” Mengubah Kemalangan menjadi Kemenangan “

May 23, 2022 0 Comments

Renungan Harian Senin, 23 Mei 2022

1 Samuel 30 : 1-31

Kita hidup didunia ini, dimana kita menghadapi tragedi dan tantangan yang tidak bisa dipisahkan dari hidup. Namun ketika kita menghadapi hal hal ini, selalu ada 2 kutub. Kutub yang pertama,mengalami kepahitan, kekecawaan, dan yang lainnya, sedangkan kutub yang kedua mengalami kemenangan. Dan ketika kita mengalami kemenangan, itu menunjukkan nama Tuhan dipermuliakan atas hidup kita. Namun yang menjadi pertanyaan, kita berada dikutub yang mana, disisi yang mana, ketika hidup kita diperhadapkan dengan tragedy, tantangan dan kemalangan didalam hidup kita.

Kita akan belajar dari Pengalaman Raja Daud di Ziklag, dimana Daud mengalami sebuah masa kesesakan dan kemalangan namun melalui kisah ini juga kita belajar bagaimana merubah kemalangan tersebut menjadi kemenangan yang besar.

Ayat 1-6 Dalam ayat ini, menceritakan titik yang signifikan dalam kehidupan Daud, merupakan tempat transit bagi Daud ketika dia diurapi menjadi raja menggantikan Saul.

Dalam pasal 30 ini, ada 3 prinsip dasar ketika kita mengalami ziklag dalam kehidupan ini :

1. Pendampingan (ayat 1-6b)

Ketika berada didalam kenyataan-kenyataan, diperhadapkan dengan hari hari yang buruk, dan dia seolah-olah sudah jatuh. Namun didalam ayat 6c, Daud mengeluarkan respon yang spontan.

Tetapi Daud menguatkan kepercayaannya kepada Tuhan, Allahnya. “

Daud menyadari dengan sungguh, bahwa pedangnya saja tidak cukup dan tidak sanggup untuk menolongnya, maka dari itu dia mencari pendamping, yaitu Tuhan Allahnya.

Ketika seseorang mengalami tekanan yang beruntun, dia bisa mengalami yang namanya “Spiritual Stress” , yaitu kondisi dimana seseorang tidak bisa lagi mengalami atau mengintegrasikan antara apa yang diyakininya, makna dan tujuan hidupnya sudah menjadi sulit untuk dihubungkan dengan relasi kehidupannya, baik itu dengan relasi sesame (inter-personal), maupun dengan Tuhan, atau dalam bahasa sederhananya bisa disebut dengan hilangnya semangat.

Kadang kadang ketika kita mengalami sesuatu yang buruk, biasanya kita akan melakukan sesuatu tanpa berpikir panjang, sehingga reaksi kita menghasil hal yang keliru, namun berbeda dengan Daud, dia memberikan respon yang benar ketika tekanan-tekanan itu datang menimpa kehidupannya.

2. Kepekaan (ayat 9-12)

Daud adalah pribadi yang peka dengan situasi yang terjadi disekelilingnya. Kadang kadang ketika kita dalam tekanan, kita menjadi bingung dan menjadi serampangan, sehingga dalam relasi-relasi kita menjadi kacau, kita menjadi over sensitive.

Dan ini adalah prinsip bagaimana mengubah kemalangan menjadi kemenangan ketika kita mengalami ziklag dalam kehidupan kita. Ada banyak riset yang menunjukkan, bahwa kepekaan ada hubungan langsung dengan kesejahteraan seseorang, baik secara emosi, mental, maupun fisik tubuh kita. ketika seseorang memiliki kepekaan, hidupnya akan menjadi lebih “Balance” .

Ketika ziklag telah dihancurkan, Daud disalahkan atas semua yang telah terjadi, namun Daud tidak re-aktif, tetapi dia bisa mengelola situasi dan kondisi itu, dia datang kepada Tuhan, bukan hanya mencari pendamping, tetapi dia peka. Kepekaannya itu menolong dia untuk menjaga keseimbangan, walaupun hatinya sedih, tetapi dia tetap tenang, pikirannya tetap jernih. Didalam situasi hidup ini, mari kita mengembangkan kepekaan hidup ini, sehingga kita menjadi peka bukan hanya untuk kebutuhan diri kita sendiri, namun juga kebutuhan orang-orang disekeliling kita.

3. Syukur (ayat 23-26)

Meskipun kota ziklag sudah hancur luluh lantak, semuanya habis, namun didalam ayat ini ada ekspresi syukur yang diungkapkan oleh Daud. Riset ilmiah menunjukkan bahwa ketika hati kita dipenuhi dengan rasa syukur, itu berhubungan langsung dengan kondisi emosi, mental dan fisik kita. ketika hati kita dipenuhi rasa syukur, maka itu berpengaruh kepada system kerja otak kita, kemudian jaringan diotak kita akan memicu neuron transmitter, dan melepaskan hormon-hormon, antara lain hormon kebahagiaan, dan hormone ini akan membuat kita menjadi tenang.

Ketika kita mengalami ziklag didalam hidup ini, teruslah kita cari pendamping kita, yaitu Tuhan, dan belajarlah untuk menjadi peka, peka terhadap Tuhan dan sesama, dan selalu ucapkan syukur atas segala yang terjadi didalam hidup kita.

TUHAN YESUS MEMBERKATI

Rangkuman Khotbah
Pdt. Posuka Loke

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *