Menghadapi Banjir Bandang Kehidupan
Bacaan: 2 Raja-Raja 8:1-6
Banjir Bandang adalah jenis banjir yang terjadi di suatu daerah yang memiliki permukaan rendah dan terjadi karena hujan yang turun secara terus-menerus. Banjir bandang ini mempunyai sifat datang secara tiba- tiba dan biasanya terjadi dengan sangat cepat. Tentunya kita ingat apa yang terjadi tanggal 4 November kemarin di kota Batu, terjadi banjir bandang yang cukup besar.
Banjir bandang artinya masalah dan persoalan berat yang datang bertubi-tubi dalam hidup seseorang ibarat terjangan banjir bandang. Ini hanya ungkapan saja tapi dalam realita hidup, seseorang bisa menghadapi masalah yang bertubi-tubi. Satu masalah belum selesai sudah datang lagi masalah yang lainnya, sehingga masalah mulai menumpuk dan membuat kita semakin berat dalam menjalani hidup ini.
Hari ini kita belajar dari kehidupan wanita Sunem dalam 2 Raja-Raja 8:1-6 mengalami masalah yang bertubi-tubi yang saya gambarkan seperti di atas. Masalah apa saja yang dia alami:
- Kehilangan anaknya. Anaknya itu adalah anak satu-satunya dan menjadi anak kesayangannya apalagi meeka mendapatkannya melalui mujizat.
- Kehilangan suaminya. Dalam pasal 8 hanya disinggung wanita ini dengan anaknya. Artinya statusnya adalah janda. Dia kini seorang diri harus membesarkan anaknya.
- Ada bencana kelaparan. Ini adalah bencana yang serius karena jangka waktunya cukup lama yaitu tujuh tahun.
- Mereka harus meninggalkan rumah tempat tinggal mereka, tanah dan segala usaha mereka, serta keluarga dan sahabat-sahabat mereka. Ini bukan hal yang mudah. Ditambah mereka belum tahu tempat dan tujuan mereka akan pindah. Mereka harus keluar dari zona nyaman mereka.
- saat mereka pulang, property mereka telah diambil orang dan mereka kini tidak punya apa-apa lagi.
Bagaimana respon kita menghadapi penderitaan seperti ini?
Respon kita adalah :
Kita yakin bahwa Tuhan mendampingi kita di tengah penderitaan
Inilah sumber ketenangan dan kedamaian yang kita bisa miliki karena ada Tuhan bersama dengan kita. Sebagai orang percaya kita harus yakin bahwa mengikut Tuhan bukan berarti kita tidak akan mengalami penderitaan atau masalah tetapi justru di tengah masalah inilah Tuhan tetap hadir. Tuhan tetap menyertai anak-anak-Nya.
Inilah respon wanita Sunem ketika kehilangan anaknya dia masih bisa menjawab:”It is well”, semuanya selamat. Dia tahu bahwa anaknya dan keluaraganya selamat di dalam Tuhan. Ungkapan ini lahir dari keyakinan bahwa apapun kondisi hidupnya dan keluarganya, semuanya ada dalam tangan Tuhan. Mampukah kita dengan tegar dan tenang menjawab seperti ini?
Tuhan tidak akan membiarkan anak-anak-Nya
Wanita Sunem ini harus meninggalkan negerinya dan pergi ke negeri asing. Saat pulang kampung, propertinya sudah tidak ada lagi, sudah diambil orang. Tapi Tuhan tidak membiarkan wanita dan anaknya ini terlantar. Mellaui seorang Raja yang sebenarnya jahat Tuhan memakainya untuk membantu wanita ini. Tuhan tidak akan membiarkan dan meninggalkan kita. Percaya dan taat kepada kehendak Tuhan walaupun di tengah situasi sulit akan membuat kita melihat penyertaan Tuhan.
Tuhan bisa mengubah tragedy untuk mendatangkan kebaikan
Iman perempuan Sunem ini dan perbuatan Tuhan yang dilakukan-Nya kepada perempuan Sunem ini membuat seorang raja yang lalim akhirnya mengakui kebesaran Tuhan. Membuat seorang raja yang jahat melihat kekuasaan Tuhan. Tuhan bisa mengubah suatu tragedi yang mengerikan menjadi sesuatu yang mendatangkan kemuliaan bagi nama-Nya.
Tidak mudah melihat tujuan penderitaan dari setiap apa yang kita alami. Tapi mari kita memiliki iman seperti perempuan Sunem ini yang tetap berpegang dan bersandar kepada Tuhan. Tuhan bekerja dengan diam-diam dan suatu saat Dia akan menunjukkan bagian yang telah Dia kerjakan dalam hidup kita sehingga tidak hanya kita dibentuk semakin indah tetapi hidup kita menjadi kemuliaan bagi nama Tuhan.
Tuhan Yesus Memberkati.
CM