” Kesetiaan Tuhan “
Renungan Harian Anak, Senin 13 Juli 2022
Keluaran 32
Hallo, syalom adik-adik Elohim Kids… kita semua beryukur boleh memasuki minggu yang baru ini … adik-adik semua pasti sudah masuk sekolah ya walaupun masih online atau ada adik-adik yang sudah onsite adik-adik harus belajar dengan baik dan semangat ya … kakak ingatkan tetap jaga dan patuh dengan protokol Kesehatan karena virus covid masih ada disekitar kita.
Hari ini Kembali kita akan bersama-sama merenungkan kesetiaan Allah, seperti apa yang adik-adik sudah pelajari kemarin di Sunday Funday … ayo kita mau terus mengingat kesetiaan Allah dalam kehidupan kita semuanya, dan bersyukurlah kita memiliki Allah yang setia.
Adik-adik Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yang dimaksud dengan setia yaitu berpegang teguh pada janji, pendirian, taat, bagaimanapun berat tugas yang harus dijalankannya, ia tetap memenuhi janjinya. Dengan kata lain setia yaitu menunjukan komitmen atau memegang teguh pendirian baik dalam keadaan senang ataupun susah, tidak mudah berubah.
Adik-adik, pada waktu bangsa Israel keluar dari tanah Mesir di bawah pimpinan Musa, banyak sekali tantangan dan hambatan yang dialami oleh bangsa Israel. Mereka harus melakukan perjalanan yang cukup jauh bahkan empat puluh tahun lamanya sebelum akhirnya tiba di tanah Kanaan. Namun ketika Tuhan telah membawa bangsa Israel keluar dari perbudakan di tanah Mesir menuju tanah Kanaan, bangsa Israel justru hidup dalam ketidaksetiaan kepada Tuhan. Alkitab menceritakan bahwa bangsa Israel pada saat susah, yang ada hanya sungut-sungut dan saling menyalahkan satu dengan yang lain. Mereka menyalahkan Musa karena dianggap sebagai orang yang bertanggung jawab atas apa yang mereka alami saat itu dan yang menyedihkan adalah mereka akhirnya meragukan kesetiaan Tuhan. Mereka lebih senang tinggal di tanah Mesir meski diperbudak daripada harus mengembara di padang gurun.
Firman Tuhan menyebutkan bahwa bangsa Israel telah berlaku bebal, tidak lagi hidup seturut dengan kehendak Tuhan. Mereka bahkan menyembah ilah-ilah lain dan itu menyedihkan hati. Oleh karena itu, Musa perlu mengingatkan bangsa Israel agar mereka sadar bahwa Tuhan tetap setia dan mengingat janji-Nya, Segala sesuatu yang mereka alami justru adalah bukti dari kesetiaan Tuhan yang memelihara dan melindungi seperti induk rajawali terhadap anak-anaknya.
Dalam Nyanyian Musa di ulangan 32, Allah menjaga umatnya digambarkan dengan 2 hal
1. Seperti Biji Mata-Nya
Adik-adik, Mata adalah bagian tubuh yang sangat penting, karena itu mata dijaga begitu istimewa. Ada air mata yang akan membasahi mata supaya lensanya tidak tergores apa pun, kalau kotoran masuk akan dikeluarkan oleh air mata. Lalu ada kelopak mata yang akan berkedip kalau mata dalam bahaya, ada alis dan bulu mata yang menjaga supaya kotoran dari luar tidak langsung masuk. Wah, luar biasa penjagaannya berlapis-lapis, demikian juga Tuhan menjagai umat-Nya. Tuhan mengasihi umat-Nya seperti biji mata- Nya.
2. Seperti burung rajawali yang dengan kekuatan sayapnya menjaga kita anak-anaknya.
Tuhan menjagai kita seperti Rajawali yang melindungi anak-anakNya yang menaungi dengan sayap kekuatanNya. Melatih kita untuk tetap kuat menembus badai yang ada dengan kemenangan. Memelihara anak-anaknya dengan sangat baik sehingga tidak kekurangan.
Adik-adik kita sungguh bangga menjadi anak-anakNya Tuhan Yesus, walaupun seringkali kita gagal untuk taat dan setia kepada Tuhan … Tuhan masih tetap mengasihi dan menjagai kita, bahkan dia tetap memulihkan kehidupan kita sehingga kita semakin serupa dengan kehendak-Nya. Oleh karena itu, Adik-adik harus berjanji untuk tidak membuat hati Tuhan sedih. Tetaplah rajin berdoa, dengar renungan bahkan Ibadah walaupun masih online dan memuji nama Tuhan seperti Musa.
Ayat Hafalan
Mazmur 89:2 Aku hendak menyanyikan kasih setia TUHAN selama-lamanya, hendak memperkenalkan kesetiaan-Mu dengan mulutku turun-temurun.
Komitmenku hari ini
Aku bersyukur atas kesetiaan Tuhan bagi hidupku, aku juga mau menjadi anak yang Setia kepada Tuhan selamanya.
SF 241021 – SP