Menghadapi Masalah

Renungan Harian Rabu, 11 Januari 2023
Bacaan: Yohanes 14:15-31
Kita telah memasuki tahun yang baru, tahun yang diramalkan akan menjadi tahun yang berat khususnya dalam bidang ekonomi. Ketakutan telah melanda banyak orang, mereka takut akan apa yang akan terjadi di tahun ini. Kesulitan hidup dan permasalahan akan kita hadapi, dan kita pasti memerlukan penolong dan penghibur disaat menghadapi situasi tersebut.
Roh Kudus menjadi sosok yang menolong, menghibur, dan memahami umat percaya. Mengutip buku Masa Roh Kudus Dan Kasih Karunia oleh Pdt. Nazarius Rumpak, Roh Kudus juga memberi pertolongan pada gereja untuk keluar dari masalah.
“Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya,” (ay.16)
“… tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus , yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.” (ay.26)
Apa yang perlu kita ingat saat didera masalah?
Saat kesukaran datang, ada tiga hal yang perlu kita ingat.
1. Setiap masalah akan kadaluwarsanya
Dalam situasi sulit, sering kita berharap ini hanya mimpi, dan besok ketika bangun, semuanya akan baik-baik saja. Sebenarnya tidak perlu berandai-andai; setiap masalah memang akan berakhir. Hanya saja, bagaimana sikap kita saat menghadapinya akan menentukan posisi kita sesudah badai itu berlalu. Apakah kita tetap kokoh berdiri, atau hanyut dan tergulung dalam pusaran?
Jika seorang Kristen menyadari kehadiran Allah dalam kesehariannya, tidak ada kata putus asa baginya. Dia takkan memilih jalan pintas, tetapi setia mengikuti proses, karena tahu ada maksud mulia Tuhan di balik masalah tersebut. Memang, bagi manusia ini tidak mudah, tetapi justru dalam proses itulah kuasa Tuhan dinyatakan.
“… supaya nyata, bahwa kekuatan yang melimpah-limpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri kami.” – 2 Korintus 4:7
2. Setiap masalah punya solusi
Ungkapan bijak mengatakan, masalah tercipta sepaket dengan solusinya. Yang membuat masalah menjadi runyam adalah ketika kita melihatnya dari kacamata sendiri. Kita lupa kalau jarak pandang kita sebagai manusia sangat terbatas. Kita grasa-grusu panik, lalu lupa “meminjam” kacamata Tuhan agar dapat melihat lebih jauh, melampaui masalah kita.
Rasul Paulus bersaksi dalam Filipi 4:13, “Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.” Tak terhitung banyaknya kesukaran yang Paulus alami. Namun, alih-alih putus asa dan terpuruk, semangatnya untuk memberitakan Injil malah semakin melejit. Ini karena Paulus memilih fokus kepada Tuhan ketimbang pada situasi dan kondisi yang tidak mendukung.
Ketika kita putus asa, ingatlah: berapa banyak pertolongan Tuhan yang kita terima dan rasakan sepanjang hidup? Adakah hal baik yang kita dapatkan dengan bersikap keras kepala dan mengandalkan diri sendiri? Mari tinggalkan sikap bebal dan tidak mengulangi kesalahan yang sama. Solusi itu sebenarnya ada di dekat kita, tetapi tanpa Tuhan, sering kali kita tidak mampu melihat dan menggalinya.
3. Roh Kudus akan menolong dan menghibur
Tuhan Yesus tahu, umat-Nya kadang terjebak dalam pusaran masalah. Itulah sebabnya Dia mengirimkan Roh Kudus: untuk menolong dan menghibur kita kala kesusahan mendera. Tuhan begitu peduli sehingga memberikan Roh Kudus untuk menyertai kita, selagi Dia menyiapkan tempat bagi kita di surga.
“… supaya jangan ada orang yang goyang imannya karena kesusahan-kesusahan ini. Kamu sendiri tahu, bahwa kita ditentukan untuk itu.” – 1 Tesalonika 3:3
Selain memahami bahwa semua masalah akan kedaluwarsa dan sepaket dengan solusinya, menyadari kuasa Roh Kudus dalam hidup kita akan sangat melegakan. Semoga ketiga hal tersebut membukakan pemahaman kita akan penyertaan Allah sehingga kita siap menghadapi setiap tantangan hidup.
Jadi, sudahkah kita berdoa dan meminta tuntunan Roh Kudus hari ini?
Tuhan Yesus memberkati.
CM