MAKNA BERPUAS DIRI

October 11, 2024 0 Comments

Renungan harian Youth, Jumat 11 Oktober 2024

Filipi 4:11 – “Kukatakan ini bukanlah karena kekurangan, sebab aku telah belajar mencukupkan diri dalam segala keadaan.”

Syalom rekan-rekan Youth semuanya … semoga rekan-rekan dalam keadaan sehat dan baik semuanya … Rekan-rekan pernahkah kalian merasa tidak puas dengan apa yang kalian miliki? Mungkin kalian pernah merasa ingin memiliki sesuatu yang lebih— mulai dari Gadget, baju, motor atau mungkin lebih banyak teman. Ini adalah perasaan yang sering dialami oleh banyak orang. Tapi, tahukah kalian bahwa ada harta yang lebih berharga daripada memiliki banyak hal? Itu adalah rasa puas diri.

Seorang penemu terkenal bernama Alfred Nobel, yang menciptakan dinamit, pernah berkata bahwa rasa puas diri adalah kekayaan yang sejati. Rasa puas diri adalah harta berharga yang sering kali dilupakan orang.

Dalam Filipi 4:11, Rasul Paulus mengajarkan kita tentang pentingnya rasa puas diri. Dia berkata, “Aku telah belajar mencukupkan diri dalam segala keadaan.” Apa artinya ini? Ini berarti bahwa Paulus, meskipun hidup dalam berbagai situasi yang sulit—kadang-kadang ia berkekurangan, dan kadang-kadang ia berkelimpahan—tetap merasa puas dengan apa yang Tuhan berikan. Ia belajar untuk berfokus pada apa yang ia miliki, bukan hanya apa yang diinginkannya.

Apa itu Rasa Puas Diri? Rasa puas diri berarti kita belajar untuk merasa cukup dengan apa yang kita miliki. Kita tidak terus-menerus merasa kurang atau menginginkan lebih. Rasa puas diri bukanlah sesuatu yang datang secara instan atau otomatis. Seperti yang dikatakan Paulus, kita harus belajar untuk mencukupkan diri. Ini adalah sesuatu yang butuh waktu dan usaha untuk kita pelajari.

Paulus tidak menjalani hidup yang selalu mudah. Ia pernah mengalami masa-masa sulit, bahkan masa-masa di mana ia tidak memiliki apa-apa. Namun, dalam semua keadaan itu, ia belajar untuk merasa cukup karena ia tahu bahwa Tuhan selalu menyediakan yang terbaik baginya. Kepuasan sejati dalam hidup kita sebagai orang Kristen bukan berasal dari berapa banyak yang kita miliki, tetapi dari bagaimana kita mempercayai Tuhan dan mengandalkan kasih karunia-Nya.

Puas Diri di Dalam Tuhan

Puas diri yang sejati hanya bisa kita temukan di dalam Tuhan. Ketika kita hidup dekat dengan Tuhan, kita akan merasa damai dan bersyukur dengan apa yang sudah diberikan-Nya. Seperti Paulus, kita harus terus belajar untuk menemukan kepuasan di dalam hubungan kita dengan Tuhan.

Terkadang, kita mungkin bertanya, “Bagaimana caranya menumbuhkan rasa puas diri?” Jawabannya ada dalam Filipi 4:8, di mana Paulus memberi nasihat untuk berfokus pada hal-hal yang positif. Ia berkata, Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu.”

Dengan berfokus pada hal-hal baik, kita akan belajar untuk melihat berkat-berkat Tuhan di dalam hidup kita, bukan hanya hal-hal yang kurang atau yang kita inginkan.

Berhenti Membandingkan dengan Orang Lain

Salah satu hal yang sering membuat kita kehilangan rasa puas diri adalah kebiasaan membandingkan diri dengan orang lain. Ketika kita melihat teman yang memiliki lebih banyak mainan, atau mungkin lebih pandai, kita bisa merasa tidak puas. Kita mulai berpikir, “Mengapa aku tidak punya seperti dia?” Atau, “Mengapa aku tidak sebaik dia?” Namun, Alkitab mengajarkan kita untuk berhenti membandingkan diri dengan orang lain. Setiap orang punya berkat yang berbeda dari Tuhan, dan Tuhan tahu apa yang terbaik untuk kita. Ketika kita berfokus pada diri sendiri dan berkat yang sudah Tuhan berikan, kita akan merasa lebih puas dan bersyukur.

Belajar Bersyukur dalam Segala Keadaan

Rasa puas diri juga erat kaitannya dengan bersyukur. Ketika kita belajar bersyukur dalam segala keadaan, kita akan lebih mudah merasa puas. Daripada berfokus pada apa yang tidak kita miliki, mari kita belajar untuk menghitung berkat-berkat Tuhan dalam hidup kita. Mungkin kita punya keluarga yang penuh kasih, teman-teman yang baik, kesehatan, dan banyak lagi. Semua itu adalah berkat yang perlu kita syukuri. Salah satu cara untuk menumbuhkan rasa puas diri adalah dengan memikirkan hal-hal baik dalam hidup kita, bukan hal-hal yang kurang.

Kita juga perlu berdoa dan meminta Anugerah Tuhan untuk memberikan rasa puas diri dan kesadaran di dalam hati kita, berhenti membandingkan diri dengan orang lain, berhenti merasa kurang, dan belajar bersyukur atas setiap berkat yang sudah Dia berikan.

Rasa puas diri bukanlah sesuatu yang instan. Ini adalah proses belajar yang harus kita jalani, sama seperti yang dilakukan Rasul Paulus. Ada banyak orang yang tidak mau berproses dititik ini sehingga yang muncul adalah keluhan, kekhawatiran dan putus asa.

Kita belajar untuk merasa cukup, bukan karena memiliki segalanya, tetapi karena kita percaya bahwa Tuhan selalu menyediakan yang terbaik. Kita juga belajar untuk berfokus pada hal-hal positif dalam hidup kita, dan berhenti membandingkan diri dengan orang lain. Dengan demikian, kita akan menemukan kebahagiaan dan kepuasan sejati di dalam Tuhan.

Tuhan Yesus memberkati

YNP – TVP

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *