MENDENGAR dan DENGARKANLAH

April 2, 2022 0 Comments

Renungan Harian Youth, Sabtu 02 April 2022

Amsal 19:20, Dengarkanlah nasihat dan terimalah didikan, supaya engkau menjadi bijak di masa depan.

Ada beragam cara setiap orang ketika menatap ke masa depan, ada yang penuh dengan kekhawatiran oleh karena dia melihat kenyataan hidupnya saat itu, ada pesimis yang merasa mustahil berharap jauh dari kenyataan hidupnya sekarang, ada yang tidak perduli akan masa depan yang penting hari ini dia bisa bersenang-senang, ada yang berhayal tingkat tinggi, harapannya jauh ke depan namun penuh dengan kemalasan, ada juga yang bercita-cita tinggi dibarengi dengan kerja keras dengan berprinsip “bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian”. Atau mungkin masih ada lagi yang kita ketahui ragam cara seseorang melihat masa depan.

Apapun yang sedang menjadi fokus kita semua, pastinya stidak ada seseorang yang tidak ingin melewatkan sesuatu yang baik.  Semua orang pasti ingin menjadi seorang teman yang baik, pasangan yang baik, pegawai yang baik, atau mungkin menjadi majikan yang baik; dan fokus kita pada hal-hal ini merupakan aspek utama untuk menjalani kehidupan yang berarti.  Namun, firman Tuhan hendak mengajar kita saat ini supaya kita menjadi orang yang bijaksana di dalam nasehat dan pengajaran Tuhan.

Hikmat dari seorang yang bijaksana diawali dari mendengar dan mendengarkan.

Dan untuk menjadi seseorang yang berfungsi, ahli, dan bahkan unggul, kita harus menjadi pendengar yang baik.  Menjadi pendengar yang baik dan bukan orang pertama yang memberikan nasihat atau pendapat.  Ya, kita harus menjadi orang pertama yang M-E-N-D-E-N-G-A-R-K-A-N.

Pengkhotbah 7:5, Mendengar hardikan orang berhikmat lebih baik dari pada mendengar nyanyian orang bodoh.

Rekan-rekan youth, “mendengarkan,” itu berbeda dari “mendengar.”  Di dalam Perjanjian Baru, Rasul Yohanes pernah berkata bahwa kita harus menjadi pelaku Firman dan bukan hanya pendengar.  Mendengarkan adalah bagian antaranya.  Kita mendengar segala macam hal.  Tetapi banyak darinya sebenarnya masuk telinga yang satu dan keluar  dari telinga yang lainnya.  Mendengarkan adalah suatu tindakan partisipasi dari pihak kita.  Untuk mendengarkan, setiap kita harus membuka telinga kita lebar-lebar dan menyerap informasi yang sedang disampaikan kepada kita.

Alasan mengapa kita memiliki dua telinga dan hanya satu mulut adalah supaya kita dapat sering mendengarkan dan sedikit berbicara. – Zeng of Citium

Kata “mendengarkan” mengarahkan kita untuk lebih memberi perhatian kepada nasihat dan didikan. Nasihat dan didikan itu yang akan mengarahkan kita untuk memilih hidup menjadi bijak dan tentu memperoleh sukacita di masa depan.  Kecenderungan yang selalu menganggap diri paling benar, orang lain tidak, akan menghambat seseorang untuk mau mendengarkan nasihat dan didikan orang lain. Akibatnya jelas, dapat saja seseorang kehilangan kesempatan karena menganggap remeh terhadap nasihat dan didikan.

Dalam kitab Amsal, nasihat kerap sekali disamakan dengan hikmat. Maka orang yang mendengarkan nasihat, itu berarti hidup yang mengarahkan diri kepada hikmat. Bukankah itu tujuan hidup kita? Nasihat dan didikan itu akan menentukan kualitas hidup (menjadi bijak). Barangkali kisah yang paling terkenal terdapat dalam 2 Samuel 16, di mana dua penasihat dalam kerajaan Daud, Husai dan Ahitofel, saling beradu. Ahitofel memberikan nasihat yang lebih bagus, tetapi Absalom lebih mengikuti kata-kata tipuan Husai sehingga ia kehilangan kesempatan untuk memenangkan pemberontakan melawan ayahnya, Daud.

Allah tidak bertindak sesuai dengan keputusan manusia, tetapi membangun tata aturan yang harus ditaati manusia.

Rekan-rekan youth, Jika kita mengabaikan nasihat, berarti kita lebih tertarik dan menuruti nasihat yang menjerumuskan. Jangan hanya melihat keuntungan pribadi dari sebuah nasihat tetapi lihatlah apakah nasihat itu adalah nasihat yang mendatangkan keuntungan bukan hanya pada diri kita sendiri tetapi juga orang-orang yang ada di sekitar kita. Oleh karena itu penting bagi kita untuk memilih kepada siapa kita meminta nasihat, mulailah meminta nasihat dari orang-orang yang memiliki kedewasaan rohani sehingga nasihat yang kita peroleh pun sesuai dengan Firman Tuhan.

Orang yang berhikmat, yang hidup dalam nasihat dan didikan akan mencondongkan diri kepada Tuhan, sehingga keputusan Tuhan adalah bagian hidup umat percaya. 

Setiap kita perlu untuk mendengarkan, dan dalam pertimbangan hati kita, sebenarnya kita sangat membutuhkan nasihat yang bijaksana, rekomendasi dari orang-orang berpengalaman (bisa jadi mereka adalah orang tua kita, atasan/bos kita, konselor kita), gagasan dari rekan kerja kita, atau mungkin pengalaman dari luka hati yang dialami orang-orang yang dekat dengan kita.  Tuhan menilai dan membentuk ketetapan hati kita jika kita tetap fokus pada apa yang Tuhan nyatakan dalam firman-Nya dan kita membuka hati untuk melakukan bagian yang Tuhan percayakan di dalam diri kita.

Amsal 12:1 (FAYH), agar menjadi bijaksana, orang harus mau diajar.  Menolak tegoran adalah perbuatan bodoh.

Komitmen kita:

Mengambil waktu untuk benar-benar menjadi pendengar yang baik yang mendengarkan segala sesuatu yang membangun diri untuk tampil menjadi pribadi yang bijaksana.

Amin

Tuhan Yesus Memberkati

RM – AdS

PENGUMUMAN …

Buat rekan-rekan youth … jangan lupa nanti sore di chanel youtube Elohim ministry … Nanti sore ada EL-Rei jam 16.30 yang akan menemani kalian untuk memahami isu-isu yang banyak anak muda hadapi, dan tentunya kita akan belajar juga dari sudut pandang Firman Tuhan … dan tema kita nanti sore adalah “GOOD NAME”… pentingnya kita untuk terus menjaga nama baik kita karena itu adalah nilai yang sangat berharga dan diri kita .… apa dan mengapa akan dikupas tuntas jadi jangan lupa saksikan El Rei nanti sore.

Dan Juga jangan lupa buat Ibadah digedung gereja jam 06.00 pagi dan tentunya jangan lupa tetap dengan protokol kesehatan

Ibadah Sunday Funday jam 08.15 di channel Youtube Elohim ministry.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *