MENIKMATI ALIRAN SUKACITA
Renungan Harian Youth Kamis, 25 Agustus 2022
Syalom rekan-rekan Youth semuanya, kiranya hari ini kita semua diberkati oleh Tuhan melalui Firman Tuhan hari ini
Rekan-rekan kita tentunya ingat kan ada iklan yang penutupnya “Aku dan Kau suka Dancow” … iya iklan susu dancow. Dan seperti iklan yang lainnya yang mengiklankan makanan, kata-kata iklan ini akan diikuti oleh gambar para selebriti dengan sisa susu di bagian atas mulut mereka. Bukti kecintaan mereka terhadap susu itu nyata terlihat di wajah mereka!
Contah lain lagi rekan-rekan pasti punya hobi bukan? Dan hobi itu bisa beda-beda namun yang sama adalah Ketika seseorang melakukan apa yang jadi hobinya atau kesukaannya pasti terpancar dari wajahnya ada sebuah kesenangan dan sukacita. Jarangkan kita melihat seseorang melakukan hobinya dengan wajah yang murung …
Bukti dari apa yang kita sukai itu seharusnya terlihat dari wajah kita dan dalam semua yang kita katakan dan lakukan.
Pertanyaannya adalah dapatkah orang lain melihat dengan jelas, kasih dan ucapan syukur kita kepada Kristus melalui sukacita yang tampak dalam kehidupan kita?
Amsal 27:19 Seperti air mencerminkan wajah, demikianlah hati manusia mencerminkan manusia itu.
Sebagai anak Tuhan seharusnya kita ini adalah pribadi paling penuh sukacita di muka bumi. Apa lagi, kita memiliki Bapa yang tidak pernah meninggalkan kita. Kita berjalan dalam kasih karunia-Nya. Kita adalah penerima keimpahan kemurahan-Nya dan kebesaran kasih-Nya. Melalui iman kepada Anak- Nya, kita diampuni dari dosa.
Namun kita semuanya punya musuh yang bisa mencuri sukacita dalam kehidupan kita, tantangan hidup, keduniawian begitu mudah mencuri sukacita kita Ketika kita tidak terus menjaga aliran sukacita dari Tuhan.
Tidak Sempurna, Hanya Penuh Sukacita
Sesekali, kita bertemu juga dengan orang-orang yang benar-benar penuh sukacita. Kita menemukan beberapa di antaranya di dalam Alkitab. Apakah orang-orang penuh sukacita ini memiliki kehidupan yang sempurna? Sama sekali tidak! Coba lihat Daud, dia penuh sukacita; padahal, seperti yang telah kita bahas dalam bab sebelumnya, kehidupan yang dijalaninya tidak mudah. Rasul Paulus adalah salah seorang yang kehidupannya tidak berjalan seperti yang dia mau. Bahkan, dia dipenjara, disiksa, dan banyak mengalami kesesakan. Kalau ada orang yang pantas merasa patah arang dan putus asa, Paulus adalah orangnya. Namun, dia menulis salah satu kitab paling positif dan penuh sukacita dalam Alkitab—surat untuk jemaat Filipi—dari sel penjaranya.
“Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah!” (Filipi 4:4).
Rekan-rekan kita bisa mengalami sukacita yang besar, karena dosa-dosa kita telah diampuni melalui kematian Kristus, dan kita memiliki pengharapan mulia dan janji kehidupan kekal melalui kebangkitan-Nya. Tidak seorang pun dan tidak ada satu masalah pun yang bisa merebut sukacita itu dari kita!
Sebenarnya, sukacita bukan hanya bagi orang-orang dengan kehidupan yang lancar dan bahagia. Ada orang-orang penuh sukacita yang akan kamu temui, yang telah mengalami kesesakan yang lebih berat daripada yang mereka bayangkan. Itu karena, sukacita berasal dari Tuhan, bukan karena keadaan yang mereka alami.
Sukacita bukanlah hal yang mewah atau sekedar hiasan dalam kehidupan Kristiani. Sukacita adalah tanda bahwa kita benar-benar hidup dl dalam keindahan kasih Allah, dan bahwa kasih itu memuaskan kita. —Andrew Murray
Kebahagiaan bisa datang dan pergi seiring perubahan keadaan. Ketika mendapat nilai yang bagus, atau bersenang-senang bersama teman-teman, Ketika kita menang dalam pertandingan, dan semua itu membuat kita bahagia. Akan tetapi, pada saat segalanya tidak berjalan lancar, pada saat kamu mendapat nilai yang jelek waktu ujian atau rekanmu meninggalkan kamu, maka kamu cenderung bersedih. Sukacita tidak seperti itu. Sukacita tidak datang dan pergi seiring apa yang terjadi dalam kehidupanmu.
Kamu bisa bersedih karena sesuatu dalam hidupmu, tetapi kamu tetap memiliki sukacita. Inilah kegembiraan dan ketenangan di dalam jiwa, yang tetap ada walaupun di tengah situasi yang sulit.
Sukacita yang sejati lahir dari dalam hati kita, bukan dari apa yang terjadi diluar kita. Inilah sukacita ilahi yang diberikan oleh Tuhan, bukan karena apa yang terjadi namun karena kebesaran kasih Allah dalam kehidupan kita seharusnya inilah sukacita kita. Jangan biarkan iblis mencuri damai dan sukacita kita, kita perlu terus membangunnya. Hiduplah dalam pujian kepada Allah inilah yang akan mengalirkan sukacita dalam diri kita.
Hiduplah dengan memperkatakan Firman Tuhan untuk menjaga hati kita terus dengan cara pandang yang tepat
Sukacita ilahi adalah wujud kehadiran Allah didalam kehidupan kita, dan bukan hanya kita yang akan menikmatinya, namun aliran sukacita itu juga akan keluar dari hati kita kepada Tindakan, perkataan, senyuman yang menjadi berkat bagi orang lain.
Hiduplah dalam sukacita karena itulah ciri kehidupan seorang anak Tuhan
Tuhan Yesus memberkati
YNP – SCW