MENGHIDUPI KETENANGAN YANG SEJATI

August 10, 2023 0 Comments

Renungan Harian Youth, Kamis 10 Agustus 2023

Orang berani bayar harga yang sangat mahal untuk sebuah ketenangan. Pergi ke tempat-tempat yang jauh dari keramaian, pergi ke gunung pergi ke laut hanya untuk bisa mendapatkan ketenangan. Ada yang melakukannya dengan cara meditasi dan berbagai cara lainnya. Atau sebaliknya melakukan perjalanan wisata untuk bisa mendapatkan kesenangan dan ketenangan. Itulah fakta bahwa manusia sangat membutuhkan ketenangan. Namun

apapun cara yang ditempuh seringkali ketenangan yang dirasakan hanya sesaat saja. Pada saat Kembali lagi pada realita hidup, ketenangan itu hilang.

Dalam kehidupan ini ada banyak hal yang tidak bisa kita ubah –  Apa yang tidak bisa kita ubah? Masa Lalu, Apa yang sudah terjadi, Kondisi alamiah kita sebagai manusia dengan segala macam keterbatasannya. Kita memiliki waktu yang terbatas, Kita memiliki energi yang terbatas, Kita memiliki kendali (kontrol) yang terbatas ~ terhadap cuaca, alam, kesehatan tubuh kita dll

Doa Ketenangan (Serenity Prayer)~ Reinhold Niebuhr (1892-1971)

Tuhan berikan kepadaku: Ketenangan untuk menerima hal-hal yang tak bisa kuubah
Keberanian untuk  mengubah hal-hal yang bisa kuubah
Hikmat untuk selalu mengetahui perbedaannya

Doa ini mengajarkan pentingnya menerima dan menghargai kenyataan bahwa ada hal-hal yang berada di luar kendali kita. Terkadang, kita harus mengakui bahwa ada batasan dalam kehidupan ini dan kita tidak dapat mengubah semua hal sesuai keinginan kita.

Dengan menerima hal-hal yang tidak dapat diubah, kita membebaskan diri kita dari stres dan kecemasan yang tidak perlu.

Salah satu hal yang membuat seseorang kehilangan ketenangan, adalah Ketika dia bergumul dan menyesali karena tidak bisa mengubah apa yang tidak bisa diubahnya. Mari kita belajar dari Cara Pandang Pengharapan akan kasih karunia Allah dari Rasul Paulus

1 Timotius 1:12-15, Aku bersyukur kepada Dia, yang menguatkan aku, yaitu Kristus Yesus, Tuhan kita, karena Ia menganggap aku setia dan mempercayakan pelayanan ini kepadaku, aku yang tadinya seorang penghujat dan seorang penganiaya dan seorang ganas, tetapi aku telah dikasihani-Nya, karena semuanya itu telah kulakukan tanpa pengetahuan yaitu di luar iman.  Malah kasih karunia Tuhan kita itu telah dikaruniakan dengan limpahnya kepadaku dengan iman dan kasih dalam Kristus Yesus.

Rasul Paulus dengan tegas menyatakan siapakah dirinya dimasa lalu, tidak ada yang dia tutupi.

Rasul Paulus memiliki cara pandang dalam Pengharapan Ketika melihat masa lalunya. Dia memiliki cara berfikir tentang apa yang sudah terjadi dalam hidupnya dengan sudut pandang kasih karunia Allah. Terlepas dari pengalaman masa lalu nya yang buruk Rasul Paulus memandang melalui semuanya ini dia begitu menghargakan kasih karunia yang dia terima. Dan menjadikan dirinya sebagai alat kesaksian akan kasih karunia Tuhan bagi orang berdosa.

Ayat 16, Tetapi justru karena itu aku dikasihani, agar dalam diriku ini, sebagai orang yang paling berdosa, Yesus Kristus menunjukkan seluruh kesabaran-Nya. Dengan demikian aku menjadi contoh bagi mereka yang kemudian percaya kepada-Nya dan mendapat hidup yang kekal.

Pengakuan atas masa lalu yang kelam tidak diikuti dengan membanggakan diri/kesombongan atas perubahan yang telah terjadi.

  • Paulus mengakui bahwa Kristus Yesuslah yang menguatkannya, yang menganggapnya setia, serta memberikannya kepercayaan untuk terlibat dalam kegiatan pelayanan (ayat 12).
  • Paulus mengakui bahwa semua yang terjadi semata-mata karena kasih karunia Tuhan itu telah dikaruniakan dengan limpah (ayat 13).
  • Paulus mengakui bahwa Yesus telah mengasihani dirinya sebagai orang yang paling berdosa, dan telah menunjukkan kesabarannya (ayat 16).

UCAPAN SYUKUR AKAN MELAHIRKAN KETENANGAN DIDALAM KEHIDUPAN KITA

Ada ungkapan yang mengatakan: ‘Gratia’ (anugerah) selalu melahirkan ‘Gratitude’ (syukur).

Inilah yang dilakukan Paulus. Setiap kali Paulus mengenang kembali jalan hidupnya, maka selalu akan timbul dalam hatinya penuh syukur, suatu doksologi/puji-pujian kepada Allah (ayat 17).

Dalam sebuah penelitian ada Dua kelompok relawan diminta menulis beberapa kalimat setiap minggu selama 10 minggu. Satu kelompok menulis tentang hal-hal yang mereka syukuri dan kelompok kedua menulis tentang apa yang membuat mereka kesal. Hasilnya : Kelompok yang menulis tentang apa yang mereka syukuri lebih optimis tentang kehidupan mereka dan memiliki Kesehatan yang jauh lebih baik, dibandingkan orang yang selalu mengeluh

Kita seringkali memandang ASET penting hidup kita adalah kekayaan atau harta benda, namun apakah kita menyadari bahwa Masa lalu dan tantangan yang kita sudah jalani adalah harta milik kita yang unik.

Sejarah kehidupan kita adalah cermin untuk kita bisa melihat betapa baiknya Tuhan dalam kehidupan kita.

Dari semua hal yang kita jalani, tidak ada luka yang sia-sia … didalamnya kita memahami makna kasih dan anugerah Tuhan, kita bisa menghargai pergumulan orang lain, bahkan Tuhan bisa memakai pengalaman kita untuk menjadi obat bagi orang lain. Kita bisa menabung rasa empati itu karena kita tahu kita pernah merasakannya.

YNP – SCW

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *