Lidah yang BIjak
Renungan harian Selasa, 17 Januari 2023
Nats : Amsal 12:18b, Lidah orang bijak mendatangkan kesembuhan
Bacaan : Amsal 12:17-25
Syalom Bapak Ibu Saudara yang terkasih dalam Tuhan Yesus Kristus . . . .
Kita menjadi seperti yang kita ucapkan. Ucapan seseorang mencerminkan hatinya. Seseorang yang begitu terhormat, tinggi ilmunya, tinggi pendidikan teologianya, menjadi tidak terhormat karena buah bibirnya, ucapannya tidak terhormat. ‘Aku menjadi seperti apa kataku, Inilah Aku’.
Orang yang suka berbicara diperkirakan melontarkan 30.000 kata setiap hari! Pertanyaannya adalah, bagaimana perkataan kita, entah banyak maupun sedikit, mempengaruhi sesama kita?
Seorang filsuf Yunani meminta pelayannya memasakkan hidangan paling lezat. Pelayan yang bijak menyuguhkan hidangan berupa daging lidah dan berkata, “Ini adalah hidangan terlezat di antara semua hidangan lain, karena hidangan ini mengingatkan kita agar menggunakan lidah untuk memberkati dan mengungkapkan sukacita, menghalau kesedihan, mengenyahkan keputusasaan, dan menyebarluaskan keceriaan.”
Lalu ia minta hidangan yang paling tidak enak. Lagi-lagi si pelayan menyuguhkan daging lidah sembari berkata, “Ini adalah hidangan yang paling tidak enak, karena mengingatkan kita bahwa kita bisa menggunakan lidah untuk menyumpahi, dan meremukkan hati, menghancurkan reputasi, menciptakan pertikaian, serta membuat keluarga dan bangsa berperang.”
Untuk memahami maksud kata-kata si pelayan itu, kita tidak perlu makan daging lidah terlebih dulu. Kita mungkin sering kali telah “menelan perkataan kita sendiri” sebelum kita belajar untuk menghindari perkataan yang ingin kita tarik kembali.
Salomo menulis: “Lidah orang bijak mendatangkan kesembuhan” (Amsal 12:18). Ayat ini menegaskan dan menyemangati sesama kita. Kata kunci dari ayat tersebut bukanlah lidah melainkan bijak. Lidah tidak dapat mengontrol dirinya sendiri, hanya si pemiliknyalah yang mampu mengontrolnya.
Jika Anda ingin lidah Anda membangun sesama dan tidak menjatuhkan, mintalah Allah membuat Anda bijak –Joanie Yoder
Mari kita jaga setiap ucapan kita agar dapat mencerminkan pribadi dan kasih Tuhan. Tolonglah agar lidah kami mengucapkan kata-kata yang membawa kesembuhan dan bukan luka hati.
Bayangkan, betapa kita dapat memuliakan Allah pencipta lidah itu ketika Dia menolong kita memakainya untuk mendatangkan kesembuhan dan bukan luka hati pada setiap orang yang kita ajak bicara. —Dave Branon
1 Tesalonika 5:11, Nasihatilah seorang akan yang lain dan saling membangunlah kamu.
BIJAKSANA BERARTI TAHU SAAT YANG TEPAT UNTUK BERBICARA
DAN MEMIKIRKAN AKIBATNYA
Tuhan Yesus Memberkati
TC