Semuanya itu Karunia Allah
Pengkotbah 5:17-18, Maka mengertilah aku bahwa yang paling baik bagi kita ialah makan, minum dan menikmati hasil kerja kita selama hidup pendek yang diberikan Allah kepada kita; itulah nasib kita. Jika seorang menerima kekayaan dan harta benda dari Allah, dan ia diizinkan menikmati kekayaan itu, haruslah ia merasa bersyukur dan menikmati segala hasil kerjanya. Itu adalah juga pemberian Allah. (BIMK)
Syalom Selamat Pagi Saudara-saudara yang terkasih.
Istri pria itu baru saja meninggal. Ketika membereskan barang-barang istrinya, ia menemukan syal sutera yang mereka beli saat bertamasya diluar negeri. Secarik syal yang cantik, anggun, dan mahal. Label harganya masih menempel. Istrinya terlalu menyayangi syal itu sehingga malah tidak sempat memakainya karena menunggu kesempatan istimewa. Padahal, pria itu pernah berkata, “Sudahlah. Jangan menunggu hari istimewa baru memakai barang yang bagus. Setiap hari dalam kehidupanmu itu istimewa, karena setiap hari adalah karunia Allah.
Menurut Pengkhotbah, alangkah baiknya jika orang makan-minum dan bersenang-senang dalam segala usaha yang dilakukan dengan jerih-payah di bawah matahari selama hidup yang pendek, yang dikaruniakan Allah kepadanya. Allah juga mengaruniakan kepada manusia kekayaan dan harta benda serta kuasa untuk menikmatinya, untuk menerima bahagiannya, dan untuk bersukacita dalam jerih payahnya (ay. 17-18).
Dalam dua ayat ini dapat dikatakan bahwa segala sesuatu yang dapat kita nikmati dalam hidup ini bukan hanya karena jerih payah dan kerja keras kita, tetapi sesungguhnya bahwa semuanya itu adalah KARUNIA ALLAH.
Tetapi umur yang dikaruniakan Tuhan dalam menikmati rahmatNya dalam hidup ini adalah singkat . Jadi semuanya akan menjadi sia-sia kalau semuanya itu menjadi orientasi atau tujuan utama kita. Sehingga supaya karunia Allah bagi kita tidak menjadi sia-sia, maka kita harus memanfaatkan karunia itu menurut kehendak Tuhan.
Setiap hari adalah hari yang istimewa. Setiap jam dan menit sangat berharga. Kita seharusnya menikmati pengalaman hidup setiap hari dengan bahagia. Bukan berarti kita hidup berfoya-foya dan sembrono. Kita menikmati hubungan, pelayanan, waktu, kegiatan, kekayaan, dan harta secara bijaksana, penuh syukur, dan sukacita.
Kita juga menikmati hidup sebagai kesempatan untuk mencari, mengenal, dan mengalami Tuhan. Jangan menundanya atau menunggu-nunggu hari yang istimewa. Marilah kita menikmatinya dengan penuh rasa syukur
Saudara-saudara yang terkasih mari hendaklah kita berbagi dengan orang lain yang berkekurangan hidupnya, itulah kasih. Demikian juga melalui kekayaan dan harta kita dalam
1Timotius 6: 17–18, Peringatan kepada orang-orang kaya di dunia ini agar mereka jangan tinggi hati dan jangan berharap kepada sesuatu yang tak menentu seperti kekayaan, melain kan pada Allah…. Peringatkanlah agar mereka itu berbuat baik, menjadi kaya dalam kebajikan, suka memberi dan berbagi.
Berbagai kasih dengan sesama adalah bentuk bahwa kita hidup dengan bersyukur atas kasih karunia Allah.
Tuhan Yesus memberkati
EW