Memandang kepada Tuhan
Renungan Harian Kamis, 01 Feruari 2024
Ayat Pokok : Mazmur 123:1-2, “Nyanyian ziarah. Kepada-Mu aku melayangkan mataku, ya Engkau yang bersemayam di sorga. Lihat, seperti mata para hamba laki-laki memandang kepada tangan tuannya, seperti mata hamba perempuan memandang kepada tangan nyonyanya, demikianlah mata kita memandang kepada TUHAN, Allah kita, sampai Ia mengasihani kita.”
Shalom… Selamat pagi bapak, ibu dan saudara yang terkasih dalam Tuhan Yesus.
Dalam teks pokok kita hari ini, pemazmur mengharapkan belaskasihan Tuhan bagaikan seorg hamba laki-laki yang memandang kepada tangan tuannya, demikian juga hamba perempuan memandang kepada tangan nyonyanya mengharapkan belaskasihan sang majikan yang berkuasa penuh atas hidup mereka. Dengan segala kerendahan hati, penundukan dan rasa hormat yqng dalam pemazmur menundukkan diri di hadapan Tuhan, yang berkuasa penuh atas seluruh kehidupannya. Ada rasa ketergantungan dan harapan yang besar kepada Tuhan. Seperti halnya seorang hamba yang mengamati tangan tuannya, pemazmur juga mengamati tangan Tuhan.
Sikap seperti ini mengingatkan kita pada narasi Alkitab tentang Maria, yang duduk di hadapan Tuhan Yesus sambil mendengarkan ajaran-Nya yang ditulis oleh Lukas dalam Injilnya – Lukas 10:38-42. Maria memilih untuk mendekat dan mendengarkan firman Tuhan, dan ini adalah pilihan yang terbaik. Begitu pula, dalam kehidupan kita sebagai orang percaya, memperhatikan firman Tuhan dan bergaul karib dengan-Nya adalah cara yang terbaik untuk membangun keintiman dengan Tuhan.
Apa yang pemazmur lakukan menyiratkan harapan besar dan keyakinan yang sungguh bahwa akan datang pertolongan dari Tuhan yang berkuasa. Pemazmur merindukan tangan Tuhan yang terulur untuk memberikan belas kasihan. Ini adalah ekspresi dari harapan dan ketergantungan penuh kepada Tuhan. Pemazmur menyoroti bahwa satu-satunya harapannya adalah kepada Tuhan sendiri.
Pertama, kita diajak untuk mengarahkan mata rohani kita hanya kepada Tuhan.
Dalam kesibukan dan tantangan hidup, seringkali kita cenderung terfokus pada masalah dan kebutuhan sehari-hari. Namun, Mazmur ini mengingatkan kita untuk melihat ke atas, kepada Tuhan sebagai sumber kehidupan dan pemimpin kita.
Kedua, tetap Taat dan setia kepada kebenaran FirmanNya
Seorang hamba yang memandang tangan tuannya menunjukkan ketergantungan dan kepatuhan yang penuh hormat. Begitu juga kita seharusnya, melihat Tuhan sebagai Pemimpin yang bijaksana dan penuh kasih, dengan tunduk dan patuh kepada-Nya. Hal ini juga menjadi gambaran kesetiaan kita kepada Tuhan. Seperti mata hamba yang setia memandang kepada tangan tuannya, demikian pula kita diingatkan untuk setia dan percaya sepenuhnya kepada Tuhan dalam setiap aspek hidup kita.
Bapak, ibu dan saudara terkasih. Jika kita merasa seperti ada dalam situasi yang serupa dengan pemazmur, dimana kita merindukan belas kasihan Tuhan dalam kehidupan kita, maka Mazmur 123:1,2 mengingatkan kita untuk terus memandang kepada Tuhan. Ini adalah tindakan iman yang penuh keyakinan bahwa Tuhan akan mengulurkan tangan-NYA yang kuat dan penuh belas kasihan untuk menolong kita.
Kita dapat berdoa dengan kata-kata seperti, “Tuhan, aku tak akan berhenti memandang kepada-MU dan menantikan dengan penuh keyakinan dan harapan bahwa tangan-Mu bergerak dan terulur untuk menolongku. Aku takkan berhenti memandang kepada-MU sampai belaskasihan-MU tercurah kepadaku.”
Dalam doa ini, kita menyatakan iman dan harapan kita kepada Tuhan, mengakui bahwa hanya Dia yang bisa memberikan pertolongan dan belas kasihan sejati dalam hidup kita. Sebagai orang percaya, kita diajarkan untuk bergantung sepenuhnya pada Tuhan, mempercayakan hidup kita kepada-Nya, dan terus memandang kepada-Nya dalam segala situasi. Saat memandang tangan Tuhan, kita menemukan penghiburan, harapan, dan kekuatan untuk menghadapi tantangan kehidupan.
Amin.
Tuhan Yesus Memberkati
DS