“Rendah Hati seperti Yesus”
Renungan Harian Youth, Rabu 03 Juni 2020
Bacaan Filipi 2 : 8-11
Halo rekan – rekan youth Elohim…. bagaimana kabarnya? meskipun lebaran tidak bisa mudik atau pulang kampung, tetap semangat ya menjalani hidup… masi ada hari esok/ yang penting terus jaga kesehatan.. oiya pasti sebagian besar dari kalian tidak bisa mudik ya… tenang aja banyak kok temannya.. itu karna anjuran dari pemerintah untuk tetap stay at home dan jalan satu satunya untuk memutus rantai covid 19..
Tetap harus patuh ya gaes sama aturan pemerintah demi kebaikan bersama, karena pemerintah salah satu wakil Tuhan.. jika kalian melihat sosial media yang lagi viral banyak sekali yang melanggar aturan pemerintah,.. kita jangan seperti itu ya guys, kita anak Tuhan yang harus jadi terang dimanapun kita berada, harus patuh dengan aturan pemerintah.. oke..
Untuk tetap patuh, kita perlu lo yang namanya hati yang rendah hati..
Renungan kali ini bicara tentang RENDAH HATI… Apa sih rendah hati? Apakah sama dengan rendah diri? … jelass bedalah… Walaupun sama sama menggunakan kosa kata :”rendah”,namun antara padanan kata “Rendah hati” dan “Rendah Diri” ,terdapat perbedaan total .
Rendah hati,merujuk pada:”jauh dari keangkuhan diri” ,sedangkan “rendah diri”menggambarkan ketiadaan rasa percaya diri. Sikap mental ini tercermin dalam sikap yang ditunjukkan ketika berinteraksi dengan lingkungan.
Secara umum kata rendah hati memiliki arti: sikap bijak seseorang yang dapat memposisikan dirinya tidak merasa lebih penting, lebih tinggi, lebih pintar, lebih benar dari orang lain.
Nah Sikap rendah hati diaplikasikan dalam cara kita menghargai orang yang berhadapan dengan kita. Sedangkan rendah diri itu sikap yang tidak percaya diri. Jelas ya gaes bedanya….
Hari ini kita belajar tentang RENDAH HATI…
Ciri dari orang yang rendah hati adalah mau mendengarkan pendapat, saran dan juga kritikan dari orang lain.
Sikap yang mau diajarkan adalah karakter dasar dari kerendahan hati. Sebaliknya sikap yang angkuh dan sombong cenderung membenarkan diri sendiri, merasa diri benar dan tidak mau diajar.
Kerendahan hati ini mencangkup semua aspek hidup kita.. dalam situasi apapun kerendahan hati itu penting. Dalam keluarga, pertemanan, lingkungan masyarakat, maupun dalam pekerjaan.. Kita akan blajar dari teladan Yesus dimana saat menjadi manusia Yesus adalah pribadi yang rendah hati..
Dalam bacaan Alkitab Filipi 2 : 8- 11
ayat 8 : Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diriNya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati dikayu salib”
kita dapat merenungkan bahwa Yesus sendiri sebagai teladan utama dari kerendahan hati mengungkapkan makna yang dalam melalui kehidupan-Nya sebagai manusia. Selama hidup-Nya di dunia, Yesus selalu berjalan dalam kerendahan hati dan ketaatan kepada Bapa, sehingga Allah mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama.
Di ayat yang ke 9 : Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepadaNya nama diatas segala nama,
Kita perlu memahami bahwa sikap dan sifat tinggi hati atau kesombongan tidak akan membawa kesejahteraan dalam hidup ini. Sebaliknya, hidup dalam kerendahan hati akan membuat hidup kita berhasil dan dipenuhi berkat. Kita telah dibenarkan dan diselamatkan hanya karena anugerah-Nya, bukan karena kekuatan kita. Marilah kita hidup dalam kerendahan hati seperti Tuhan kita, Yesus Kristus.
Milikilah kerendahan hati, jangan congkak atau sombong! Orang yang memiliki kerendahan hati adalah orang yang dicari Tuhan. Untuk menjadi alat kemuliaan-Nya, karena perlu kerendahan hati untuk mengenal dan memahami jalan-jalan Tuhan.
Rasul Petrus menyatakan hal ini:
“Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati. Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya.” (I Petrus 5:5-6)
yuk sama – sama merenungkan
1. Apakah selama ini kita sudah hidup dengan kerendahan hati seperti Yesus?
2. Bagaimana kita dapat mencegah perasaan sesumbar atau tinggi hati?
Yang harus kita lakukan yaitu belajar untuk menyadari bahwa eksistensi kita di dunia ini karena kasih karunia dan anugerah Tuhan.
Komitmenku
Aku menyadari bahwa aku ada sampai saat ini karena berkat kemurahan-Mu. Ajar aku untuk selalu ingat bahwa tidak ada alasan untuk menjadi sombong.
CGP – YDK