MERDEKA SEBENAR-BENARNYA

August 20, 2022 0 Comments

Renungan Harian Youth Sabtu, 20 Agustus 2022

Yohanes 8 : 30 – 36

Syalom, selamat pagi teman-teman remaja dan pemuda ELOHIM. Apa kabarnya hari ini? Semoga kita semua sehat selalu dan dalam lindungan Tuhan.

Setiap peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Indonesia ialah refleksi. Tempat kita bercermin, sudah berapa jauhkah negara ini melangkah. Jika 1945 kita ibaratkan titik nol, sudah dititik manakah bangsa ini berada? Kalau kita hanya bercermin sendiri pasti kita akan mengatakan Republik ini sudah jauh lebih maju jika dibandingkan era awal kemerdekaan atau 77 tahun yang lalu.

Ketika kita melihat cermin yang lebih besar, maka kita tidak akan puas membandingkan diri kita dizaman lampau. Cermin besar dibutuhkan agar kita juga bisa membandingkan dengan apa yang sudah dicapai negara lain.

Negara yang belum menikmati kemajuan yang sesungguhnya belum merdeka sebenar-benarnya.

Nah teman-teman, refleksi kemerdekaan negara kita sangatlah penting. Namun refleksi kemerdekaan rohani dalam hidup kita jauh lebih penting. Apakah kita sudah benar-benar merdeka dalam Kristus?

Dalam Injil Yohenes 8:30-36. Disini dapat kita lihat percakapan antara Yesus dan orang-orang Yahudi yang percaya kepada Yesus.

Dari percakapan tersebut kita dapat mempelajari 2 hal :

1. Bagaimana kita dapat merdeka sebenar-benarnya? (Yohanes 8: 31-33)

            Dalam ayat ini Yesus memberikan langkah-langkah bagaimana seseorang dapat merdeka yang sebenarnya, langkah-langkahnya adalah hidup dalam firman, menjadi murid Tuhan dan tahu akan kebenarran yang memerdekakan. Seharusnya orang-orang Yahudi yang katanya percaya kepada-Nya harusnya mendengarkan Yesus, tapi di ayat 33 orang-orang tersebut malah membantah Yesus. Jika seseorang hidup dalam firman dan menjadi murid Yesus yang sudah merdeka, maka tidak akan adalagi perbantahan terhadap Firman itu sendiri. Justru ketika kita hidup merdeka dalam Kristus, kita tidak lagi diperhamba oleh dosa (Galatia 5:1). Yesus menegaskan dalam ayat 34, bahwa sesungguhnya  setiap orang yang berbuat dosa adalah hamba dosa. Bukan hamba kebenaran.

Seorang tokoh yang bisa kita pelajari disini adalah Spartakus. Spartakus bukan sekadar tokoh film yang melegenda, ia juga seorang tokoh sejarah. Para sejarahwan mengatakan bahwa ia mungkin seorang prajurit Roma yang kabur, lalu ditangkap kembali, kemudian dijual dalam sistem perbudakan sebagai seorang gladiator. Semasa di sekolah gladiator di Capua, Spartakus memimpin sebuah pemberontakan. Aksi pembelotan ini menarik perhatian sejumlah besar budak, yang berkembang menjadi sekitar 70.000 budak. Mulanya, pasukan budak Spartakus mengalami kemenangan-kemenangan yang spektakuler. Namun akhirnya mereka kalah, dan para pemberontak yang tertangkap disalibkan di sepanjang jalan ke Roma. Pemberontakan Spartakus seperti dosa memperbudak. Awalnya mengalami kemenangan-kemenangan yang spektakuler tapi akhirnya berujung penderitaan. Seperti halnya dosa, pertama sangat menggiurkan, menyenangkan, nikmat, tetapi ujung-ujungnya berupah maut. Justru Yesus disini menginginkan kehidupan kita bukan diperbudak atau diperhamba oleh dosa, melainkan menjadi hamba kebenaran.

Hamba kebenaran yang benar-benar sebagai orang merdeka didalam kristus tidak lagi hidup dalam cara hidup yang lama melainkan menjadi manusia baru.

2. Siapa yang dapat memerdekakan kita sebenar-benarnya? (Yoh 8:36)

Sangat jelas disampaikan oleh Firman Tuhan, “jadi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamupun benar-benar merdeka.” Kemerdekaan yang sebenar-benarnya hanya Yesus yang dapat mengerjakannya,  Anak Tunggal Allah yang membebaskan orang-orang Yahudi yang percaya kepada-Nya, termasuk kita. Apabila Anak Tunggal Allah memerdekakan kita, maka kita semua sungguh-sungguh menjadi orang yang bebas.

Berbahagialah kita yang memahami dan percaya bahwa Tuhan Yesus Anak Tunggal Allah telah membebaskan kita dari perbudakan dosa.

Sudah memerdekakan kita dari kuk perhambaan, marilah kita hidup dalam kebenaran-kebenaran-Nya dan menjadi murid-murid Yesus yang sejati. Karena Kebenaran itu sendirilah yang akan memerdekakan kita.

Roma 6:17-18,”Tetapi syukurlah kepada Allah! Dahulu memang kamu hamba dosa, tetapi sekarang kamu dengan segenap hati telah mentaati pengajaran yang telah diteruskan kepadamu. Kamu telah dimerdekakan dari dosa dan menjadi hamba kebenaran.”

Tuhan memberkati!

MW -AdS

PENGUMUMAN

Kami mengundah rekan-rekan semuanya untuk bisa hadir dalam Youth Celebration yang akan diadakan pada hari SABTU, 20 Agustus 2022 jam 17.00 di Gedung Gereja Elohim Batu

Tema youth celebration kita minggu ini adalah Spesial Kemerdekaan “Kemerdekaanku tidak akan merebut kemerdekaanmu” …  

Yuk dateng semuanya ya, jangan sampe ketinggalan … kita mau beribadah, memuji Tuhan bersama dan tentunya kita akan saling bertemu bersukacita bersama-sama.

Dan jangan lupa Ibadah besok jam 06.00 WIB serta Sekolah minggu jam 08.00 di GPdI Elohim Batu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *