Semakin Dipangkas Semakin Lebat
Renungan Harian Selasa, 13 September 2022
Bacaan: Kisah Para Rasul 8:1-25
Nats: Kisah Para Rasul 8:4, Mereka yang tersebar itu menjelajah seluruh negeri itu sambil memberitakan Injil.
Syalom Bapak Ibu Saudara yang terkasih dalam Tuhna Yesus Kristus . . . .
Di rumah teman saya, ada sejenis tanaman rambat yang menghiasi pagarnya. Yang menarik, bila dahan-dahan tanaman ini dipangkas maka ia akan berkembang semakin lebat dalam waktu yang relatif singkat. Pemotongan dahan tidak menghancurkan tanaman ini tetapi justru membesarkannya. Semakin dipangkas, semakin lebat. Istilah tersebut agaknya tidak terlalu berlebihan jika disematkan kepada orang Kristen. Fakta sejarah membuktikan bahwa orang Kristen dari awal kemunculannya sampai saat ini tidak lepas dari penganiayaan. Namun seolah orang Kristen tidak ada habisnya, justru semakin dipangkas malah semakin lebat.
Menurut Pars Teological Center sebuah badan pelatihan teologi Kristen yang berbasis di London – Inggris, saat ini jumlah warga Iran yang baru memeluk Kristen dan berjemaat didalam kegerakan gereja-gereja rumah, mencapai satu juta orang. Selain itu ada 200 orang Kristen Iran yang saat ini sudah menjadi generasi penerus pemimpin gereja Iran.
Hal sebaliknya, sejarah membuktikan bahwa orang-orang Kristen yang berada di zona nyaman justru mengalami kemerosotan, misalnya saja di Amerika dan Eropa. Setiap tahun puluhan gereja yang ditutup, sementara di negara-negara dimana Kristen mengalami penganiayaan justru mengalami peningkatan yang sangat drastis.
Sejak bangkitnya gereja mula-mula, berbagai usaha dilakukan untuk menghambat pertumbuhannya. Para pemuka agama Yahudi bekerja keras, mereka bekerja keras bukan untuk memberitakan kerajaan Allah, melainkan untuk membinasakan orang Kristen. Contohnya dapat kita lihat dalam pembacaan kita hari ini.
Demikianlah yang terjadi pada gereja mula-mula. Pada pasal sebelumnya, Stefanus, salah satu pemimpin gereja, dibunuh secara keji karena imannya. Kemudian di ayat 1, jemaat di Yerusalem mulai mengalami penganiayaan yang hebat. Saulus secara gencar menangkapi orang Kristen (ayat 3). Akibatnya banyak orang percaya yang mengungsi dari Yerusalem dan menyebar ke aneka daerah. Namun, mereka keluar bukan untuk menyembunyikan diri. Sebaliknya, mereka giat memberitakan Injil Kristus (ayat 4-5). Luar biasa!
Bersyukurlah jika kita mengalami penganiayaan dan penindasan, justru itu kesempatan bagi kita untuk bertumbuh dalam iman yang sehat, tidak terjebak dalam zona nyaman kita,
Marilah kita berpegang teguh pada panggilan kita untuk memberitakan Injil meskipun banyak kesulitan yang menjegal.
Amin !
Tuhan Memberkati
TC