Mengejar Kepuasan

March 24, 2023 0 Comments

Renungan Harian Jumat, 24 Maret 2023

Fenomena Restoran all you can eat / AYCE atau BUFET, Pengunjung dapat makan semua hidangan sepuasnya. Mau daging ayam, sapi, babi, seafood, semua terhidang di sana. Tidak lupa, pengelola restoran juga memberikan pilihan hidangan penutup yang tidak kalah banyaknya. Istimewanya lagi, tidak ada batas waktu untuk makan di situ. Mau datang ketika restoran baru buka sampai pulang ketika menjelang tutup pun, silakan saja! Konsep restoran AYCE pertama kali ada pada abad ke-16 di negara belahan Eropa, yaitu Swedia. Konsep ini digunakan oleh masyarakat Swedia untuk menyambut para tamu yang datang ke sebuah pesta. Masyarakat Swedia menyebut konsep ini dengan sebutan  ‘brännvinsbord’ yang berarti meja penuh semangat.

Antusiasme seperti ini wajar karena setiap pengunjung dapat makan sepuasnya tanpa tanpa berfikir Panjang. Demikian halnya dengan hidup ini :

  • Kita berharap dalam hidup ini dapat menikmati semuanya
  • Kita berharap mendapatkan semua pilihan yang tersedia di dunia ini
  • Kita berharap semua keinginan kita terpuaskan Untuk waktu yang sangat panjang, dan tidak pernah berakhir

Fakta kehidupan ini Hidup itu ada BATASNYA, Hidup itu PILIHAN, dan KEPUASAN hanya ada dalam YESUS.

Hidup itu ada batasnya

Mazmur 39 : 4, Ya Tuhan, beritahukanlah kepadaku ajalku, dan apa batas umurku, supaya aku mengetahui betapa fananya aku. “Batas Kautentukan, takkan mereka lewati, takkan kembali mereka menyelubungi bumi.”  mazmur 104:9

Dalam buku One Month To Live, Kerry dan Chris Shook menulis bahwa apabila waktu hidup kita di bumi ini hanya tinggal satu bulan lagi, kita tentu akan menghabiskan hari-hari secara berbeda serta dengan cara-cara yang unik. Para penulis buku tersebut juga percaya bahwa kita akan mengalami kehidupan yang lebih memuaskan, yang dapat meninggalkan sebuah warisan bagi kekekalan.

The bucket list Kesadaran mengenai waktu hidup yang singkat dapat memberi perubahan pada bagaimana kita menjalani kehidupan.

Pemikiran tentang “batas” menjadi penting bagi manusia sebab dengan memahaminya maka manusia dimungkinkan untuk mematuhi batasan yang berlaku. Dalam keterbatasan manusia, kita perlu memahami bahwa ada batas yang tidak dapat dilalui

DALAM KEHIDUPAN INI Kita tidak bisa berharap menikmati semuanya dengan sepuas puasnya dan selamanya. Pengkhotbah mengatakan, “Hidupmu itu sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap” (Pengkhotbah 4:14b).

Ada ungkapan, Setinggi-tingginya langit pasti ada batasnya, selebar-lebarnya daratan ada batasnya, sedalam-dalamnya lautan dan samudra juga ada batasnya. Tak terkecuali dengan manusia, ia memiliki kekuatan dan kemampuan yang sangat terbatas, termasuk umur dan masa hidup pun ada batasnya. Dengan demikian dapat kita simpulkan bahwa untuk segala sesuatu yang ada di dunia ini memang ada batasnya.  Pengkotbah pun menyatakan,  “Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apapun di bawah langit ada waktunya.”  (Pengkhotbah 3:1).

KEPUASAN hanya ada didalam YESUS

“Dalam hati manusia ada ruang kosong yang tidak bisa diisi dengan apa pun bahkan dengan seisi dunia, karena ruang yang satu ini adalah milik Tuhan”Francis Blaise Pascal

Charles Thomas Studd, dikenal dengan C.T Studd, seorang pria keturunan Inggris yang kaya raya. Ia dikenal sebagai atlet kampus dan mahasiswa relawan yang begitu gigih mengajak para mahasiswa relawan lainnya untuk berkontribusi dalam penginjilan.

Ia memiliki ungkapan yang terkenal. “Only one life, ’twill soon be past, Only what’s done for Christ will last.” Hidup itu hanya sekali, dan cepat berlalu. Hanya apa yang engkau lakukan untuk Kristuslah yang akan bertahan.

Nasihat ini selaras dengan apa yang dinyatakan di dalam Alkitab. “Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia” (Kolose 3:23).

Jika sesuatu tidak memuliakan Tuhan, jangan dilakukan. Sebaliknya, apa yang kita lakukan, pastikan untuk kemuliaan Tuhan. Yakinlah, dengan mengikuti panduan ini, kita akan menikmati KEPUASAN HIDUP, dan kita tidak akan menyesal ketika Tuhan memanggil kita pulang.

Karena perkataan “ SABASLAH HAI HAMBA-KU YANG BAIK DAN SETIA , SELAMAT MENIKMATI KEBAHAGIAAN BERSAMA TUANMU“ yang akan kita dengar dari Tuhan.

Pdt. Budi Wahono

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *