Kata yang Ajaib

February 3, 2023 0 Comments

Renungan Harian Jumat, 03 Februari 2023

Ada beberapa kata yang sejak lama dipakai sebagai kata ajaib / the magic words, yang dulu digunakan oleh para pemain sulap.

Salah satu adalah abrakadabra, Pak Tarno : bim salabim jadi apa….Prok prok prok

Tetapi zaman sekarang kata itu  mungkin sudah berubah, dan generasi sekarang mungkin menggunakan “expecto petronas atau alo hamora dari buku dan film Harry Potter.

Namun diharapkan semua pengikut Kristus mengetahui bahwa kita tidak diberikan satu, dua atau lebih kata ajaib yang seperti itu. Kekuatan kita bukanlah dari kata ajaib yang merupakan kekuatan supranatural untuk melakukan hal hal yang spektakuler

DARAH YESUS

“Darah Yesus”, adalah kekuatan kita, merupakan hal yang sangat penting bagi kita. Kita disucikan melalui darah sang Penebus yaitu Kristus Yesus. TETAPI Alkitab tidak pernah memberitahukan kita untuk menggunakan kata ‘darah Yesus’ sebagai kata ajaib yang berkuasa untuk menyelamatkan diri dari marabahaya, ataupun untuk mewujudkan doa doa yang kita panjatkan agar menjadi kenyataan.

Kekuatan rohani yang benar selalu berdasar pada hubungan pribadi kita dengan Allah melalui Kristus Yesus, serta hidup yang dituntun oleh Roh Allah, serta pengetahuan yang benar akan Firman Tuhan.

Ternyata tanpa kita sadari, beberapa majas metonimia tentang ‘nama Tuhan’ sudah menjadi ‘bahasa gereja’.

Pengertian MAJAS

Majas adalah salah satu bentuk gaya bahasa untuk mendapatkan suasana dalam sebuah kalimat agar semakin hidup, menjadi ungkapan yang bisa menghidupkan suatu kalimat. Majas melakukan penyimpangan dari makna dari suatu kata yang biasa digunakan.

Contohnya dalam sebuah artikel, “tangan kanan”.

Tangan kanan jika dilihat dari makna sebenarnya ialah anggota tubuh manusia. Namun, dalam kalimat “Dia termasuk tangan kanan Pak Budi”, maka makna anggota tubuh pun hilang. Makna “tangan kanan” berubah menjadi orang kepercayaan.

Apa itu METONIMIA : Kata metonimia berasal dari bahasa Yunani, yaitu Meto yang artinya “sebuah perubahan” dan Anoma yang artinya “nama”.

Sehingga dapat diartikan bahwa majas metonimia adalah bentuk gaya bahasa yang menggunakan nama, label, atau brand untuk menggantikan nama benda tersebut dalam sebuah kalimat.

Contoh nama benda yang diganti dengan nama brand/merek : Motor diganti dengan honda. ( Budi nggak punya Honda, cuman punya pit ) Budi orang gak punya. Air mineral diganti dengan Aqua. (Punya Aqua nggak, pinta Budi yang sedang haus, dan Wati memberikan le minerale kepada Budi, dan Budi meminumnya) Pasta gigi diganti dengan Odol. Mie instan diganti dengan Indomie,

Ketika seseorang berdoa kepada Tuhan, seperti ini : “Oh Tuhan, limpahkanlah berkatMu, jadikanlah aku orang yang kaya raya. Aku ingin memiliki mobil mewah, dan bisa berlibur ke luar negeri dua kali setahun. Aku sudah berdoa dalam nama Yesus, amin.”

Dengan sebuah pemikiran, kalau sudah diperalaskan dengan kata DALAM NAMA YESUS, maka secara otomatis doa kita pasti dijawab. Pemahaman anak anak Skewa yang salah, Kisah Rasul 19 : 13-20 mereka memandang Nama Tuhan Yesus layaknya nama mantra yang mereka bisa gunakan untuk kepentingan usaha mereka.

MELURUSKAN Pemahaman kita dalam penggunaan kata DALAM NAMA YESUS

Kisah Para Rasul 2:21 (Terjemahan Baru) Dan barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan akan diselamatkan.

Dalam terjemahan sederhana Indonesia, “Dan setiap orang yang berseru kepada Tuhan meminta pertolongan-Nya akan diselamatkan.”

Dalam Injil Yohanes: beberapa kali Yohanes menyebut kata ‘dalam nama-Ku’.

  • Yohanes. 14:13-14 ( terjemahan baru ), Dan apa juga yang kamu minta dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya, supaya Bapa dipermuliakan di dalam Anak.Jika kamu meminta sesuatu kepada-Ku dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya

Yohanes. 14:13-14 ( terjemahan sederhana Indonesia), Dan apa saja yang kalian minta di dalam doa supaya Aku dimuliakan, Aku akan menjawab doa kalian itu. Dengan begitu, Bapa akan dimuliakan melalui Aku— Anak-Nya.Ya, apa saja yang kalian minta kepada-Ku demi Aku dimuliakan, Aku akan memberikannya.

  • Yohanes. 16:23-24 (Terjemahan Baru), Dan pada hari itu kamu tidak akan menanyakan apa-apa kepada-Ku. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya segala sesuatu yang kamu minta kepada Bapa, akan diberikan-Nya kepadamu dalam nama-Ku. Sampai sekarang kamu belum meminta sesuatupun dalam nama-Ku. Mintalah maka kamu akan menerima, supaya penuhlah sukacitamu.

Yohanes. 16:23-24 (Terjemahan sederhana Indonesia), Dan pada hari itu, kalian masing-masing tidak perlu lagi meminta apa-apa dari-Ku. Yang Aku katakan ini memang benar: Demi Aku dimuliakan, mintalah apa saja kepada Bapa kita, maka akan diberikan-Nya kepadamu. Sampai sekarang kamu belum minta sesuatu dari Bapa untuk memuliakan Aku.* Mintalah hal-hal yang memuliakan Aku, maka kamu akan menerimanya! Dengan demikian kamu akan sungguh-sungguh merasa sukacita.”

Catatan:*Yohanes 26:24 untuk memuliakan Aku Secara harfiah, “dalam nama-Ku.” Sesuai dengan kebudayaan orang Yahudi pada zaman Yesus, ‘nama-Ku’ di sini artinya seluruh kepribadian Kristus. Dan untuk meminta sesuatu ‘dalam nama Yesus’, bukan sekedar mengucapkan frasa itu saja, tetapi maksudnya meminta sesuatu demi kepentingan Yesus, atau demi memuliakan Dia.

  • Yohanes. 16:26-27a (Terjemahan Baru), Pada hari itu kamu akan berdoa dalam nama-Ku. Dan tidak Aku katakan kepadamu, bahwa Aku meminta bagimu kepada Bapa, sebab Bapa sendiri mengasihi kamu,

Yohanes. 16:26-27a (Tejemahan sederhana Indonesia), Mulai hari itu kalian masing-masing boleh berdoa secara langsung kepada Bapa untuk meminta hal-hal yang akan memuliakan Aku. Jadi tidak perlu lagi Aku yang menyampaikan permintaanmu itu kepada Bapa-Ku, karena Dia sendiri sangat mengasihi kamu.

Pemahaman ‘DALAM NAMA YESUS, adalah pemahaman supaya YESUS DIMULIAKAN, serta terkandung juga semua hal hal tersebut:

  • supaya kerajaan surga segera terwujud di dunia ini;
  • supaya kuasa Yesus terlihat nyata di tengah-tengah umat manusia
  • supaya semua umat manusia mengenal Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat

Kita semua berharap doa-doa yang kita panjatkan, dijawab oleh TUHAN. Kita memahami bahwa doa doa kita kiranya ditujukan bagi kemuliaan Kristus Yesus, dan sama sekali bukan keinginan untuk meninggikan diri kita sendiri.

Jika kita berdoa seperti itu, maka ketika kita mengucapkan  ‘the magic words’. Dalam Nama Yesus, Allah sudah tahu dengan pasti bahwa doa itu benar-benar dinaikkan dengan SIKAP HATI yang BENAR

Elohim Family Fellowship 020223
Pdt. Budi Wahono

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *