“Pembunuh Semangat”

Renungan Harian Kamis, 15 Desember2022
Bacaan: Roma 12:11“Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan.”
Semangat dalam mengikut dan melayani Tuhandalam ayat 11 digambarkan seperti api yang menyala. Ia dapat membesar atau mengecil. Sebagai contoh, api dari sebuah korek api. Ia dapat membesar dan bahkan dapat membakar rumah atau ia dapat mengecil kemudian mati. Api tersebut dapat dikontrol.
Semangatadalah api yang dinyalakan di hati kita. Jika kita tidak hati-hati, maka semangat kita akan mati.
Dalam pelayanan, anda harus waspada terhadap pembunuh semangat, yaitu hal-hal yang dapat memadamkan semangat anda dalam melayani Tuhan.
Ada tiga pembunuh semangat yang harus diwaspadai
Berpuas Diri
Seseorang yang berada dalam zona nyaman (comfort zone) biasanya menjadi berpuas diri. Kenyamanan menyebabkan kemalasan sehingga orang akan kehilangan arah atau tujuan.
Di dalam Alkitab, dapat kita ambil Yosua sebagai contoh. Dalam Kitab Yosua pasal 12 diceritakan perkara-perkara besar yang dilakukan oleh Yosua, bahwa ia sudah mengalahkan 31 orang raja. Selanjutnya Yosua 13:1 mengatakan: ” Setelah Yosua menjadi tua dan lanjut umurnya, berfirmanlah TUHAN kepadanya: “Engkau telah tua dan lanjut umur, dan dari negeri ini masih amat banyak yang belum diduduki.” Dalam ayat iniTuhan menegur Yosua, bahwa masih banyak negeri yang belum ditaklukkan. Tuhan menegur Yosua tentang pekerjaan yang belum selesai. Yosua telah mencapai prestasi yang besar tetapi ternyata masih banyak yang harus dikerjakan.
Penyakit berpuas diri juga seringkali menjangkiti para karyawan. Mereka berpuas diri dengan apa yang sudah dicapai sehingga tidak menunjukkan peningkatan kinerja. Tidak ada inovasi, tidak ada produk baru, tidak ada cara-cara baru. Perusahaan menjadi stagnan, jalan di tempat sehingga kalah dalam persaingan dengan kompetitor.
Kesulitan hidup.
Selama hidup, kita akan menghadapi banyak masalah, sebagai contoh: musibah, sakit penyakit, kesulitan keuangan, konflik , dan lain-lain. Biasanya orang lalu terfokus kepada masalah yang dihadapinya. Mereka merasa Tuhan tidak adil. Mereka sudah terlibat dalam pelayanan, tetapi Tuhan tidak membalas mereka dengan berkat. Keadaan – keadaan tersebut seringkali memadamkan semangat mereka dalam melayani
Mrk 4:19 memberi konfirmasi tentang hal ini: ”lalu kekuatiran dunia ini dan tipu daya kekayaan dan keinginan-keinginan akan hal yang lain masuklah menghimpit firman itu sehingga tidak berbuah.”
Untuk mengatasi kekuatiran, kita dapat berpegang pada janji Tuhan dalam Mat 6:25: ”Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian?”
Rutinitas
Rutinitas atau kebiasaan adalah melakukan sesuatu secara rutin, atau sebagai hal yang biasa. Kebiasaan membiarkan sesuatu yang luar biasa menjadi sesuatu hal yang biasa.
Tuhan menegur gereja mula-mula, dalam hal ini Jemaat di Laodikia tentang rutinitas ini. Wahyu 3:15-16 “(15) Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau tidak dingin dan tidak panas. Alangkah baiknya jika engkau dingin atau panas! (16) Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku.”
Ada seorang misionaris yang mengatakan bahwa kita tidak boleh menganggap diri kita sebagai relawan dalam melaksanakan tugas pelayanan. Dalam pelayanan, kita harus memandang diri kita sebagai hamba. Karena itu kita tidak boleh melakukan tugas pelayanan dengan cara sekedarnya.
Jangan melaksanakan tugas-tugas pelayanan sebagai tugas-tugas yang rutin. Allah kita adalah Allah yang luar biasa, bukan Allah yang biasa-biasa saja. Karena itu kita harus memandang tugas-tugas pelayanan sebagai hal yang luar biasa.
Mari kita jaga semangat kita dalam mengiring dan melayani Tuhan dengan roh yang menyala-nyala, jangan biarkan rasa berpuas diri, kesulitan hidup dan rutinitas itu memadamkan semangat kita.
Tuhan Yesus memberkati.
CM