KUASA UNTUK MENJADI SAKSI

Renungan Harian Youth, Kamis 23 Mei 2024
Kisah Para Rasul 1:8, Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.”
Apakah teman-teman pernah membayangkan memiliki suatu kuasa yang sangat besar? Apa yang kira-kira Anda mau lakukan dengan kuasa tersebut? Biasanya orang akan lebih percaya diri kalau memiliki kuasa yang besar. Sekarang, pernahkah Anda berpikir memiliki kuasa yang menakjubkan dari Roh Kudus? Ketika Tuhan Yesus naik ke surga, Dia berkata, “Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atasmu…” Kuasa bukan ada pada diri para murid, tetapi ada ketika Roh Kudus turun ke atas mereka. Kalau Roh Kudus tidak turun berarti mereka tidak akan mempunyai kuasa.
Rekan-rekan youth, Ketika Petrus bersaksi kepada Yesus, “Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup,” Tuhan menjawab bahwa pengetahuan ini tidak datang sebagai akibat dari kedekatan atau pengalaman jasmani Petrus dengan Yesus melainkan karena Bapa-Nya yang di Surga telah menyatakannya kepadanya (lihat Matius 16:15–17). Yesus menjadikannya jelas bagi Tomas bahwa seseorang dapat memiliki kepercayaan atau kesaksian yang sama seperti yang Tomas terima tanpa menyentuh maupun melihat-Nya: “Kata Yesus kepadanya: ‘Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya’ (Yohanes 20:29).”
Jika kita memperhatikan ayat 6, para Rasul masih berpikir secara sempit tentang pemulihan nasional mereka–kerajaan bagi Israel–bukan Kerajaan Allah, padahal istilah “Kerajaan Allah” berulang kali disebut oleh Yesus Kristus dalam pengajaran-Nya secara tersendiri kepada kedua belas murid-Nya. Yang menarik, tanggapan Tuhan Yesus terhadap pertanyaan para murid malah sama sekali tidak ada kaitannya dengan kerajaan (1:6-8). Seakan-akan, Kristus ingin melepaskan para rasul dari hal ikhwal tentang kerajaan dan mengajak mereka untuk mengarahkan hati-pikiran mereka pada tugas menjadi saksi-Nya.
Apa kuasa yang Tuhan berikan? Kuasa untuk menjadi saksi tentang Kristus.
Panggilan bersaksi diberikan kepada orang-orang biasa, mereka yang pernah gagal. Tidak ada jaminan jika memakai orang-orang ini akan berhasil, tetapi kuasa dari Roh Kudus yang mengefektifkan kesaksian mereka. Roh Kudus bukanlah suatu energi, melainkan sesosok Pribadi. Bukan apa, tetapi siapa. Roh Kudus adalah Allah yang kekuatan-Nya tak terbatas.
Berbeda dengan kuasa dari dunia ini, kuasa Roh Kudus memampukan para rasul menjadi saksi Yesus. Para Rasul yang dikuasai Roh Kudus tidak bersaksi untuk kepentingan bersama: kepentingan pemerintah, kepentingan suku, bahkan kepentingan agama atau kepentingan gereja. Para rasul yang dikuasai Roh Kudus juga pasti tidak bersaksi untuk meninggikan diri sendiri. Para rasul hanya bersaksi bagi kepentingan Yesus Kristus. Seberapa pentingkah hal itu?
Kuasa Roh Kudus memampukan para murid yang biasa-biasa saja melakukan banyak hal luar biasa. Saat Roh Kudus turun, murid-murid bisa berbicara dalam bahasa asing kepada orang-orang yang memakainya dan memahami bahasa mereka sendiri. Petrus berkhotbah dengan keyakinan yang teguh dan tiga ribu orang bertobat. Jemaat berkumpul dan bersehati, yang kuat menolong yang lemah. Bahkan Petrus sekalipun ditangkap karena Injil, tidak menyangkal lagi, tetapi teguh dalam imannya. Semua peristiwa itu terjadi karena kekuatan spesial yang diturunkan dari Roh Kudus.
Rekan-rekan youth, Apa yang telah Tuhan turunkan atas kita (Kisah Para Rasul 1 : 8) akan dikuatkan oleh Roh Kudus yang dapat kita lihat melalui setiap upaya yang kita lakukan hanya untuk Kristus sebagai saksiNya. Sedangkan kuasa Roh Kudus yang bekerja di dalam kita dinyatakan di dalam Kisah Para Rasul 4 : 33 “Dan dengan kuasa yang besar rasul-rasul memberi kesaksian tentang kebangkitan Tuhan Yesus dan mereka semua hidup dalam kasih karunia yang melimpah-limpah.” Menjadi saksi tentu membutuhkan kemampuan dan kesetiaan dalam memberitakan kepada orang-orang tentang Yesus. Melalui peran kita sebagai saksi Kristus, kita dimampuknan untuk membagikan pesan injil bersamaan dengan kesaksian pribadi kita. Sehingga menjadi saksi Kristus tidak dapat dialih tugaskan kepada orang lain karena telah diturunkan langsung kepada kita. Tetapi, yakinlah bahwa, apa yang tidak mungkin bagi manusia, sangat mungkin bagi Tuhan; dan inilah yang mendorong kita untuk terus meminta dan mengandalkan kuasa Roh Kudus yang telah menjadi jaminan bagi setiap kita. Karena itu,
Kita adalah orang biasa yang dipakai Tuhan secara luar biasa.
Ketika menjalankan peran kita sebagai saksi Kristus, maka kita akan merasakan dampak yang sangat luar biasa dengan melihat pertumbuhan yang terjadi di dalam gereja. Hal ini telah dinyatakan setelah Petrus membawakan khotbah di hari Pentakosta dan telah dinyatakan dalam Kisah Para Rasul 2 : “Orang-orang yang menerima perkataannya itu memberi diri dibaptis dan pada hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa.” sebagai bukti dari efek yang terjadi setelah menjalankan misi sebagai sajksi Kristus. Sehingga hal ini menjadi suatu konfirmasi dari firman Tuhan bahwa Kehadiran Roh Kudus dalam hidup kita adalah hal yang paling mendasar. Tanpa Roh Kudus kita pasti tidak punya pemikiran bahkan gairah untuk bersaksi. Hidup sebagai orang Kristen yang bersaksi seringkali dipandang menakutkan oleh sebagian besar kita. Namun, ingatlah kuasa yang kita miliki berasal dari Roh Kudus. Dia yang akan memampukan kita.
Bersandarlah kepada Roh Kudus yang memampukan kita menyaksikan apa yang telah dilakukan Tuhan Yesus terhadap diri kita kepada orang lain.
Tetap semangat menjadi saksi Kristus dan terimalah kuasa Roh Kudus yang tidak terbatas itu.
RM – DOT