Segala Kemuliaan hanya bagi Tuhan

August 25, 2022 0 Comments

Renungan Harian Kamis, 25 Agustus 2022

Bacaan : 1 Tesalonika 2

1 Tesalonika 2:5-6 “Karena kami tidak pernah bermulut manis — hal itu kamu ketahui — dan tidak pernah mempunyai maksud loba yang tersembunyi — Allah adalah saksi — juga tidak pernah kami mencari pujian dari manusia, baik dari kamu, maupun dari orang-orang lain, sekalipun kami dapat berbuat demikian sebagai rasul-rasul Kristus”

Shalom… Selamat Pagi bapak, ibu dan saudara yang terkasih dalan Tihan Yesus Kristus.  

Menyertakan Allah dalam sebuah pengakuan itu adalah suatu hal yang tidak main-main.  Namun dalam suratnya, Paulus berani menyatakan itu bahwa ia tidak pernah bermulut manis dan tidak ada maksud loba yang tersembunyi, artinya Paulus berani menjamin ketulusan hatinya. Ia juga tidak mencari pujian dari manusia karena pelayanan yang tulus hanya fokus kepada tugas yang Tuhan berikan.

Inilah hidup yang berpusat pada Kristus.  Kemanapun ia berputar maka putarannya selalu menuju kepada Kristus dan ke arah kemanapun ia melangkah arah hidupnya adalah untuk Kristus. 

Jadi segala sesuatu yang dikerjakan dilandasi pada ketulusan hati yang tidak dapat dipungkiri lagi sebab Allah sanggup untuk memeriksa hati kita yang paling dalam sekalipun.

Bapak, ibu dan saudara yang terkasih, setiap kita harus mengetahui bahwa setiap keinginan untuk pemujaan bagi dirinya sendiri pastilah akan berakhir ke dalam bencana.  Ketika manusia mengejar popularitas bagi dirinya sendiri maka akan berakhir pada malapetaka.  Sama ketika Lucifer, Sang Putra Fajar, ketika ia berada di tempat yang istimewa sebagai malaikat yang memimpin penyembahan di surga, namun ia tergoda untuk mencari kemuliaan bagi dirinya sendiri, maka Allah melemparkannya ke bumi dan menjadi setan. 

Kita mempunyai akun di berbagai media sosial.  Kita harus ingat bahwa ini bukanlah tempat untuk mencari pemujaan bagi diri sendiri.  Jadikanlah fasilitas tersebut sebagai tempat bagi kita berkarya untuk kemuliaan Kristus.   Pergunakanlah akun sosial media kita sebagai alat untuk memukan jiwa-jiwa yang terhilang di sosial media.  Hubungi teman-teman yang sudah jauh dari Tuhan, ajaklah mereka untuk kembali mendekat kepada Tuhan.  Carilah mereka yang terhilang dan bawalah mereka kepada Kristus. 

Eksistensi kita di sosial media harus mempunyai misi, bukan misi bagi diri sendiri tetapi segala kemuliaan hanya bagi Tuhan Yesus Kristus.

Bapak, ibu dan saudara yang terkasih.  Ketika kita melayani Tuhan, jadilah pelayan Tuhan yang bermotif lurus dan tidak tenggelam dalam ambisi pribadi.  Lakukanlah dengan motif untuk kemuliaan-nya bukan untuk kemuliaan diri kita.  Kalau kita bekerja lakukanlah bukan sekedar untuk memenuhi kebutuhan kita dan keluarga kita tetapi untuk kemuliaan Tuhan. Jika kita berputar bergerak dan melakukan apa saja terarah kepada Kristus maka semua ego kita akan menjadi hancur.

1 Korintus 10:31 menuliskan; “… Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah.”

Kekristenan yang sejati bukanlah hidup untuk diri sendiri.  Setiap kita harus mengingat bahwa bencana berawal dari ketika hidup kita berpusat pada diri sendiri, dan godaan pemujaan bagi diri sendiri pasti akan berakibat fatal,

jadi waspadalah!!!

Tuhan Yesus Memberkati.

DS

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *