SEPERTI KAKI RUSA

January 14, 2025 0 Comments

Renungan Harian Youth, Selasa 14 Januari 2025
Bacaan: Habakuk 3:19
“Allah Tuhanku itu kekuatanku: Ia membuat kakiku seperti kaki rusa, Ia membiarkan aku berjejak di bukit-bukitku.”
Shalom, rekan-rekan Youth yang dikasihi Tuhan yang dikasihi Tuhan!
Hidup ini sering kali diibaratkan seperti perjalanan di hutan belantara yang penuh tantangan. Sama seperti rusa yang harus berlari melewati medan berbatu dan menghadapi para pemangsa, kita pun sering kali menghadapi rintangan dan kesulitan dalam hidup. Namun, firman Tuhan hari ini mengajarkan bahwa

  1. Kaki Rusa: Lambang Kekuatan dalam Kelemahan
    Rusa adalah binatang yang lemah secara fisik. Namun, keunggulannya terletak pada kekuatan kakinya yang luar biasa. Dengan kaki-kaki itu, rusa dapat berlari cepat, melompat tinggi, dan berjejak dengan stabil di atas bukit berbatu yang curam. Itulah sebabnya rusa kerap kali dipakai dalam Alkitab untuk menggambarkan kekuatan dan daya tahan yang diberikan Tuhan bagi orang percaya untuk menghadapi dan melewati masa – masa sulit dalam kehidupan. Rusa punya sepasang kaki yang kuat, yang diperlukannya untuk dapat hidup di lingkungan hutan yang keras dan sulit. Kaki mereka juga diperlukan untuk dapat melarikan diri dari para pemburu mereka, entah itu manusia ataupun hewan buas seperti harimau. Karena itulah, kaki rusa tercipta dengan kekuatan yang mampu menanggung semuanya.
    Kaki rusa melambangkan iman kita—hubungan dengan Tuhan yang memberikan kekuatan di tengah kelemahan kita. Iman yang kokoh akan membuat kita mampu menghadapi berbagai “bukit terjal” dalam kehidupan, seperti masalah keluarga, tekanan di sekolah atau pekerjaan, serta pergumulan pribadi.
    Habakuk menyadari bahwa kekuatannya tidak berasal dari dirinya sendiri. Dia berkata, “Allah Tuhanku itu kekuatanku” (Habakuk 3:19). Ini adalah pengakuan bahwa Tuhanlah yang memberikan kemampuan untuk bertahan dan menang.
  1. Tuhan Membuat Kita Bertahan di Tengah Kesulitan
    Habakuk menuliskan kata-kata ini dalam situasi yang sangat sulit. Dia menggambarkan keadaan bangsa Israel yang sedang dalam penderitaan besar (ayat 17-18) :
    • Pohon ara tidak berbunga.
    • Pohon anggur tidak berbuah.
    • Ladang tidak menghasilkan makanan.
    • Kandang-kandang kosong tanpa domba atau lembu.
    Namun, di tengah keadaan ini, Habakuk berkata, “Namun aku akan bersorak-sorak di dalam Tuhan, beria-ria di dalam Allah yang menyelamatkan aku” (Habakuk 3:18).
    Habakuk tahu bahwa Tuhan adalah kekuatan dan pelindungnya. Tuhan yang sama juga adalah kekuatan bagi kita. Ketika kita merasa terpuruk, ketika semua terlihat tidak mungkin, Tuhan siap menopang kita dengan kekuatan-Nya.
  1. Melatih “Kaki Rusa” Kita: Iman yang Bertumbuh
    Kaki rusa yang kuat tidak terjadi secara instan. Rusa harus terus bergerak, melatih otot-otot kakinya agar mampu berlari di medan yang sulit. Sama seperti rusa, kita juga perlu melatih iman kita agar semakin kuat dan kokoh. Bagaimana caranya?
    • Berdoa: Hubungan yang erat dengan Tuhan akan membuat iman kita bertumbuh. Dalam doa, kita menyerahkan semua kekhawatiran kepada-Nya.
    • Merenungkan Firman Tuhan: Firman Tuhan adalah pelita bagi jalan kita (Mazmur 119:105). Ketika kita mempelajari dan merenungkannya, kita akan mendapat hikmat dan kekuatan baru.
    • Percaya di Tengah Ujian: Ujian hidup adalah kesempatan untuk melatih iman kita. Jangan menyerah saat menghadapi masalah; ingatlah bahwa Tuhan sedang membentuk kita.

Sebagai manusia, kita sering merasa lemah dan tidak mampu menghadapi kehidupan.

Namun, Tuhan tahu batas kemampuan kita. Dia tidak pernah meninggalkan kita berjuang sendirian. Ketika kita bersandar pada Tuhan, Dia akan memberikan kekuatan yang tidak pernah habis.
Efesus 3:20 berkata, “Bagi Dialah, yang dapat melakukan jauh lebih banyak dari pada yang kita doakan atau pikirkan, sesuai dengan kuasa yang bekerja di dalam kita.”
Firman Tuhan hari ini mengajar kita agar terus mengandalkan Tuhan yang siap membuat kaki kita bagai rusa, mampu berjejak dibukit terjal, melewati jalan berbatu dan terus melompat untuk bisa mencapai puncak bukit. Kalau kita hanya mengandalkan kemampuan kita yang terbatas, cepat atau lambat kita akan menyerah kalah oleh kesulitan-kesulitan hidup. Kita tidak akan mampu keluar dari beban persoalan jika hanya bergantung pada kemampuan diri sendiri.

Karena itu, teruslah mendekat pada Tuhan, agar Dia memberikan kekuatan pada kita seperti kaki rusa yang dapat melompat tinggi melewati tantangan dan mengatasi situasi sulit. Kita pun dapat dapat tetap berjejak di bukit -bukit masalah kehidupan ini.
Tuhan Yesus memberkati!

AH – DOT

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *