Kekuatan Lidah

July 5, 2025 0 Comments

Renungan Harian, Sabtu 05 Juli 2025

Nats : Amsal 18: 20 – 21, Dari  buah mulutnya orang kenyang, hasil bibirnya memuasan dia, hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya akan memakan buahnya.

Saudara-saudara yang terkasih dalam Tuhan,

Pernahkah kita merenungkan betapa dasyatnya kekuatan yang kita milikidalam mulut kita?  bukan kekuatan fisik, bukan kekuatan uang, melainkan kekuatan kata-kata. Alkitab dengan jelas dan lugas menyatakan dalam Amsal 18 : 20 -21 bahwa dari apa yang keluar dari mulut kita, kita akan kenyang artinya, apa yang kita ucapkan akan kembali kepada kita dan dampaknya akan kita rasakan sendiri.

Bahkan lebih dari itu , ayat ini dengan tegas menyatakan “ Hidup dan mati dikuasai lidah “. Ini adalah sebuah  pernyataan  yang menakutkan sekaligus memberikan harapan. Lidah kita memiliki potensi untuk membangun atau menghancurkan , memberkati atau mengutuk. mari kita membangun atau menghancurkan, memberkati atau mengutuk. mari kita selami lebih dalam kebenaran ini.

Kenyang dari buah mulut ( Amsal 1: 20 )

Ayat 20 menyatakan dari buah mulutnya orang kenyang, hasil bibirnya memuaskan dia, ini berarti apa yang kita taburkan dengan lidah kita. itulah yang akan kita tuai, sama seperti seorang petani menabur benih dan mengharapkan panen demikian pula dengan perkataan kita, contoh ; Jika kita menabur kata-kata positif ; pujian, dorongan, syukur, berkat, penghiburan, kebenaran maka kita akan menuai sukacita, kedamaian, hubungan yang harmonis dan pertumbuhan kita kenyang dengan kebaikan yang kembali kepada kita.

Jika kita menabur kata-kata negatif ; kritik yang meruntuhkan, keluhan, fitnah, sumpah serapah, gosip, kebohongan, maka kita akan menuai pertengkaran, kekecewaan, kepahitan, kehancuran, hubungan dan kesulitan, kita akan kenyang dengan konsekwensi buruk dari perkataan kita, Contoh ; seseorang yang selalu mengeluh tentang pekerjaannya, rekan kerjanya, bahkan kehidupannya secara umum akan mendapati dirinya semakin tidak puas dan tidak bahagia, orang-orang disekitarnya pun akan menjauh karena merasa lelah mendengar keluhannya.

Hidup dan mati dikuasai lidah ( Amsal 18 : 21a )

Inilah inti dari kebenaran ini, kata-kata kita bukan sekedar suara yang berlalu begitu saja, mereka memiliki kekuatan yg penciptaan dan penghancuran yang luar biasa ! mari perhatikan…..

Lidah sebagai pemberi hidup

kata-kata kita bisa menjadi sumber kehidupan bagi orang lain, kata-kata kita bisa membangkitakan semangat yang putus asa, memberikan pengharapan bagi yg kehilangan, menghibur yang berduka dan menguatkan yang lemah.  Tuhan Yesus sendiri adalah firman yang menjadi daging dan firmanNya adalah hidup, kita sebagai anak2 Nya juga dipanggil untuk menjadi saluran kehidupan melalui perkataan kita.

Lidah sebagai pembawa kematian

Sebaliknya kata-kata kita juga bisa menjadi pembawa kematian, bukan kematian fisik , tetapi kematian dalam arti hubungan yang hancur, impian yang pupus, semangat yang padam dan hati yang terluka parah, kata-kata tajam, hinaan dan kebohongan dapat meninggalkan luka yang lebih dalam daripada pukulan fisik !

Siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya ( Amsal 18 : 21 b )

Bagian terakhir dari ayat ini adalah konsekwensilogis dari dua poin sebelumnya siapa memilih untuk secara konsisten menggunakan lidahnya untuk hal-hal tertentu akan merasakan hasilnya, jika kita gemar mengucapkan kata-kata yang baik kita akan menikmati kebaikan, jika kita gemar mengucapkan kata buruk, kita kan menuai keburukan.

Pilihan ada pada kita

Ayat ini menegaskan bahwa kita memiliki pilihan, kita bisa memilih untuk membangun atau merobohkan, kita bisa memilih untuk memberkati atau mengutuk pilihan ada ditangan kita dan kita harus bertanggung jawab atas setiap perkataan yang keluar dari mulut kita. Contoh ; bayangkan dua orang yang menghadapi masalah  yang sama, satu orang untuk memilih terus mengeluh, menyalahkan orang lain  dan mengucapkan kata-kata putus asa, orang ini akan semakin terpuruk dan masalahnya semakin terasa berat, Sedangkan orang lain meskipun ada dalam kesulitan tetapi memilih tetap mengeluarkan kata-kata syukur dan mencari solusi dan berbicara tentang harapan, orang ini akan menemukan jalan keluar dari masalahnya.

Kesimpulannya :

Amsal 18 : 20 -21 bukanlah sekedar nasehat biasa, ini adalah sebuah prinsip ilahi yang sangat kuat dan relevan dalam setiap aspek kehidupan kita, setiap kata yang kita ucapkan memiliki kekuatan yang luar biasa , marilah kita menyadari kuasa yang ada pada kita.

Mari kita berkomitmen menggunakan lidah kita sebagai alat pemberi hidup, bukan pembawa kematian  dan marilah kita berhati hati dengan setiap perkataan yang keluar dari mulut kita dan menyadari kuasa yang ada pada lidah kita, biarlah kata-kata kita menjadi berkat bagi orang lain, menjadi penyejuk bagi yg dahaga dan menjadi pelita bagi yang gelap, dan menjadi penyemangat bagi yang lemah.

Tuhan memberkati

EW

Dapatkan Link renungan Harian dari elohim.id setiap hari dengan bergabung kedalam Grup Renungan Harian kami
Silahkan ketik Nama (spasi) Daerah asal (Spasi) No Hp yang anda daftarkan
Kirim ke 0895-1740-1800
Tuhan Memberkati dan tetap bertumbuh dalam kebenaran Firman Tuhan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *