Kasih Setia Tuhan di Sepanjang Musim

Bacaan Alkitab : Mazmur 106:1-12
Hidup manusia berada dalam tiga fase yakni masa lalu, kini dan yang akan datang. Orang mengatakan masa lalu adalah kenangan, kini adalah kenyataan dan masa depan adalah impian atau harapan. Kisah hidup kita berisi fakta historis pahit dan manis, suka dan duka. Jika sekarang kita sudah tiba di penghujung tahun 2023 ini. Merupakan bukti penyertaan Tuhan yang luarbiasa bagi kita semua tentunya.
Momen akhir tahun ini, mari kita jadikan suatu kesempatan untuk mengevaluasi diri dengan melihat ke belakang, hari-hari yang telah kita lalui dan tatap hari-hari yang masih ada didepan kita dan kita jadikan momen yang strategis untuk kembali membangun tekad atau komitmen menata kehidupan di tahun yang baru, tahun 2024.
Mazmur 106 ini diawali dengan ajakan pemazmur untuk bersyukur kepada Tuhan sebab Ia baik. Kebaikan Tuhan berlaku selama-lamanya. Pernyataan ini menegaskan bahwa kasih setia Tuhan tidak dibatasi oleh waktu dan berlaku dalam segala situasi. Hal ini juga berarti bahwa kebaikan Tuhan tidak bergantung pada manusia, melainkan keberpihakkan Allah bagi umat-Nya. Kendati umat berulang kali menikmati kebaikan Tuhan dan berkali-kali gagal untuk meresponi kebaikan-Nya, kasih setia Tuhan tidak pernah berubah.
Pemazmur berdoa agar Tuhan mengingat dan mem-perhatikannya, bukan karena kebaikannya melainkan karena semuanya bergantung pada Tuhan; demi kemurahan terhadap umat-Mu dan keselamatan dari pada-Mu. Doa pemazmur ini memang berbeda, pemazmur yang mengakui bahwanya dan nenek moyang kami telah berbuat dosa, bersalah, dan berbuat fasik.
Tetapi perbuatan Tuhan berbanding terbalik dengan perbuatan umat-Nya, Ia menyelamatkan mereka dari tangan pembenci dan musuh, sehingga dapat melintasi samudera raya. Pengalaman dahsyat ini membuat mereka percaya pada Firman-Nya dan menyanyikan pujian kepada-Nya
Memasuki tahun baru, kita diajak untuk tidak pernah melupakan perbuatan dahsyat Tuhan.. Kebaikan Tuhan harus terpatri di hati kita dan tugas kita untuk menceritakan dan mengajarkan berulang-ulang tentang kasih setia Tuhan. Dapat juga melalui suatu peristiwa monumental (peringatan pada sesuatu yang agung) sebagai wujud ucapan syukur kepada-Nya.
Kasih setia Tuhan tidak sekedar diceritakan dan dirayakan tapi juga diwujudkan. Orang percaya yang mengalami kasih setia Tuhan harus hidup dalam kasih setia .Kasih setia adalah dua hal yang berbeda namun menyatu dalam tindakan iman. Kasih tanpa kesetiaan ibarat fatamorgana, indah dipandang, namun akan segera hilang. Kesetiaan tanpa adalah kasih hanyalah ketaatan yang hampa, hidup yang dipenuhi dengan kewajiban belaka.
Banyak yang sudah kita lalui di sepanjang tahun ini, situasi dan kondisi yang naik turun mengguncang iman, hati, dan hidup kita. Lika-liku perjalanan yang penuh kegembiraan maupun kesedihan, yang meninggalkan kenangan indah dan kenangan pahit dalam ingatan. Banyak doa yang telah dijawab Tuhan dan banyak pula yang masih menunggu waktu yang tepat. Sudah berapa jauh kita berjalan menuju arah yang lebih baik? Berapa banyak yang kita lakukan pada sesama? Sekarang saatnya kita mengevaluasi semua yang sudah kita lakukan satu tahun belakangan ini.
Waktu yang sudah berlalu tidak bisa dikembalikan lagi. Semua yang telah kita alami adalah guru terbaik yang mengajar kita dalam banyak hal. Kenangan dari setiap perjalanan dan proses yang telah kita lewati adalah pelajaran yang sangat berharga. Dan semua itu tidak pernah lepas dari campur tangan Tuhan sebagai bukti kasih-Nya dalam hidup kita. Maka biarlah semua itu semakin menguatkan iman dan pengharapan kita dalam menyambut tahun yang baru.
Mazmur 77:12, Aku hendak mengingat perbuatan-perbuatan TUHAN, ya, aku hendak mengingat keajaiban-keajaiban-Mu dari zaman purbakala.
Tuhan Yesus Memberkati
TC