MELEWATI LOBANG JARUM

April 16, 2024 0 Comments

Renungan Harian Youth, Selasa 16 April 2024

Markus 10:25, Lebih mudah seekor unta melewati lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah.”

Dalam Alkitab, kita bisa memperhatikan banyak sekali bahasan-bahasan tentang sejarah kerajaan Allah, aturan, hokum, petunjuk yang sangat baik untuk membentuk konsep yang benar di dalam kehidupan kita.  Dan kalau kita lebih spesisfik lagi, dengan melihat perkataan-perkataan Tuhan Yesus, maka kita bisa melihat banyak keberagaman yang diajarkan oleh Yesus.  Contohnya, perumpaan, kiasan, dan bahkan perbuatan-perbuatan Yesus yang diceritakan oleh para penulis Injil.  Salah satu yang menarik adalah pernyataan Yesus seperti dalam pembacaan kita kali ini.

Bukan itu maksudnya dan bukan itu konsepnya. Perkataan yang disampaikan Tuhan Yesus itu tidak menyatakan bahwa kita tidak boleh menjadi orang kaya, dan orang kaya mustahil untuk masuk sorga.

Rekan-rekan youth, Seorang muda yang kaya datang bertanya kepada Yesus, “Guru yang baik, apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?” (ay. 17). Yesus menjawab dengan mengutip Sepuluh Hukum Allah (ay. 19). Orang muda menimpali bahwa ia telah melakukan semuanya sejak masa muda (ay. 20). Ini kelihatannya jawaban tulus maka Yesus menaruh kasih kepadanya, lalu berkata bahwa ia harus menjual semua hartanya, membagikannya kepada orang miskin, dan datang mengikuti Yesus (ay. 21). Orang muda itu kecewa dan pergi sebab banyak hartanya (ay. 22). Yesus lalu mengajar murid-murid-Nya dengan berkata, “Alangkah sukarnya orang yang beruang masuk ke dalam Kerajaan Allah.” (ay. 23). Murid-murid tercengang karena tidak pernah terbayangkan oleh mereka bahwa harta menjadi penghalang masuk ke dalam Kerajaan Allah.

Ia menyatakan kepada Tuhan Yesus bahwa semua perintah Allah itu sudah dilakukannya. Bahkan ia menyatakan sudah melakukannya sejak masa mudanya.

Yesus menyambung dan berkata, “Lebih mudah seekor unta melewati lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah.” (ay. 25). Murid-murid lebih tercengang lagi lalu bertanya, “Jika demikian, siapakah yang dapat diselamatkan?” (ay. 26). Yesus menjawab, “Bagi manusia hal itu tidak mungkin, tetapi bukan demikian bagi Allah” (ay. 27). Yesus hendak menyampaikan pesan bahwa jika keselamatan adalah pekerjaan manusia, maka mustahil ada yang diselamatkan, sebagaimana mustahil unta lewat lubang jarum. Keselamatan sesungguhnya adalah pekerjaan Allah maka keselamatan tidaklah mustahil, karena tiada mustahil bagi Allah.

Ketika kita memberikan hidup kita untuk bergantung kepada kekayaan kita, kita sedang menyimpang dari hukum Allah.

Sejarah menyatakan, pada masa Tuhan Yesus melayani (+/- 30 M) di kota Yerusalem ada sebuah pintu darurat yang disebut lobang jarum. Pintu itu sangat kecil dan sempit, sehingga Unta yang akan masuk ke dalamnya, harus menurunkan semua barang bawaan yang dibawanya, menundukkan kepalanya, dan dituntun oleh pemiliknya memasuki pintu lobang jarum tersebut. Lebih mudah seekor unta melewati lobang jarum” adalah satu metafora. Yesus tidak bermaksud secara literal bahwa seekor unta yang besar bisa lewat lubang jarum yang kecil. Kalimat ini merupakan satu metafora tentang kemustahilan. Mustahil bagi seekor unta bisa lewat lubang jarum maka lebih mustahil lagi seorang kaya bisa masuk ke dalam Kerajaan Allah. Lalu, bagaimana mungkin manusia bisa masuk Kerajaan Allah? Bukankah ini adalah suatu kemustahilan di pandangan manusia.

Oleh karena kemustahilan ini, maka para murid-Nya bertanya, “Jika demikian, siapakah yang dapat diselamatkan?” (ay. 26). Lalu Yesus menjawab mereka, “Bagi manusia hal itu tidak mungkin, tetapi bukan demikian bagi Allah. Sebab segala sesuatu adalah mungkin bagi Allah” (ay. 27). Karena orang kaya atau orang yang mempercayakan dirinya pada kekayaan sulit masuk ke dalam Kerajaan Allah atau diselamatkan dan mendapatkan kehidupan kekal, maka hanya Allah yang sanggup menyelamatkan manusia.

Dalam kisah unta dan lubang jarum ini, Yesus menunjukkan bahwa jalan menuju kerajaan Allah tidak dapat dicapai melalui kemampuan atau kekayaan manusia.  Hanya dengan mengandalkan Allah, kita dapat menemukan keselamatan sejati.

Rekan-rekan youth, kita juga harus melepaskan semua keterikatan kita dengan beban, masalah, dan semua hal yang kita miliki, untuk masuk ke dalam lobang yang sempit itu. Kita harus menundukkan diri kita, dan rela dituntun oleh Sang Pemilik kehidupan kita, untuk bisa lolos dan mencapai tempat tujuan kita : Kehidupan yang kekal.  Jika kita memaksa masuk dengan logika dan kekuatan kita, tentu kita tidak akan bisa masuk, dan terus nyangkut disana.

Amin, Tuhan Yesus Memberkati

RM-DOT

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *