Penopang Kekristenan
Renungan Harian Kamis, 04 Agustus 2022
Bacaan: 1 Korintus 13
Ayat Pokok : 1 Korintus 13:13, “Demikianlah tinggal ketigahal ini, yaitu iman, pengharapan dan kasih,… “
Shalom…. Selamat pagi bapak ibu dan saudara yang terkasih.
Jika kita memperhatikan beberapa bangunan yang megah dan besar, kita mendapati ada tiang-tiang penyangga yang besar dan kokoh yang menopang bangunan tersebut. Contohnya bangunan kelas sekolah minggu kita yang baru, kita bisa melihat ada pilar-pilar besar yang menopang bangunan tiga lantai tersebut.
Dalam hidup kekristenanpun demikian, ada tiang-tiang yang menyangga hidup kekristenan kita:
■ Pertama, Iman.
Dalam Ibrani 11:6 disana tertulis bahwa tanpa iman tidak mungkin manusia berkenan kepada Tuhan. Iman adalah satu-satunya cara manusia menemukan Allah. Ibrani 11 menuliskan tentang tokoh-tokoh Perjanjian Lama yang juga disebutkan hidup oleh iman.
Iman yang dimaksudkan Paulus ini bukan sekedar percaya, tetapi di dalamnya terdapat unsur keteguhan dan kesetiaan. Pada kesempatan yang lain Paulus memuji jemaat di Kolose (Kolose 1:4) karena mereka telah membuktikan bahwa iman mereka dan berita tentang hal tersebut telah tersiar di mana-mana. Seharusnya setiap orang Kristen dapat menyebarkan berita mengenai keteguhan imannya dimanapun mereka berada.
■ Kedua, Kasih.
Pada surat yang lain Paulus menyebutkan bahwa kasih adalah yang terbesar (1 Kor. 13:13). Kasih merupakan bahasa indah yang menjadi komunikasi antara manusia dengan Allah. Kita tahu bahwa banyak orang Kristen yang sakit hati karena disakiti bahkan oleh sesama orang Kristen. Daripada kita menjadi hakim dan melakukan tudingan-tudingan, sebaiknya kita mulai menerapkan hidup di dalam kasih. Dalam Lukas 10:25-37 Yesus memberikan perumpamaan tentang Orang Samaria yang baik hati dimana kisah tersebut menjadi contoh manusia yang hidup di dalam kasih. Siapakah orang yang mau mengambil risiko dengan menolong orang Yahudi? Ia adalah orang Samaria yang sebenarnya hatinya luka, sebab kelompoknya selalu direndahkan oleh orang Yahudi (orang Yahudi menganggap orang Samaria adalah orang Yahudi “campuran”), namun hatinya dipenuhi dengan kasih. Dan pesan Tuhan Yesus adalah “Pergilah perbuatlah demikian.” (ayat 37)
■ Ketiga, Pengharapan.
Pengharapan menjadi bagian penting dalam kehidupan. Ada sebuah statement yang menuliskan demikian; “Hidup tanpa pengharapan bagaikan mati sebelum ajal.” Manusia bisa hidup 40 hari tanpa makanan, sekitar 3 hari tanpa air, sekitar 4 menit tanpa udara, tapi mati bila 1 detik tanpa pengharapan. Hidup tanpa pengharapan membuat semangat seseorang mati, antusiasme juga mati dan menjalani semua tanpa gairah dan sukacita. Kehidupan yang dijalani bersama Tuhan akan senantiasa menghidupkan pengharapan kita dimana kemudia akan membangkitkan kreatifitas dalam pekerjaan dan pelayanan kita.
Bapak, ibu dan saudara yang terkasih dalam Tuhan Yesus Kristus, ketiga hal diatas yaitu Iman, Kasih dan Pengharapan harus sungguh-sungguh menjadi tiang penyangga yang kuat dalam hidup kekristenan kita. Mengabaikan satu saja, maka kehidupan rohani atau kekristenan kita tidak akan kuat. Amin.
Tuhan Yesus Memberkati
DS