SATU-SATUNYA JALAN

Renungan Harian Youth, Selasa 18 April 2023
Yohanes 14:6, Kata Yesus kepadanya: Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.
Adalah umum dalam budaya masa kini bagi orang-orang untuk percaya bahwa semua jalan menuju kepada Tuhan. Banyak yang percaya bahwa berbagai macam agama dan sistem kepercayaan pada akhirnya akan membawa kita kepada Tuhan. Meskipun kepercayaan semacam ini diterima secara luas, hal itu tidak sesuai dengan apa yang Yesus katakan dalam Yohanes 14:6. Yesus berkata bahwa Dia adalah satu-satunya jalan menuju Allah.
Tidak seorang pun dapat datang kepada Bapa kecuali mereka datang melalui Yesus.
Dr. R.C. Sproul, teolog dan apologet Kristen kontemporer terkenal, bercerita tentang pengalamannya saat baru menjadi mahasiswa. Seorang profesor yang memusuhi kekristenan bertanya kepadanya, “Sproul, apakah Anda percaya Yesus Kristus adalah satu-satunya jalan menuju Tuhan?” Jawabnya, “Ya, benar.” Dosen itu memarahi Sproul, “Itu adalah pernyataan yang paling sempit, fanatik, dan arogan! Anda menjadi orang yang sangat egois dengan percaya bahwa cara beragama Anda adalah satu-satunya cara.” Saat ini, banyak orang berpikir ada banyak jalan/cara ke surga. Semua agama dianggap bisa memimpin orang ke surga. Sebab itu, kita dianggap picik, fanatik, dan arogan jika mengklaim hanya Yesus satu-satunya jalan menuju surga. Apakah benar ada banyak jalan ke surga?
Rekan-rekan youth, Tuhan Yesus berbicara tentang realitas kerajaan surga sebagai rumah Bapa (ay. 2-4). Dia memberikan jalan/cara bagaimana bisa masuk surga, yaitu “percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku.” (ay. 1). Kata “percayalah” bersifat imperatif, suatu perintah untuk percaya Yesus karena Dia naik ke surga, menyediakan tempat buat kita dan akan datang kembali membawa kita ke surga (ay. 2-3). Namun, tidak semua murid percaya (misalnya, Tomas) sehingga Yesus memberikan jaminan, “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup…” (ay. 6). Artinya, akses satu-satunya menuju ke surga hanyalah melalui Yesus Kristus. Hal ini ditegaskan kembali oleh Rasul Petrus, “Dan keselamatan tidak ada di dalam siapa pun juga selain Dia…” (Kis. 4:12). Yesus adalah kebenaran, apa yang dikatakan-Nya pasti digenapi-Nya. Dia adalah hidup yang dari Allah, yang menghidupkan kita. Yesus mendalilkan diri-Nya dalam keeksklusifannya sebagai yang diutus Bapa (Yoh. 17:3).
Karena itu, Dialah satu-satunya jalan: “Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.”
Yesus adalah satu-satunya cara bagi kita untuk dapat mengenal, memiliki hubungan dengan Allah Bapa, dan menjalani kehidupan yang dapat menyenangkan-Nya. Cara konkritnya adalah dengan mempercayai Kristus. Hanya melalui Yesus saja orang dapat diselamatkan. Tidak ada seorang pun di dunia ini yang mendapat kekuasaan dari Allah untuk menyelamatkan kita selain Yesus (Kisah Para Rasul 4:12). Jadi, mempercayai Yesus Kristus adalah jalan bagi kita untuk dapat mengenal Allah Bapa. Kemudian Yesus adalah kebenaran artinya Yesus adalah realitas dari semua janji Allah. Yesus adalah pernyataan yang sempurna tentang wujud Allah. Ketika Filipus meminta Yesus untuk menunjukkan Bapa, Yesus menjawab, “Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa”. Semasa hidup Yesus di bumi, Ia memperlihatkan seperti apa Allah Bapa itu. Kehidupan Yesus memperlihatkan kepada kita bahwa Bapa itu baik dan penuh kasih, Bapa menjawab doa dan membenci dosa. Yesus adalah kebenaran yang hidup dari Allah Bapa. Kemudian Yesus adalah hidup berarti Ia tidak sekedar memberikan hidup, Dia-lah kehidupan itu sendiri. Oleh karena itu, siapa pun yang percaya kepada Yesus, menerima hidup yang kekal. Kita dibenarkan dan memperoleh hidup ketika kita mengambil langkah iman dengan mempercayai Yesus Kristus. Oleh karena itu, sudah seharusnya kita meresponi Kristus melalui cara hidup yang berpadanan dengan anugerah yang telah diberikan-Nya, yaitu cara hidup yang sama sebagaimana Ia hidup, yaitu menyangkal diri, memikul salib, dan terus mengikut Kristus (Matius 16:24).
Sebab Dia-lah satu-satunya Pribadi yang dapat membawa kita kepada Bapa di rumah-Nya.
Martin Luther menyebut Yohanes 14:1-7 sebagai, “Khotbah terbaik dan paling menghibur yang pernah disampaikan Yesus di bumi.” Ayat-ayat ini menjadi dasar bagi kita untuk hidup tenang dan damai ketika menghadapi maut. Jika Anda sedang berada di titik terendah dan berpikiran hampir habis masa hidup, tidak ada lagi tempat di mana Anda bisa berharap, datanglah kepada Yesus Kristus. Percayalah kepada-Nya sebagai Tuhan dan Juruselamat Anda.
Jika kita mengenal, mendapatkan dan menerima kebenaran yaitu Tuhan Yesus, maka kita mengenal, mendapatkan dan menerima sesuatu yang tidak akan pernah berakhir. Sebab Segala sesuatu di bumi ini tidak ada yang kekal, semua hanya sementara saja. Oleh sebab itu, kita jangan percaya kepada segala sesuatu yang sementara, tetapi kita harus percaya kepada yang kekal yaitu Tuhan Yesus.
Percayailah kehadiran-Nya, Ia tetap hadir bersamamu, percayailah janji-Nya, bahwa Ia akan datang membawa kita tinggal bersama dengan-Nya, percayailah bahwa Ia layak dipercaya sebab Dialah jalan, kebenaran dan hidup.
Amin
Tuhan Yesus Memberkati
RM – DOT