KEPUASAN YANG SEJATI DI DALAM TUHAN

Renungan Harian Youth, Selasa 02 Juli 2024
Syalom rekan-rekan Youth semuanya, salam sejahtera dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Manusia, termasuk orang Kristen, sering merasa tidak puas dalam berbagai hal. Rasa tidak puas inilah yang mendorong mereka untuk mencari kepuasan dengan berbagai cara. Ada yang bekerja keras tanpa henti, tetapi tetap merasa hasilnya tidak cukup. Sudah punya satu rumah, tapi masih ingin rumah kedua, ketiga, dan seterusnya. Ada yang sudah memiliki harta miliaran hingga triliunan, tetapi tetap saja tidak puas, sehingga korupsi menjadi solusinya. Mereka melakukan tindakan melawan hukum hanya untuk memuaskan keinginannya. Banyak perbuatan lainnya juga terkait dengan rasa tidak puas ini.
Sebagai remaja dan pemuda, mungkin kita sering merasa tidak puas dengan apa yang kita miliki. Di era media sosial, kita sering membandingkan diri dengan orang lain yang tampak lebih sukses, lebih kaya, atau lebih populer. Hal ini bisa membuat kita merasa kurang dan tidak bahagia. Namun, Rasul Paulus mengajarkan kita tentang kepuasan yang sejati dalam Tuhan. Ia telah mengalami berbagai situasi, dari kelimpahan hingga kekurangan, namun ia merasa cukup karena ia menemukan kekuatan dan kepuasan dalam Kristus.
Kepuasan itu tidak terletak pada hasil akhir, melainkan pada proses perjuangan yang diusahakan dan diupayakan.
Kita akan belajar dari Proses dan kepuasan hidup yang dialami oleh Paulus dalam surat Filipi 4:10-20. Surat Filipi ditulis oleh Rasul Paulus ketika ia berada di dalam penjara. Meski dalam kondisi yang sulit, Paulus menulis dengan penuh sukacita dan rasa syukur kepada jemaat di Filipi atas dukungan mereka. Dalam Filipi 4:10-20, Paulus menyampaikan rasa terima kasihnya atas pemberian mereka, namun yang lebih penting, ia mengajarkan tentang kepuasan sejati yang tidak tergantung pada keadaan. Paulus menekankan bahwa ia telah belajar untuk merasa cukup dalam segala situasi, baik dalam kelimpahan maupun kekurangan, karena kekuatan yang diberikan oleh Kristus.
Filipi 4:12-13 Aku tahu apa itu kekurangan dan aku tahu apa itu kelimpahan. Dalam segala hal dan dalam segala perkara tidak ada sesuatu yang merupakan rahasia bagiku; baik dalam hal kenyang, maupun dalam hal kelaparan, baik dalam hal kelimpahan maupun dalam hal kekurangan.
Paulus menyatakan bahwa Paulus telah BELAJAR dan MENCUKUPKAN DIRINYA dengan apa yang ada, Paulus mengalami sebuah kepuasan yang sesungguhnya didalam Tuhan bukan hanya tentang kelimpahan namun dalam segala situasi Paulus dapat menikmati pemeliharaan Tuhan dalam hidupnya.
Bagaimana kita menjalani kehidupan yang cukup dan merasa Puas
1. Mencari Kepuasan dalam Kristus
Ayat 4, Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah!
Kepuasan sejati tidak ditemukan dalam harta benda, status, atau popularitas, tetapi dalam hubungan kita dengan Kristus. Saat kita mendekat kepada Tuhan, kita akan menemukan kepuasan dan kebahagiaan yang sejati. Sukacita kita hanya didalam Tuhan dan bersumber dari Tuhan.
2. Menghargai Apa yang Kita Miliki
Ayat 9 Dan apa yang telah kamu pelajari dan apa yang telah kamu terima, dan apa yang telah kamu dengar dan apa yang telah kamu lihat padaku, lakukanlah itu. Maka Allah sumber damai sejahtera akan menyertai kamu
Belajarlah untuk bersyukur atas apa yang Tuhan sudah berikan kepada kita. Fokus pada berkat-berkat yang kita miliki daripada membandingkan diri dengan orang lain. Sumber sejahtera adalah ketika kita belajar untuk mengharagi apa yang sudah ditangan kita, jangan hanya berfokus pada kekurangan dan apa yang belum dimiliki.
3. Mengandalkan Kekuatan Tuhan
Ayat 13 Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.
Seringkali kita merasa lelah dan tidak puas dalam kehidupan ini, karena kita tidak berserah dan mengandalkan Tuhan. Kita hanya mengandalkan kemampuan dan kekuatan diri sendiri. Paulus berkata bahwa ia dapat menanggung segala perkara dalam Kristus yang memberi kekuatan. Ingatlah bahwa kita tidak perlu menghadapi tantangan hidup sendirian. Tuhan adalah sumber kekuatan kita.
4. Memberi dengan Sukacita
Ayat 5, Hendaklah kebaikan hatimu diketahui semua orang. Tuhan sudah dekat!
Paulus berterima kasih kepada jemaat Filipi karena mereka memberi dengan sukacita. Memberi adalah tindakan yang membawa kebahagiaan dan kepuasan. Ketika kita memberi, kita menjadi saluran berkat Tuhan bagi orang lain. Kepuasan hidup bukan hanya tentang apa yang kita terima dan dapatkan namun kita belajar untuk berbagi kebahagiaan kepada orang lain. Berbagi akan memberikan kepuasan tersendiri dalam hati kita, karena akan ada sukacita yang mengalir dalam hati kita
Ketika menghadapi kesulitan atau kekurangan, ingatlah bahwa Tuhan selalu bersama kita dan Dia akan menyediakan kebutuhan kita. Seperti yang dikatakan dalam Filipi 4:19, “Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus.”
Tataplah belajar untuk menemukan kepuasan yang sejati di dalam Tuhan dan hidup dalam rasa syukur dan kebahagiaan yang berasal dari Tuhan
Tuhan Yesus memberkati
AH – DOT