“Percaya Dengan Segenap Hati”
Renungan Harian Youth, Kamis 13 Agustus 2020
Syalooom… selamat pagi teman- teman remaja pemuda ELOHIM. Apa kabarnya hari ini? Semoga kita sehat dan selalu dalam lindungan Tuhan. Pagi ini kita mau merenungkan kebenaran firman Tuhan yang terdapat didalam
Amsal 3:5 : “Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri.”
Amsal bijak ini memberikan kita ajakan atau perintah untuk mempercayai Tuhan dengan segenap hati, tanpa ragu, dan benar-benar mengakui ke-Mahakuasaan-Nya. Percaya dalam bahasa inggrisnya “trust” yang artinya serius meyakini. Percaya disini juga bukan hanya sekedar tahu Firman Tuhan saja, melainkan percaya sepenuhnya kepada Tuhan dengan segenap hati.
Tapi seringkali kita sadar dalam hidup kita, kalau kita sering lupa diri karena kita terlalu percaya pada diri kita sendiri. Pertanyaannya, apakah yang melandasi kepercayaan diri kita? Prestasi-kah? Atau kesuksesan? Atau karna cantik atau ganteng? Atau karena kekayaan orang tua kita? Atau mungkin juga akun media sosial kita memiliki banyak followersnya? Atau mungkin kemampuan atau talenta-talenta yang kita miliki? Hal-hal yang diungkapkan dalam pertanyaan diatas, sangat rapuh dan rentan terhadap perubahan.
Ada kisah nyata seorang anak kecil dengan ayahnya pemain akrobat yg terkenal bernama Charles Blondin. Seorang ayah ini hendak melakukan penyebrangan dengan seutas tali dari ujung ke ujung di atas AIR TERJUN NIAGARA. Dimana jika jatuh maka ia akan mati. Blondin berkata kepada semua penonton yang hadir hendak melihat akrobatnya. Dia berkata demikian, percayakah kalian jika aku dapat menyebrang dengan selamat berjalan diatas tali tersebut dari ujung ke ujung . . . . ? Semua penonton terdiam.

Lalu Blondin berjalan diatas tali tersebut dari ujung ke ujung diatas air terjun niagara tersebut dan kembali dengan selamat. Kemudian ia mengulangi hal tersebut sampai tiga kali. Semua penonton bertepuk tangan, hore, hore, hore hebat 3x Lalu blondin berkata lagi kepada penonton, percayakah kalian jika dapat berjalan dengan selamat dari ujung ini keujung sana dan kembali lagi kemari dengan selamat . . ? Semua penonton dengan semangatnya berkata KAMI PERCAYA. Lalu blondin berkata kepada penonton, jika demikian siapakah yg mau aku gendong, hendak ikut berjalan bersama dengan aku di atas tali tersebut . . . ? Seketika semua penonton hening hingga ada anak kecil berkata kepada blondin, SAYA MAU IKUT. kemudian anak kecil tersebut datang kepada blondin dan mereka pun berjalan diatas tali tersebut dari ujung ke ujung diatas air terjun niagara tersebut dan kembali lagi ketempat awalnya dengan selamat. semua penonton bertepuk tangan dengan gembira. Hore, hore, hore. Lalu setelah acara itu selesai, banyak orang datang kepada anak kecil tersebut dan berkata kepada anak kecil tersebut mengapa engkau berani mau ikut dengan pemain akrobat tersebut tidakkah engkau takut mati . . . ? Lalu anak kecil tersebut tersenyum dan berkata kepada semua orang : aku tidak takut mati karena pemain akrobat tersebut adalah ayahku, dan ia tidak akan pernah mencelakakanku. Kepercayaan anak kecil tersebut kepada ayahnya mengalahkan segala-galanya.
Mazmur 71:5, mengatakan:”Sebab Engkaulah harapanku, ya Tuhan, kepercayaanku sejak masa muda, ya, Allah.”
Percayakanlah segala sesuatunya kepada Tuhan. Kita percaya bahwa apa yang kita miliki dan yang dapat kita lakukan saat ini, semuanya berasal dari Tuhan. Percaya diri seharusnya timbul karna kita percaya Tuhan.
Dan jika kita percaya Tuhan yang menuntun hidup kita, maka seharusnya kita juga percaya bahwa Tuhan mengarahkan hidup kita kepada tujuannya Tuhan.
Tuhan Yesus memberkati. Amin.
Komitmenku hari ini :
Aku mau terus belajar percaya kepada Tuhan sejak aku masih muda, karena Tuhan adalah pengharapanku dan kepercayaanku.
MW – SCW