalian sedang membawa plastik berisi buah-buah busuk yang berbau tidak sedap. Kalian membawanya ke mana-mana dan terus menyimpannya di dalam tas kalian. Lama-kelamaan, bau busuknya akan semakin menyengat dan mengganggu kalian sendiri, bukan? Begitulah jika kita menyimpan dendam di dalam hati. Kita jadi tidak Bahagia, Hati kita penuh dengan kebencian dan pasti kita akan sulit fokus dalam belajar dan beraktivitas. Dendam itu seperti beban berat yang kita bawa setiap hari. Kalau kita terus menyimpannya, kita sendiri yang akan rugi!

Belajar dari Yusuf: Membalas Kejahatan dengan Kebaikan

Di dalam Alkitab, ada satu tokoh yang bisa kita pelajari tentang mengampuni dan tidak menyimpan dendam. Namanya adalah Yusuf. Yusuf adalah anak dari Yakub yang sangat disayangi oleh ayahnya. Hal ini membuat saudara-saudaranya iri dan membenci Yusuf. Mereka yang melempar Yusuf ke dalam sumur tua,  Menjual Yusuf sebagai budak ke Mesir,  Berbohong kepada ayah mereka, mengatakan bahwa Yusuf telah mati. Adik-adik, kalau kalian jadi Yusuf, apakah kalian akan marah? Pasti rasanya sedih sekali, bukan? Tapi apa yang dilakukan Yusuf? Bertahun-tahun kemudian, Yusuf bertemu lagi dengan saudara-saudaranya. Saat itu, Yusuf sudah menjadi penguasa di Mesir. Dia punya kesempatan untuk membalas perbuatan jahat saudara-saudaranya. Tetapi apa yang ia lakukan? Yusuf memilih untuk mengampuni mereka. Yusuf berkata, “Kamu memang telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan” (Kejadian 50:20). Yusuf tidak menyimpan dendam, tetapi justru menolong saudara-saudaranya. Ia tahu bahwa Tuhan sudah merancangkan yang terbaik bagi hidupnya, dan ia percaya bahwa Tuhan ingin kita mengampuni, bukan membalas kejahatan.

Bagaimana Cara Mengampuni Orang Lain?

Adik-adik, menyimpan dendam tidak akan membuat kita bahagia. Justru itu akan membuat hati kita semakin sakit dan penuh dengan kebencian. Hari ini, yuk kita belajar untuk mengampuni seperti Tuhan Yesus telah mengampuni kita. Jangan biarkan kemarahan menguasai hati kita. Tuhan ingin kita hidup dalam damai dan kasih.

Ayat Hafalan: “Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain, apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain – Kolose 3:13

Mik – RS

Dapatkan Link renungan Harian dari elohim.id setiap hari dengan bergabung kedalam Grup Renungan Harian kami
Silahkan ketik Nama (spasi) Daerah asal (Spasi) No Hp yang anda daftarkan
Kirim ke 0895-1740-1800
Tuhan Memberkati dan tetap bertumbuh dalam kebenaran Firman Tuhan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *