Setia Sampai Akhir

May 20, 2022 0 Comments

Bacaan : 1 Timotius 1

Nats: 1 Timotius 1:19, “Beberapa orang telah menolak hati nuraninya yang murni itu, dan karena itu kandaslah iman mereka”

Shalom… Selamat Pagi bapak, ibu dan saudara yang terkasih dalam Tuhan Yesus Kristus. 

            Setiap kita pasti ingat salah satu peristiwa spektakuler yang tertulis dalam Alkitab yaitu ketika Allah membelah laut kolsom dan membuat bangsa Israel dapat melewatinya tetapi tidak dengan orang Mesir.  Pada saat itu ada ribuan orang Israel berdiri dengan terpaku menyaksikan pekerjaan Allah saat Ia menenggelamkan Firaun dan tentaranya di laut Teberau.  Suatu pemandangan yang dahsyat di mata mereka: kuda-kuda tersungkur, para tentara berteriak, kereta-kereta pontang-panting, dan ribuan manusia terseret oleh ganasnya lautan.  Kurang lebih 1,5 juta orang Israel menyaksikan pemandangan yang luar biasa ini.  Saya bisa bayangkan bagaimana orang Israel bersujud, mengangkat tangan memuji Tuhan, dan Miriam memimpin pujian dengan spontan. Mereka berseru: Hebat Allah kita! Luar biasa Allah kita! Sungguh Dia tidak tertandingi!   

            Bapak, ibu dan saudara yang terkasih.  Apabila kita ada di sana mungkin kita akan berkata kepada bangsa ini, “Bukankah ini pekerjaan Allah yang hebat yang tidak akan membuat kau ragu lagi untuk percaya kepada-Nya apapun yang terjadi di depan nanti?” Semua orang Israel akan berkata, “Ya! Ya! Bagaimana kita tidak percaya kepada-Nya bila Ia baru saja menunjukkan kuasa-Nya yang hebat itu?”  Tetapi sayangnya, dari sekian banyak orang Israel yang menyaksikan pekerjaan Allah itu hanya 2 orang saja yang menunjukkan iman yang sejati.  Mereka adalah Yosua dan Kaleb.  Dua orang inilah yang membawa berita yang positif ketika melihat para raksasa di tanah perjanjian yang dijanjikan Allah kepada mereka. Sebaliknya, 10 pengintai lainnya memberikan kabar yang negatif. Justru seluruh orang Israel lebih percaya kepada 10 orang itu.   

Bagaimana dengan zaman sekarang? Apakah kita berlaku seperti 2 pengintai atau 10 pengintai?

Jika bersikap seperti 2 pengintai maka itu berarti hidup di dalam iman, tanpa bimbang, dan tanpa menggerutu.  Di antara kita mungkin ada yang berkata, “Kita telah menyaksikan mukjizat dalam hidup kita. Kita mempunyai pengalaman laut Teberau. Bagaimana mungkin kita akan meragukan Dia?”  tetapi bagaimana dengan kenyataannya?  Banyak dari kita yang berakhir dengan gerutuan dan keragu-raguan seperti orang Israel, bahkan sebagian dari mereka kandas! Sungguh tragis dan sangat menyedihkan!

Jangan sampai kita menjadi orang Kristen yang tidak bertumbuh.  Kita mudah puas dengan keadaan rohani kita sekarang dan tidak ada kerinduan dalam hati kita untuk mencapai target rohani yang lebih besar. Akhirnya kita menjadi orang Kristen yang stagnan dan hanya berjalan di tempat, sampai kita ditemukan duduk-duduk di padang gurun sambil menggerutu kepada Allah.

            Tuhan sangat tidak ingin ada diantara kita yang mengalami kondisi dan keadaan yang demikian. 

Segeralah bangkit dan miliki terus gairah dan semangat untuk maju dan bertumbuh terus dalam hidup rohani kita.

Tantangan terbesar kita salam perjalanan iman di dunia ini adalah untuk tetap setia sampai akhir.  Menjadi orang Kristen berarti siap dengan perjalanan panjang dengan berbagai aral melintang.  Dengan kekuatan sendiri kita tidak akan mampu, tetapi kita bersyukur karena memiliki Allah yang telah terlebih dahulu setia kepada kita, DIA akan menolong kita untuk tetap setia sampai kepada akhirnya (1 Korintus 1:7-9). Amin.

Tuhan Yesus Memberkati.

DS

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *