“Never Give Up”
Renungan Harian, Selasa 16 Maret 2021
Yesaya 41:10, janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan.
Keadaan saat ini pandemik covid 19 yang sudah berlangsung selama 1 tahun mengakibatkan kondisi anak-anak Tuhan mengalami penurunan baik dalam hal ekonomi, keluarga, dan kondisi rohani. Banyak orang sudah mulai jenuh dengan keadaan yang tidak membaik, sehingga tidak sedikit yang depresi. Iblis mengambil kesempatan dalam keadaan seperti ini, dengan cara membisikkan rayuannya supaya kita menyerah (give up). Setiap dari kita tentunya pernah mengalami keadaan yang buruk, yang membuat kita stres, depresi, sedih, putus asa, dan bahkan memilih utk menyerah karena sudah tidak kuat lagi memikul beban hidup dipundak kita.
Orang yang give up/menyerah adalah orang yang kehilangan pengharapannya kepada Tuhan. Jangan Pernah menyerah sebab Tuhan tetap berkarya untuk menolong kita.
Untuk itu kita harus selalu waspada dan hati hati, saat kita ingin menyerah.
Matius 19:26, Yesus memandang mereka dan berkata: “Bagi manusia hal ini tidak mungkin, tetapi bagi Allah segala sesuatu mungkin.”
Ada seorang motivator terkenal yang sudah sangat terkenal didunia sampai saat ini. Dia bernama Nick Vujicic. Nick adalah orang yang cacat, lahir tanpa tangan dan kaki, keadaan itu membuatnya mengalami penolakan yang luarbiasa. Walaupun kondisi tubuh Nick Vujicic yang tidak sempurna (tidak punya tangan dan kaki yang sempurna), namun ia tidak menyerah dengan keadaan itu. Justru dia menjadi motivator yang luarbiasa, melakukan kegiatan selayaknya manusia normal dengan tubuhnya, bahkan dia sudah menikah dan berkeluarga dengan dikarunia 4 orang anak. Mengapa Nick bisa seperti itu ? karena dia tidak menyerah dengan keadaan.
Dua tipe manusia yang give up, yaitu give up sebelum bertanding dan give up saat bertanding. Mengapa orang bisa give up ?
- Kehilangan Pegangan Hidup (Pengharapan)
- Kehilangan Tujuan (Arah)
- Merasa tidak sanggup lagi, tidak kuat menghadapi masalah atau tekanan yang ada
- Tidak mendapatkan support dari orang terdekat atau tidak ada yang mendampingi melalui masa – masa sukar.
Kata Give up terjadi bukan hanya terjadi kepada orang dewasa, bukan hanya terjadi kepada orang yang berpendidikan rendah hati tinggi, tetapi terjadi kepada kalangan. Didalam Alkitab sekalipun, seorang Nabi Tuhan yang luarbiasa dipakai Tuhan, mengalami hal ini juga.
Elia adalah nabi yang pernah hampir menyerah ketika sesuatu terjadi kepadanya.
1 Raja-raja 19 : 4 Tetapi ia sendiri masuk ke padang gurun sehari perjalanan jauhnya, lalu duduk di bawah sebuah pohon arar. Kemudian ia ingin mati, katanya: “Cukuplah itu! Sekarang ya Tuhan, ambillah nyawaku, sebab aku ini tidak lebih baik dari pada nenek moyangku.”
Nabi Elia baru saja melakukan tindakan yang dahsyat dengan mengalahkan 450 nabi Baal, namun ketika dikejar-kejar oleh Izebel, Elia lari ketakutan dan ingin mati. Elia mengalami ketakutan yang mengibatkan dia putus asa dan hampir give up. Kisah Elia itu manusiawi, namun jangan lupa bahwa Allah selalu menyertai anak-anak-Nya supaya sanggup mengatasi masalah dan mengalami kemenangan.
Ketika hampir menyerah ingatlah bahwa :
1. Yang terbaik akan datang, sebab Tuhan belum selesai dengan kita
Yeremia 29:11 Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman Tuhan, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.
2. Perlindungan, kekuatan dan pertolongan hanya berasal dari Tuhan.
Bagian kita harus merespon dengan benar dan bertindak.
Mazmur 46:2 Allah itu bagi kita tempat perlindungan dan kekuatan, sebagai penolong dalam kesesakan sangat terbukti.
3. Pray until something happens.
Berdoa dengan tidak jemu-jemu akan menghasilkan mujizat, sebab doa kita mengubah segala-galanya.
Lukas 18 : 1 Yesus mengatakan sesuatu perumpamaan kepada mereka untuk menegaskan, bahwa mereka harus selalu berdoa dengan tidak jemu-jemu.
Roma 12 : 12 Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa !
Target Tuhan adalah diri kita bukan pencapaian kita.
Sebagai orang percaya kepada Tuhan Yesus, dalam menghadapi masalah dan situasi disetiap aspek kehidupan kita memiliki janji Tuhan. Janji penyertaan-Nya merupakan jaminan kita untuk meraih kemenangan. Untuk itu tidak seharusnya kita give up (menyerah) kepada keadaan.
Karena akan ada jalan keluar jika kita hampir ingin menyerah, yaitu bahwa yang terbaik akan segera datang sebab Tuhan belum selesai dengan kita; bahwa perlindungan, kekuatan dan pertolongan hanya berasal dari Tuhan; dan yang tak kalah penting adalah berdoalah dengan tidak jemu-jemu.
Ulangan 31:8 “Sebab TUHAN, Dia sendiri akan berjalan di depanmu, Dia sendiri akan menyertai engkau, Dia tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau; jangan takut dan jangan patah hati.”
Untuk itu bapak/ibu dan sdr terkasih, seberapa besar dan beratpun keadaan yang kita alami jangan pernah Give up, tapi kita harus Never Give up, karena ada tangan Tuhan yang selalu menyertai dan menolong kita.
Tuhan Yesus Memberkati.
YG