PATHS OF RIGHTEOUSNESS

June 25, 2025 0 Comments

Renungan Harian Youth, Rabu 25 Juni 2025

Mazmur 23:3

Segala ketetapan Tuhan bagaikan padang rumput yang hijau dan subur, tempat di mana tersedia makanan rohani bagi semua orang yang percaya kepada-Nya. Firman Tuhan adalah makanan hidup yang menghidupi manusia baru—bukan sekadar bacaan, tetapi kebutuhan jiwa yang mutlak. Firman itu seperti susu bagi bayi rohani dan rumput hijau bagi domba, yang tidak pernah habis, tidak pernah kering, dan selalu segar untuk menumbuhkan dan menguatkan iman. Tuhan, Sang Gembala, membaringkan umat-Nya di padang yang hijau itu. Ia memberikan ketenangan dan kepuasan dalam pikiran mereka, apa pun keadaan yang sedang mereka alami. Jiwa mereka tinggal dalam kedamaian bersama-Nya, karena di dalam Tuhanlah terdapat tempat peristirahatan sejati—itulah padang berumput hijau yang sejati.

Jika saat ini kita diberkati dengan firman dan ketetapan-Nya, janganlah kita hanya lewat dan singgah sebentar, melainkan mari kita sungguh-sungguh berdiam dan berakar di dalamnya. Firman Tuhan bukan sekadar untuk didengar, tetapi untuk dijalani dan menjadi tempat tinggal bagi hati yang percaya. Orang-orang yang telah menikmati kebaikan Allah, hendaknya juga hidup setia menurut petunjuk-Nya. Tuhan membimbing langkah-langkah hidup kita melalui pemeliharaan-Nya, firman-Nya, dan karya Roh Kudus. Ia mengarahkan keputusan dan perjalanan hidup kita kepada hal-hal yang terbaik, sesuai hikmat-Nya yang sempurna.

Dan ketika kita lelah, haus, atau berada di tengah kekeringan hidup, Tuhan menuntun kita ke air yang tenang. Di sana, Dia tidak hanya memberi harapan yang menyegarkan hati, tetapi juga menyediakan minuman rohani yang menyejukkan dan menghidupkan kembali jiwa yang letih. Allah menyediakan bagi umat-Nya bukan hanya makanan dan peristirahatan melainkan juga kesegaran dan kesenangan, ketika jalan yang benar dipilih oleh kita untuk dilalui.

There are many more glorious promises like these in the New Testament. But the ones we’ve mentioned will suffice to show that the gospel is good news indeed. Yet the sad truth is that most Christians who claim to have accepted the gospel do not live the type of life described in the above verses. The purpose of bible is to enable you to lay a good foundation in your life, so that God’s full purpose for your life can be accomplished

Segala penghiburan dari Allah dan sukacita yang diberikan oleh Roh Kudus itulah yang dimaksud dengan “air yang tenang”—tempat di mana jiwa-jiwa umat-Nya dibimbing untuk beristirahat. Air ini mengalir dari Sumber Air Hidup, dan membawa sukacita sejati bagi kota Allah, yaitu umat-Nya yang percaya. Allah tidak menuntun kita kepada air yang keruh, bau, dan tak layak diminum; bukan pula kepada lautan yang bergelora atau banjir yang mengancam, melainkan kepada aliran air yang tenang dan menyegarkan, yang sesuai dengan roh yang lembut dan tenang yang bergerak menuju Allah.

Air yang tenang ini mencerminkan kedamaian batin dan ketenangan jiwa yang hanya bisa datang dari hadirat Tuhan. Ia menuntun kita bukan hanya untuk beristirahat, tetapi juga untuk berjalan bersama-Nya. Mazmur 23:3 menyatakannya dengan jelas: “Ia menuntun aku di jalan yang benar.” Inilah jalan kebenaran—jalan tanggung jawab, jalan ketaatan, jalan hidup yang sesuai dengan kehendak-Nya. Di jalan ini, Tuhan mengajar melalui firman-Nya, menegur dan mengarahkan melalui hati nurani, dan memelihara dengan pemeliharaan ilahi-Nya. Inilah jalan-jalan yang diinginkan oleh orang-orang kudus—jalan yang penuh damai, dan tidak ingin mereka tinggalkan. Sebab hanya mereka yang berjalan di jalan yang benar yang akan dibimbing menuju air tenang, yaitu penghiburan dan ketenangan dalam Tuhan. Jalan kewajiban bukan beban yang berat, melainkan jalan yang membawa sukacita dan ketenangan sejati. Seperti yang tertulis: “Pekerjaan kebenaran akan menjadi damai sejahtera.” Namun kita tidak akan mampu berjalan di jalan ini jika Tuhan tidak lebih dahulu menuntun dan membimbing kita.

Jesus said that the right way to enter His sheepfold (His kingdom) was through the door. But He said that some would try to come in by climbing over the walls. The way that God has laid down for man to be saved is by repentance and faith in the Lord Jesus Christ. That is the only way. God can never accept a man who tries to climb in any other way

Tidak ada makhluk yang lebih mudah tersesat dibandingkan dengan domba. Domba sangat rentan kehilangan arah, dan begitu ia tersesat, ia hampir tidak mampu menemukan jalan pulangnya sendiri. Begitulah juga keadaan orang-orang percaya. Bahkan yang paling rohani pun menyadari bahwa mereka memiliki kecenderungan untuk tersesat seperti domba yang hilang — keluar dari jalur, dan berbelok ke arah yang salah. Namun ketika Allah menunjukkan kesalahan mereka, menggerakkan hati mereka untuk bertobat, dan membawa mereka kembali pada jalan yang benar, di situlah jiwa mereka dipulihkan. Jika bukan karena campur tangan Allah, mereka akan terus berkeliaran, kehilangan arah, dan akhirnya hancur dalam kesesatan.

Most of us as God’s follower don’t seem to have the depth or the dedication or the power that the early Christians had. What do you think is the reason for this? The primary reason is that we haven’t repented properly. We have believed in Christ all right. But we have believed without repenting first. And so our conversion has been shallow

Kita bisa melihat hal ini dalam kehidupan Daud. Setelah ia melakukan dosa, hatinya langsung tersentuh. Dan ketika ia jatuh lagi, Allah mengutus Nabi Natan untuk menegurnya dengan keras, “Engkaulah orang itu.” Namun dari situ, Allah memulihkan jiwanya kembali. Walaupun Allah bisa saja membiarkan umat-Nya jatuh, Ia tidak akan membiarkan mereka terus terpuruk. Dalam kasih dan anugerah-Nya, Ia akan mengangkat mereka kembali ke jalan yang benar.

Setelah mengalami begitu banyak kebaikan Tuhan dalam hidup ini—termasuk di saat-saat sulit dan penuh tekanan—janganlah kita pernah meragukan kasih dan penyertaan-Nya, bahkan ketika berada di titik terendah sekalipun.

Karena itu, nama Tuhan adalah seperti menara yang kokoh—tempat perlindungan yang aman bagi kita. Nama-Nya menjadi jaminan bahwa Dia, yang telah membimbing kita selama ini dan memenuhi hati kita dengan damai sejahtera serta sukacita, akan terus melakukannya sampai akhir. Ingatlah: Allah tidak pernah, dan tidak akan pernah, meninggalkan mereka yang percaya dan bersandar kepada-Nya.

LW – IF

Dapatkan Link renungan Harian dari elohim.id setiap hari dengan bergabung kedalam Grup Renungan Harian kami
Silahkan ketik Nama (spasi) Daerah asal (Spasi) No Hp yang anda daftarkan
Kirim ke 0895-1740-1800
Tuhan Memberkati dan tetap bertumbuh dalam kebenaran Firman Tuhan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *