“Never Stop Praying”
Renungan harian Anak, Senin 24 Juni 2024
Syalom adik-adik yang terkasih didalam Tuhan Yesus Kristus …
Pada suatu hari di sekolah minggu, Bu Guru bertanya kepada anak-anak, “Siapa yang pernah mendapat hadiah ulang tahun barang yang sangat diinginkan?” Banyak anak mengangkat tangan mereka dengan penuh semangat. Kemudian, Bu Guru bertanya lagi, “Apa yang kalian rasakan ketika mendapat hadiah itu?” Anak-anak menjawab dengan penuh sukacita, “Senang sekali, Bu Guru!”
“Adik-adik,” lanjut Bu Guru, “bagaimana rasanya kalau harus berbaring di ranjang selama beberapa hari karena sakit? Pasti bosan dan pegal-pegal, kan? Sekarang, bayangkan kalau sakitnya sampai bertahun-tahun. Pasti sangat tersiksa, ya?” Anak-anak mengangguk, merasakan betapa sulitnya keadaan seperti itu.
Dalam Kisah Rasul 9:32-43 seorang bapak bernama Eneas yang sudah 8 tahun sakit lumpuh. Ia hanya bisa terbaring di tempat tidurnya. Sungguh kasihan melihat keadaannya. Suatu hari, Rasul Petrus datang ke kota Lida untuk mengunjungi murid-murid Tuhan. Saat Petrus singgah ke rumah Eneas dan melihat keadaannya, ia merasa iba. Petrus kemudian berdoa kepada Tuhan agar Eneas disembuhkan. Tuhan mendengar doa Petrus, dan dengan kuasa Tuhan Yesus, Eneas pun bangun dan berjalan. Eneas sembuh dari sakit lumpuhnya. Orang-orang yang menyaksikan kejadian itu merasa kagum dan mereka pun percaya kepada Tuhan.
Adik-adik, kota Lida tidak jauh dari Yope. Ketika murid-murid di Yope mendengar bahwa Petrus ada di Lida, mereka segera memintanya untuk datang ke Yope. Ternyata di Yope, ada seorang perempuan yang bernama Tabita, atau dalam bahasa Yunani disebut Dorkas, yang telah meninggal dunia. Tabita adalah murid Tuhan yang baik hati dan suka memberi. Saat Petrus tiba di Yope, ia melihat banyak orang sedang menangis. Para janda menunjukkan baju-baju yang dibuatkan oleh Dorkas ketika ia masih hidup. Mereka sangat sedih karena Dorkas telah meninggal dunia dan merasa tidak ada lagi yang akan peduli pada mereka. Melihat kesedihan mereka, Petrus meminta semua orang keluar dari ruangan. Lalu Petrus berlutut dan berdoa. Tuhan mendengarkan doa Petrus, dan dengan kuasa Tuhan Yesus, Tabita pun bangkit dari kematian.
“Murid-murid di Yope sangat bersukacita, dan para janda pun bahagia melihat Tabita hidup kembali. Berita tentang kebangkitan Tabita tersebar dengan cepat di seluruh Yope. Banyak orang menjadi percaya kepada Tuhan. Siapa di antara kalian yang tiap hari berdoa? Sebagai anak-anak Tuhan, kita diajarkan untuk meminta apapun di dalam doa seperti yang dilakukan Petrus tadi.
Permohonan Petrus tidak hanya untuk dirinya sendiri, tetapi justru untuk orang lain. Doa yang baik adalah doa yang tidak mementingkan diri sendiri, doa yang peduli akan penderitaan orang lain, dan dipanjatkan sepenuh hati dengan keyakinan bahwa Tuhan akan menjawab.
Jadi, adik-adik, jangan pernah berhenti untuk berdoa. Doa adalah cara kita berbicara dengan Tuhan, mengungkapkan isi hati kita, dan memohon pertolongan-Nya. Percayalah, Tuhan selalu mendengar doa kita dan akan memberikan yang terbaik menurut kehendak-Nya. Ayo, mari kita rajin berdoa setiap hari, baik untuk diri sendiri maupun untuk orang lain, dan lihatlah bagaimana Tuhan bekerja dalam hidup kita.
Ayat Hafalan
Mazmur 69:14 Tetapi aku, aku berdoa kepada-Mu, ya TUHAN, pada waktu Engkau berkenan, ya Allah; demi kasih setia-Mu yang besar jawablah aku dengan pertolongan-Mu yang setia!
Komitmenku hari ini
Aku mau senantiasa berdoa kepada Tuhan, aku percaya ada kuasa didalam Doa dan Doa membuat aku semakin dekat dan mengenal Tuhan.
Elkids 230624 – SP