MENJADI ANAK ALLAH
Renungan Harian Youth, Selasa 05 Juli 2022
Galatia 4:6-7, “Dan karena kamu adalah anak, maka Allah telah menyuruh Roh Anak-Nya ke dalam hati kita, yang berseru: ”ya Abba, ya Bapa!” Jadi kamu bukan lagi hamba, melainkan anak; jikalau kamu anak, maka kamu juga adalah ahli-ahli waris, oleh Allah.”
Syalom rekan – rekan Youth yang diberkati Tuhan.. Gimana kabarnya hari ini? saya doakan semoga semuanya dalam keadaan sehat dan dalam lindungan Tuhan selalu.
Renungan kita kali ini kita akan belajar tentang bagaimana kita menjalani hidup sebagai anak Allah.. Kita adalah anak Allah, yang telah dibawa ke dalam keluarga-Nya oleh kuasa dan kasih karunia pengorbanan Yesus bagi kita. Sebagai orang percaya, kita mendengar bahwa kita adalah anak-anak Allah. Tetapi seringkali kita tidak menjalani hidup kita dalam menanggapi kebenaran itu. Malah hidup kita sering memiliki pola pikiran anak yatim. Kita lihat anak-anak itu tidak perlu khawatir ketika mereka memiliki ayah yang baik. Mereka tidak bertanya-tanya apakah mereka akan dapat makanan, apakah mereka dicintai atau apakah mereka memiliki tempat tinggal di dunia ini.
Kasih tanpa syarat dari orang tua mereka telah meletakkan dasar bagi anak – anak ini untuk memiliki kedamaian dan sukacita yang terjamin. Tuhan kita menginginkan hal yang sama dalam hidup kita.
Ia ingin meletakkan fondasi yang tak tergoyahkan bagi kita hanya berdasarkan kasih-Nya kepada kita sebagai anak-Nya sehingga ketika badai datang dan ombak menerjang, namun kita akan tetap kuat dalam identitas sebagai anak Allah.
Rekan – rekan Youth marilah kita melihat apa yang dikatakan firman Tuhan tentang kita, dan kemudian luangkan waktu untuk menanggapi firman Tuhan dengan iman.
Yohanes 1:12-13 berkata, “Tetapi kepada semua orang yang menerima Dia, yang percaya akan nama-Nya, diberikan-Nya hak untuk menjadi anak-anak Allah, yang dilahirkan, bukan dari darah, bukan dari keinginan daging, atau dari kehendak manusia, melainkan kehendak Allah.”
kemudian kalau kita baca dałam Galatia 4:6-7 dikatakan, “Dan karena kamu adalah anak, maka Allah telah menyuruh Roh Anak-Nya ke dalam hati kita, yang berseru: ”ya Abba, ya Bapa!” Jadi kamu bukan lagi hamba, melainkan anak; jikalau kamu anak, maka kamu juga adalah ahli-ahli waris, oleh Allah.”
2 Korintus 6:18 berkata, “Dan Aku akan menjadi Bapamu, dan menjadi anak-anak-Ku laki-laki dań anak-anak-Ku perempuan demikianlah firman Tuhan, Yang Mahakuasa.” Melalui adopsi ke dalam keluarga Allah, kita sekarang menjadi pewaris bersama Kristus.
Roma 8:17 mengatakan bahwa “kita adalah anak-anak Allah”. Nah, jika kita adalah anak-anakNya, maka artinya kita adalah pewaris bersama Kristus. Apa artinya menjadi pewaris bersama Kristus? Itu berarti bahwa semua milik Tuhan adalah milik kita. Ia berbagi kerajaanNya dengan kita.
Rekan – rekan Youth bisa membayangkan memiliki seorang Ayah yang memberi kita hadiah yang luar biasa dan yang sangat senang menghabiskan waktu bersama. Kasih Ayah surgawi Anda kepada kita sama sekali tidak mengenal batas! Begitupun dengan Kasih Tuhan sebagai Bapa kita memberikan kasih yang lebih dari bapa di dunia ini.
Kasih-Nya meresap, kuat, dan diberikan secara cuma-cuma. Hiduplah dalam menanggapi janji-janji-Nya yang mulia ini dan biarkanlah kedamaian dan sukacita menjadi anak Allah menjadi dasar yang tak tergoyahkan bagi kehidupan kita mulai hari ini.
Jalanilah identitas kehidupan kita sebagai anak-anak Allah, dengan anugerah yang sangat besar.
Namun identitas sebagai anak Allah juga memiliki tanggung jawab yang melekat didalamnya dan yang terutama adalah bagaimana kita mencerminkan gaya hidup dari nilai-nilai Kebenaran yang dimiliki oleh Bapa kita. Kiranya melalui renungan hari ini, rekan-rekan semuanya mengingatkan kita kembali mengenai jati diri kita didalam Tuhan
Amen
Tuhan Yesus Memberkati.
AH – MLE